Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Saturday, October 13, 2018

Nama Nama Surga Dan Neraka

Nama-Nama Surga Dan Neraka Beserta Pengertiannya - Surga Dan Neraka merupakan tempat kembalinya manusia kelak di akhirat, disanalah kehidupan yang kekal abadi selamanya. Dunia hanyalah tempat tinggal sementara, karenanya kita sebagai hamba Allah harus berlomba-lomba untuk mendapatkan kehidupan yang layak kelak di akhirat, yakni surga.

Pada kesempatan kali ini Kumbercer akan mencoba membahas tentang nama-nama surga dan neraka lengkap beserta pengertiannya, berikut penjelasannya.

Pengertian Surga

Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Surga merupakan suatu tempat di akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Kesenangan dan kegembiraan di surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan kegembiraan di dunia, keindahan di dunia tidak dapat disamakan dengan keindahan yang ada di surga.

Nama-Nama Surga
Jannatul Firdaus : Surga yang terbuat dari emas merah
Jannatul 'Adn : Surga yang terbuat dari intan putih
Jannatun Na'iim : Surga yang terbuat dari perak putih
Jannatul Khuldi : Surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning
Jannatul Ma'wa : Surga yang terbuat dari zabarjud hijau
Darus Salaam : Surga yang terbuat dari yakut merah
Darul Jalal : Surga yang terbuat dari mutiara putih
Darul Qarar : Surga yang terbuat dari emas merah

Pengertian Neraka

Neraka ialah sebutan dari suatu tempat yang penuh dengan penderitaan, siksaan bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT dan tidak taat kepada-Nya. Neraka merupakan balasan buruk bagi orang yang selama hidupnya di dunia mengingkari hukum-hukum Allah SWT, Allah berfirman ;

"Maka adapun orang-orang yang sengsara, maka (tempatnya) di dalam neraka, disana mereka mengeluarkan dan menarik napas dengan merintih, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki" (QS. Hud : 106-107).

Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan, tempat yang di peruntukan bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT.

Nama-Nama Neraka

Neraka Hawiyah
Diperuntukan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya. yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari-harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memaki jilbab (bagi perempuan), memakai sutra dan emas (bagi laki-laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan sebagainya (QS. Al-Qori'ah : 8-11)
Neraka Jahim
Neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan Allah. maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut Allah, karena syirik berarti menyekutukan Allah atau menganggap ada makhluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain Allah (QS. As-Syu'araa :91), (QS. Asy-Syu'ara), (QS. As-Saffat)
Neraka Saqar
Tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah Allah dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa Allah telah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman bagi mereka. (QS. Al-Muddatsir : 26-27)
Neraka Lazza
Neraka yang apinya bergejolak dan bisa mengelupaskan kulit kepala (QS. Al Ma'aarij : 15-18)

Neraka Huthamah
Diperuntukan bagi orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan suka menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka Allah membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka serta membakar mereka semua. (QS. Al- Humazah)
Neraka Sair
Diperuntukan bagi orang-orang kafir, dan orang yang suka memakan harta anak yatim. Kafir bersal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak, sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya Allah ata membantah perintah Allah dan Rasul-Nya. Jadi manusia kafir itu terdiri dari : Orang yang bukan beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat, orang Islam yang tidak mau shalat, orang Islam yang tidak mau puasa, orang Islam yang tidak mau berzakat (QS. An-Nisa : 10), (QS. Al-Mulk : 5,10,11)

Neraka Wail
Diperuntukan bagi para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukan kedalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka (QS. Al-Tatfif dan At-Tur) Nama neraka ini tercantum dalam QS. Al-Muthaffifin : 1-3)
Neraka Jahanam
Merupakan neraka yang paling dalam dan berat siksaannya (QS. Al-Hijr : 43-44)
"Bahwasannya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan di ampuni Allah dan tidak pula di tunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahanam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya (QS. An-Nisa : 169)

Nadhom Asma'ul Husna

Manzhumah Asmaul Husna Dan Terjemahnya

(1)
بِـسْمِ اْلإِلَـهِ  وَ بِهِ بَـدَأْنَا  *  وَلَوْ عَبَدْنَا غَيْرَهُ   لَـشَقِـيْنَا
يَا حَبَّذَا رَبًّا وَحُبَّ دِيْنًا    *   وَحَبـَّـذَا مَحَـمَّدٌ هَـادِيْـنَـا
لَـوْلَاهُ مَـا كُـنَّا وَ لَا بَـقِـيْنَـا
Bismil ilaahi wabihii bada’naa .  Walau ‘abadnaa ghoirohuu lasyaqiinaa
Yaa habbadzaa robban wa hubba diinaa.  Wa habbadzaa muhammadun haadiinaa
Laulaahu maa kunna walaa baqiinaa

Dengan menyebut Asma’ Alloh, kami memulai (menulis / membaca doa ini). Sekiranya kami  beribadah menyembah kepada selain DIA, tentu kami akan celaka.
Wahai manusia! Sangat tepat kita jadikan Alloh sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul yang menunjuki kita.
Kalau-lah tidak ada beliau saw, kami tak pernah ada dan tak eksis (hidup di dunia ini).

(2)
اَللَّهُ لَوْ لَا أَنْـتَ مَا اهْتَـدَيْنَـا      *     وَ لَا تَصَدَّقْنَـا وَلَا صَلَّـيْنَا
فَأَنْـزِلَنْ   سَكِــيْنَـةً   عَلَـيْنَا       *       وَ ثَـبِّتِ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَـيْـنَا
نَـحْنُ الْأُوْلَى جَاءُوْكَ مُسْلِمِيْنا
Alloohu laulaa anta mahtadainaa  *  Walaa tashoddaqnaa walaa shollainaa.
Fa anzilan sakiinatan ‘alainaa  *  Wa tsabbitil aqdaama in laqainaa
Nahnul uulaa jaa-uuka muslimiinaa.

2. Ya Alloh, seandainya tidak ada Engkau, kami tidak akan memperoleh hidayah-Mu, tidak pernah bershodaqah dan tidak akan pernah sholat.
Karena itu, anugerahi kami ketenangan dan kokohkan telapak kaki kami sewaktu meniti siroth dalam rangka bertemu-menghadap-Mu (di surga)
Kami semua adalah orang yang pertama kali datang menghadap-Mu dalam keadaan muslim (berpasrah diri).

(3)
وَالْمُشْرِكُـوْنَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا    *    إِذَا   أَرَادُوْا    فِتْـنَـةً     أَبَـيْـنَـا
وَقَدْ تَدَاعَى جَـمْعُهُـمْ عَلَيْنَـا   *   طِبْـقَ الْأَحَادِيْـثِ الَّتِي رَوَيْنَـا
فَارْدُدْهُـمُ  اللَّهُـمَّ خَاسِرِيْنَا
Wal musyrikuuna qod baghou ‘alainaa  *  Idzaa arooduu fitnatan abainaa.
Wa qod tadaa-‘a jam’uhum ‘alainaa  *  Thibqol ahaaditsillatii rowainaa
Fardud humulloohumma khoosiriinaa.

3. Sungguh, kaum musyrikin telah berbuat jahat kepada kami. Jika mereka bermaksud menebar fitnah-tipu-daya, kami pun siap menolaknya.
Sungguh, gerombolan mereka benar-benar mengepung kami (dari segala penjuru). Hal ini sesuai dengan keterangan Hadis Nabi yang pernah kami riwayatkan.
Karena itu, tolong, Ya Alloh! Tangkis dan gagalkan tipudaya mereka, sampai mereka mengalami kerugian.

(4)
اَللَّهُ  يَا رَحْـمَنُ يَا رَحِـيْمُ     *  اَللَّهُ   يَا حَيُّ    وَ يَا  قَـيُّـوْمُ
اَللَّهُ   يَا قَـوِيُّ  يَا قَـدِيْــمُ   *   اَللَّهُ   يَا  عَلِـيُّ  يَا عَـظِـيْـمُ
لَا يَنْـبَغِيْ لِلْـقَـوْمِ  أَنْ يَعْـلُوْنَا
Alloohu yaa rohmaanu yaa rohiimu * Alloohu yaa hayyu wa yaa qoyyuumu.
Alloohu yaa qowiyyu yaa qodiimu * Alloohu yaa ‘aliyyu yaa ‘azhiimu.
Laa yambaghii lilqoumi an ya’luunaa.

4. Ya Alloh, Ya Rohman (Maha Pengasih), Ya Rohim (Maha Penyayang). Ya Alloh, Ya Hayyu (Maha Hidup abadi), Ya Qoyyum (Maha berdiri sendiri)
Ya Alloh, Ya Qowiyyu (Maha Kuat), Ya Qodim (Maha Dahulu). Ya Alloh, Ya ‘Aliyyu (Maha Luhur), Ya ‘Azhim (Maha Agung).
Tidak sepantasnya kaum musuh mengalahkan kami (dalam segala bidang).

(5)
اَللَّهُ  يَا  لَـطِـيْـفُ يَا عَلِـيْمُ         *  اَللَّهُ  يَا   رَءُوْفُ  يَا حَكِـيْمُ
اَللَّهُ    يَا تَـوَّابُ    يَا حَـلِـيْمُ        *     اَللَّهُ  يَا   وَهَّابُ  يَا كَـرِيْـمُ
هَبْنَا الْعُـلَا وَاجْعَلْ عِدَانَا الدُّوْنَا
Alloohu yaa lathiifu yaa ‘aliimu  *   Alloohu yaa ro-uufu yaa hakiimu
Alloohu yaa tawwaabu yaa haliimu  *   Alloohu yaa wahhaabu yaa kariimu
Habnal -‘ulaa waj-‘al ‘idaanad-duunaa.

5. Ya Alloh, Ya Lathif (Maha Lemah-lembut), Ya ‘Aliim (Maha Mengetahui). Ya Alloh, Ya Ro-uf (Maha Pengasih), Ya Hakim (Maha Bijaksana).
Ya Alloh, Ya Tawwab (Maha Penerima taubat), Ya Halim (Maha Penyantun). Ya Alloh, Ya Wahhab (Maha Pemberi karunia), Ya Karim (Maha Mulia, Maha Dermawan).
Karuniai kami keluhuran dan ketinggian derajat. Dan jadikan musuh-musuh kami hidup terhina.

(6)
اَللَّهُ    يَا    مَالِـكُ    يَـا مُـنِـيْرُ         *  اَللَّهُ    يَا    مَلِيْـكُ يَا  قَـدِيْـرُ
اَللَّهُ    يَا    مَوْلَى    وَيَا نَصِـيْرُ    *      اَللَّهُ  أَنْتَ الْمَلِكُ الْـكَبِـيْرُ
لَيْـسَ عِدَانَا لَكَ مُعْـجِـزِيْنَـا
Alloohu yaa maaliku yaa muniiru  *  Alloohu yaa maliiku yaa qodiiru.
Alloohu yaa maulaa wayaa nashiiru  *  Alloohu Antal malikul kabiiru.
Laisa ‘idaanaa laka mu’jiziinaa.

6. Ya Alloh, Ya Maalik (Penguasa dan Pemilik seluruh makhluk), Ya Munir (Yang Menerangi). Ya Alloh, Ya Maliik (Yang Memiliki Kerajaan), Ya Qodir (Maha Kuasa).
Ya Alloh, Ya Maula (Pelindung), Ya Nashir (Penolong). Ya Alloh, Engkau-lah Raja Yang Maha Agung.
Musuh-musuh kami tidak akan mampu mengalahkan Engkau.

(7)
اَللَّهُ    يَا    شَاكِـرُ  يَا شَـكُوْرُ   *  اَللَّهُ    يَا    عَفُـوُّ   يَا غَفُـوْرُ
اَللَّهُ    يَا    عَالِـمُ     يَا خَـبْـيْرُ      *    اَللَّهُ    يَا     فَـتَّاحُ     يَا بَـصِـيْرُ
لَا تَحْـرِمَنَّ  فَـتْـحَـكَ الْمُبِـيْـنَا
Alloohu yaa syaakiru yaa syakuuru  *  Alloohu yaa ‘afuwwu yaa ghofuuru
Alloohu yaa ‘aalimu yaa khobiiru  *  Alloohu yaa fattaahu yaa bashiiru.
Laa tahrimanna fat-hakal mubiinaa.

7. Ya Alloh, Ya Syakir (Yang mensyukuri amal kebaikan hamba-Nya dengan balasan pahala), Ya Syakur (Maha Mensyukuri). Ya Alloh, Ya ‘Afuwwu (Maha Pemaaf), Ya Ghofur (Maha Pengampun).
Ya Alloh, Ya ‘Alim (Yang Mengetahui), Ya Khobir (Maha Mengenal, Mengetahui). Ya Alloh, Ya Fattah (Maha Pemberi Kepu-tusan), Ya Bashir (Maha Melihat).
Jangan Engkau halangi kami meraih kemenangan yang nyata dari-Mu

(8)
اَللَّهُ    يَا ظَاهِرُ   يَا جَلِيْـلُ     *  اَللَّهُ    يَا  بَاطِنُ  يَا وَكِـيْـلُ
اَللَّهُ    يَا  صَادِقُ  يَا جَـمِيْلُ   *   اَللَّهُ    يَا  حَافِـظُ يَا كَـفِـيْلُ
كُـنْ حَافِـظًا لَنَـا وَكُـنْ مُعِـيْنَـا
Alloohu yaa zhoohiru yaa jaliilu  *   Alloohu yaa baathinu yaa wakiilu.
Alloohu yaa shoodiqu yaa jamiilu  *  Alloohu yaa haafizhu yaa kafiilu.
Kun haafizhon lanaa wa kun mu-’iinaa

8. Ya Alloh, Ya Zhohir (Yang Zhahir, Yang Nyata wujud-Nya), Ya Jalil (Maha Agung). Ya Alloh, Ya Bathin (Yang tersembunyi), Ya Wakil (Pelindung).
Ya Alloh, Ya Shodiq (Yang Benar firman-Nya), Ya Jamil (Maha Indah lagi sempurna). Ya Alloh, Ya Haafizh (Pemelihara), Ya Kafil (Penanggung, yang menyaksikan).
Jadilah Engkau sebagai Pelindung dan Penolong kami.

(9)
اَللَّهُ  يَـا   غَـنِيُّ   يَـا حَـمِـيْدُ     *  اَللَّهُ  يَـا   مُغْـنِى  وَ يَا رَشِيْـدُ
اَللَّهُ  يَـا   مُبْـدِئُ   يَـا مُـعِـيْدُ     *      اَللَّهُ  يَـا   عَزِيْــزُ  يَـا مَـجِـيْـدُ
لِـعِـزِّكَ  التَّـوْحِيْدُ   يَشْكُـو الْـهُوْنَـا
Alloohu ghoniyyu yaa hamiidu  *  Alloohu yaa mughnii wayaa rosyiidu.
Alloohu yaa mubdi-u yaa mu-’iidu  *   Alloohu yaa ’aziizu yaa majiidu.
Li-’izzikat tauhiidu yasykul huunaa.

9. Ya Alloh, Ya Ghoniyyu (Maha Kaya), Ya Hamid (Terpuji). Ya Alloh, Ya Mughni (Pem-beri kekayaan), Ya Rosyid (Pemberi petunjuk dan kepandaian).
Ya Alloh, Ya Mubdi’ (Pelopor penciptaan), Ya Mu’id (Yang Mengulangi penciptaan seperti semula).  Ya Alloh, Ya ‘Aziz (Yang Gagah Perkasa), Ya Majiid (Maha Agung).
Oleh karena kemuliaan Engkau, Tauhid (Peng-Esa-an Dirimu) menyebabkan kehinaan (bagi sesuatu selain Engkau).

(10)
اَللَّهُ   يَـا     قَادِرُ  يَـا  مُـقْـتَدِرُ    *  اَللَّهُ   يَـا   قَاهِرُ  يَـا مُـؤَخِّـرُ
اَللَّهُ   يَـا   فَاطِـرُ  يَا مُصَـوِّرُ    *     اَللَّهُ   يَا مُحْـصِي وَ يَا مُدَبِّـرُ
دَبِّـرْ لَـنَا   وَ دَمِّـرِ الْـعَـادِيْنَـا
Alloohu yaa qoodiru yaa muqtadiru  *   Alloohu yaa qoohiru yaa mu-akhkhiru
Alloohu yaa faathiru yaa mushowwiru  *   Alloohu yaa muhshii wa yaa mudabbiru
Dabbir lanaa wa dammiril ‘aadiinaa.

10. Ya Alloh, Ya Qodir (Yang Kuasa), Ya Muq-tadir (Maha Berkuasa). Ya Alloh, Ya Qohir (Maha Memaksa, Mengalahkan), Ya Mu-akh-khir (Yang Mengakhirkan, menunda).
Ya Alloh, Ya Fathir (Pencipta), Ya Mushow-wir (Pembentuk rupa). Ya Alloh, Muh-shi (Yang Menghitung, Mengumpul-kan), Ya Mudabbiru (Yang Mengatur, Mendesain)
Aturlah kami, Ya Alloh, dan gempur para musuh kami.

(11)
اَللَّهُ  يَـا   دَائِـمُ    لَا يَـمُــوْتُ   *  اَللَّهُ    يَا قَائِـمُ   لَا   يَـفُـوْتُ
اَللَّهُ    يَا   مَحْيِيْ وَيَا مُمِيْتُ   *   اَللَّهُ    يَا   مُغِـيْثُ يَا مُقِـيْـتُ
كُنْ غَوْثَـنَا وَ حِصْنَـنَا الْحَصِيْنَـا
Alloohu yaa daa-imu laa yamuutu  *   Alloohu yaa qoo-imu laa yafuutu.

Alloohu yaa muhyii wa yaa mumiitu  *  Alloohu yaa mughiitsu yaa muqiitu

Kun ghoutsanaa wa hishnanal hashiinaa.

11. Ya Alloh, Ya Da-im (Yang Abadi, Langgeng), tidak mengenal mati. Ya Alloh, Ya Qo-im (Berdikari dalam mengurusi makhluk), yang tidak kehilangan kesempatan
Ya Alloh, Ya Muhyi (Yang Menghidupkan), Ya Mumit (Yang Mematikan). Ya Alloh, Ya Mughits (Yang Menolong), Ya Muqit (Maha Kuasa, Pemelihara dan Pemberi makan).
Jadilah Engkau sebagai Penolong kami dan bentengi kami dengan benteng yang kokoh.

(12)
اَللَّهُ    يَا    بَاسِطُ أَنْـتَ الْـوَاسِعُ      *  اَللَّهُ    يَا    قَابِضُ أَنْـتَ  الْمَانِـعُ
اَللَّهُ    يَا    خَالِـقُ  أَنْتَ   الْـجَـامِـعُ     *      اَللَّهُ    يَا   خَافِضُ  أَنْتَ الرَّافِـُع
اِرْفَـعْ  مَعَالِيْنَـا  لِـعِـلِّـيِّـيْـنَـا
Alloohu baasithu antal waasi’u  *  Alloohu yaa qoobidhu antal maani’u.
Alloohu yaa khooliqu antal jaami’u  *  Alloohu yaa khofiidhu antar roofi’u.
Irfa’ ma’aaliinaa li-’illiyyiinaa.

12. Ya Alloh, Ya Basith (Yang Membentangkan rizki). Engkau Maha Luas pemberian-Nya. Ya Alloh, Ya Qobidh (Yang Menyempitkan rizki). Engkau-lah yang menolak rizki.
Ya Alloh, Ya Kholiq (Pencipta). Engkau-lah yang mengumpulkan segala sesuatu. Ya Alloh, Ya Khofidh (Yang Merendahkan atau menurunkan derajat). Dan Engkau Yang Meninggikan / mengangkat derajat.
Angkatlah, terimalah amal-amal kami, untuk meraih ‘illiyyin (surga tertinggi).

(13)
اَللَّهُ    ذُو اْلمَعَـارِجِ   الرَّفِـيْـعُ     *  اَللَّهُ    يَا   وَافِي وَ يَا سَرِيْـعُ
اَللَّهُ    يَا   كَافِـى  وَ يَا سَـمِـيْـعُ   *   يَا نُوْرُ يَا هَادِي وَ يَا بَدِيْـعُ
أَدَّبْـتَنَـا بِمَا جَـرَى يَكْـفِـيْنَـا
Alloohu dzul ma’aarijir rofii-‘u  *  Alloohu yaa waafii wa yaa sari-‘u.
Alloohu yaa kaafii wa yaa samii-‘u  *  Yaa nuuru yaa haadii wa yaa badii-‘u.
Addabtanaa bimaa jaroo yakfiinaa.

13. Ya Alloh, Engkau-lah Pemilik langit dan Maha Tinggi derajat-Nya.  Ya Alloh, Ya Wafi (Yang Menepati janji). Ya Sari’ (Yang Maha Cepat siksa-Nya).
Ya Alloh, Ya Kafi (Yang Mencukupi), Ya Sami’ (Maha Mendengar). Ya Nur (Sumber Cahaya), Ya Hadi (Pemberi petunjuk), Ya Badi’ (Pencipta).
Semoga Engkau “Kerso” mendidik kami dengan tatakrama yang mampu mencukupi kami.

(14)
اَللَّهُ  ذُو الْجَـلَالِ  وَ الْإِكْـرَامِ     *  اَللَّهُ  ذُو الطَّوْلِ عَلَى الـدَّوَامِ
اَللَّهُ    يَا   ذَا الْـفَضْلِ وَ الْإِنْـعَامِ   *      وَالسَّيِّدُ   الْمُطْلَقُ   لِـلْأَ نَامِ
اِرْحَمْ  عَبِـيْدًا   لَكَ  عَابِدِيْنَـا
Alloohu dzul jalaali wal ikroomi  *  Alloohu dzut thouli ‘alad dawaami.
Alloohu yaa dzal fadhli wal in-’aami  *  Wassayyidul Muthlaqu lil anaami
Ir-ham ‘abiidan laka ‘aabidiinaa.

14. Ya Alloh, Engkau-lah Pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, Engkau-lah yang memiliki karunia selama-lamanya.
Ya Alloh, Wahai Engkau yang memiliki karunia dan berbagai kenikmatan. Engkau-lah Tuan secara mutlak bagi seluruh manusia.
Belaskasihi semua hamba yang telah beribadah hanya kepada Engkau.

(15)
اَللَّهُ    يَا   أَ وَّ لُ    أَنْـتَ الْـوَاحِدُ     *  اَللَّهُ    يَا    آخِـرُ أَنْتَ الـرَّاشِـدُ
يَا وِتْـرُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا وَاجِدُ    *     يَا بَرُّ يَا مُتَـفَـضِّلُ يَا مَاجِـدُ
بِـفَـضْلِكَ اقْـبَلْنَـا عَلَى مَا فِـيْـنَـا
Alloohu yaa awwaalu antal waahidu  *  Alloohu yaa aakhiru antar roosyidu
Yaa witru yaa mutakabbiru yaa waajidu  *  Yaa barru yaa mutafadh-dhilu yaa maajidu
Bifadh-likaqbalnaa ‘alaa maa fiinaa.

15. Ya Alloh, Ya Awwal (Yang Awal). Engkau Tuhan Yang Esa. Ya Alloh, Ya Akhir (Yang Akhir). Engkaulah Yang memberi petunjuk.
Ya Witru (Yang Ganjil), Ya Mutakabbir (Pemilik Segala Keagungan), Ya Wajid (Yang Kaya). Ya Barru (Yang Melimpahkan kebai-kan), Ya Mutafadh-dhil (Pemberi anugerah), Ya Majid (Yang Agung, Mulia).
Berkat anugerah-Mu, terimalah (amal kebaikan) apa saja yang kami lakukan.

(16)
اَللَّهُ    يَا   مُبِـيْنُ     يَـا وَدُوْدُ        *  اَللَّهُ    يَا   مُحْيْـطُ  يَـا شَهِـيْـدُ
اَللَّهُ    يَا   مَتِـيْـنُ  يَا شَدِيْدُ     *    يَا مَنْ هُوَ الْفَعَّـالُ مَا يُرِيْـدُ
إِنَّا ضِعَـافٌ لَكَ  قَـدْ  لَـجَـأْنَا
Alloohu yaa mubiinu yaa waduudu  *  Alloohu yaa muhiithu yaa syahiidu.
Alloohu yaa matiinu yaa syadiidu  *  Yaa man huwal fa'-aalu maa yuriidu.
Innaa dhi-‘aafun laka qod lajaknaa.

16. Ya Alloh, Ya Mubin (Yang menjelaskan menurut hakikatnya), Ya Wadud (Yang Maha Pengasih). Ya Alloh, Ya Muhith (Yang Maha Meliputi), Ya Syahid (Maha Menyaksikan)
Ya Alloh, Ya Matin (Maha Kuat, Keras), Ya Syadid (Sangat Keras siksa-Nya). Wahai Yang Terus berbuat sesui kehendak-Nya.
Sungguh, kami ini lemah, tak mampu. Kami serahkan segala sesuatu kepada-Mu.

(17)
اَللَّهُ    يَا   مُـعِـزُّ    يَا   مُـقَـدِّمُ        *  اَللَّهُ    يَا   مُـذِلُّ  يَا مُنْـتَـقِـمُ
اَلْبَادِئُ الْبَاقِي فَلَا يَنْعَدِمُ    *  اَلْمُحْسِنُ الْوَالِى الْحَفِيْظُ الْأَكْرَمُ
لَيْسَ لَنَـا سِوَاكَ مَنْ يَـحْمِيْـنَـا

Alloohu yaa mu’izzu yaa muqoddimu  *   Alloohu yaa mudzillu yaa muntaqimu.
Albaadi-ul baaqii falaa yan’adimu  *  Almuhsinul waalil hafiizhul akromu.
Laisa lanaa siwaaka man yahmiina.

17. Ya Alloh, Ya Mu’izzu (Yang Memuliakan), Ya Muqoddim (Yang Mendahulukan). Ya Alloh, Ya Mudzillu (Yang Merendahkan), Ya Munta-qim (Yang Menuntut balas).
Engkau-lah Al-Badi-ul Baqi (Yang Memu-lai, kekal abadi), sehingga tak akan pernah sirna. Engkau-lah Al-Muhsin (Yang Berbuat Baik), Al-Wali (Penguasa) Al-Hafizh (Peme-lihara), Al-Akram (Maha Mulia).
Selain Engkau, tiada seorang pun yang  mampu memberikan perlindungan kepada kami.

(18)
اَللَّهُ    يَا   وَارِثُ   أَنْتَ  الْأَبَـدُ    *  اَللَّهُ    يَا   بَاعِـثُ  أَنْـتَ الْأَحَـدُ
يَا مَالِكَ الْمُلْكِ  الْإِلَـهُ الصَّمَدُ   *   لَا كُـفُـؤٌ  لَا وَالِـدٌ  لَا وَلَــدُ
كُـفَّ الْـعِـدَا عَنَّـا فَـقَـدْ أُوْذِيْـنَا
Alloohu yaa waritsu antal abadu  *  Alloohu yaa baa-‘itsu antal ahadu.
Yaa maalikal mulkil ilaahus shomadu  *  Laa kufu-un laa waalidun laa waladu
Kuffal ‘idaa ‘annaa faqod uudziinaa.

18. Ya Alloh, Ya Waarits (Yang Mewarisi). Engkau Tuhan Yang Langgeng. Ya Alloh, Ya Baa’its (Yang membangkitkan manusia dari kematian). Engkau Tuhan Yang Esa.
Ya Malikal Mulk (Pemilik Kerajaan). Engkau Tuhan tempat bergantung seluruh makhluk. Tiada satu pun yang setara dengan-Mu. Engkau Tidak ber-orang tua, dan tidak berputra.
Ya Alloh, cegah dan jauhkan musuh dari kami. Jika tidak, mereka tentu akan menyakiti kami.

(19)
اَللَّهُ    يَا   غَالِـبُ   يَـا قَـهَّـارُ   *  اَللَّهُ    يَا   نَافِـعُ  أَنْـتَ الضَّارُّ
اَللَّهُ    يَا    بَارِئُ      يَا   غَـفَّـارُ  *    يَا رَبِّ  يَا ذَا الْقُـوَّةِ الْجَبَّارُ
قَـوِّمْ لَنَـا الـدُّنْـيَا وَ قَـوِّ الدِّيْـنَا
Alloohu yaa ghoolibu yaa qohhaaru  *  Alloohu yaa naafi’u antadh-dhoorru.
Alloohu yaa baari-u yaa ghoffaaru  *  Yaa robbi yaa dzal quwwatil jabbaaru.
Qowwim lanad dun-yaa wa qowwid-diinaa.

19. Ya Alloh, Ya Gholib (Yang Mengalahkan), Ya Qohhar (Yang Maha Memaksa). Ya Alloh, Ya Nafi' (Pemberi kemanfaatan). Engkau Tuhan Yang menimpakan bahaya.
Ya Alloh, Ya Bari-u (Yang memunculkan dan menciptakan segala sesuatu dari tiada), Ya Ghoffar (Maha Pengampun). Ya Robb, Tuhan kami, Pemilik kekuatan, Yang Maha Perkasa.
Tegak-kokohkan kehidupan duniawi kami dan perkuat agama Islam kami

(20)
اَللَّهُ    رَبُّ   الْـعِــزَّةِ    الـسَّــلَامُ       * اَلْمُـؤْمِنُ الْمُهَيْـمِنُ  الْـعَـلَّامُ
ذُوالرَّحْمَةِ الْأَعْلَى الْأَعَزُّ التَّامُّ  *   مَنْ دِيْـنُهُ الْحَـقُّ هُوَ الْإِسْلَامُ
قَـيِّـضْ لَـهُ     اللَّـهُـمَّ   نَاصِرِيْنَـا
Alloohu robbul ‘izzatis salaamu  *  Almukminul muhaiminul ‘allaamu.
Dzurrohmatil a’lal a-‘azzut taammu  *  Man diinuhul haqqu huwal islaamu
Qoyyidh lahulloohumma naashiriinaa.

20. Ya Alloh, Tuhan Pemilik kemulyaan, As-Salam (Sumber keselamatan). Wahai Al-Muk-min (Pemberi keamanan), Al-Muhaimin (Maha Memelihara) dan Al-'Allam (Maha Mengetahui).
Wahai Pemilik  rahmat yang agung, mulia lagi sempurna. Wahai Tuhan, AgAllah, Tuhan Pemilik kemulyaan, As-Salam (Sumber keselamatan). Wahai Al-Muk-min (Pemberi keamanan), Al-Muhaimin (Maha Memelihara) dan Al-‘Allam (Maha Mengetahui).

Wahai Pemilik  rahmat yang agung, mulia lagi sempurna. Wahai Tuhan, Agama Islam yang ditetapkan-Nya merupakan agama yang haqq

Ya Allah, takdirkan kami semua sebagai penolong agama Islam

(21)
اَللَّهُ   أَنْتَ الْمُتَـعَالِى الْحَـكَـمُ   *  اَلْفَرْدُ   ذُوالْعَرْشِ الْوَلِيُّ الْأَحْكَـمُ
اَلْغَافِرُالْمُعْطِ الْجَوَادُ  الْمُنْعِمُ *  اَلْعَادِلُ الْـعَدْلُ الصَّبُوْرُ الْأَرْحَمُ
مَكِّـنْ لَنَـا فِيْ أَرْضِنَـا تَمْكِـيْـنَـا

Alloohu antal muta’aalil hakamu  * Alfardu dzul ‘arsyil waliyyul ahkamu.
Alghoofirul mu’thil jawaadul mun-’imu  *  Al-‘aadilul ‘ad-lus shobuurul arhamu.
Makkin lanaa fii ardhinaa tamkiinaa.

21.. Ya Alloh, Engkau Tuhan Yang Maha Luhur, Pemutus perkara (al-Hakam), Tunggal (al-Fardu), Pemilik 'Arasy, Penolong (al-Waliyy) lagi Maha Bijaksana.
Engkau Al-Ghofir (Pengampun), Al-Mu'thi (Pemberi), Al-Jawad (Sangat Dermawan), Al-Mun'im (Pemberi nikmat), Al-'Adil (adil), Al-'Adlu (sangat adil), Ash-Shobur (sangat sabar), Al-Arham (Maha Pengasih).
Kokohkan keberadaan kami di tanah air kami dengan sebenar-benarnya.

(22)
اَللَّهُ    يَا   قُـدُّوْسُ  يَـا بُـرْهَـانُ     * يَـا بَارُّ  يَا حَنَّـانُ  يَـا مَنَّـانُ
يَا حَـقُّ يَا مُـقْـسِطُ يَا  دَيَّـانُ    *   تَبَارَكَتْ أَسْمَاءُكَ الْحِسَانُ
بِهَا  قَرَعْنَـا  بَـابَـكَ  الْمَـصُـوْنَـا

Alloohu yaa qudduusu yaa bur-haanu  *  Yaa barru yaa hannaanu yaa mannaanu.
Ya haqqu yaa muqsithu yaa dayyaanu  *  Tabaarokat asmaa-ukal hisaanu
Bihaa qoro'naa baabakal mashuunaa.

22. Ya Alloh, Ya Quddus (Maha Suci), Ya Burhan (Pemilik bukti kebenaran), Ya Baarru (Yang Bajik, Maha baik), Ya Hannan (Berbelas kasih), Ya Mannan (Pemberi anugerah).
Ya Haqqu (Benar dan nyata wujud-Nya) Ya Muqsith (Maha adil), Ya Dayyan (Maha Kuasa, Memerintah, mengatur, membuat perhitungan). Asmaul Husna-Mu suci dan mendatangkan keberkahan.
Dengan perantaraan Asmaul Husna-Mu itu, kami ketuk pintu rahmat-Mu yang terpelihara.

(23)
اَللَّهُ    يَا   خَـلَّاقُ    يَا حَـبِـيْــبُ   *  اَللَّهُ    يَـا   رَزَّاقُ   يَا حَسِـيْـبُ
اَللَّهُ     يَا   قَـرِيْبُ    يَـا رَقِــيْـبُ   *  اَلْمُسْتَعَانُ السَّامِعُ الْمُجِيْـبُ
إِنَّا دَعَوْنَاكَ  اسْـتَـجِـبْ  آمِـيْنَـا

Alloohu yaa khollaaqu yaa habiibu.  Alloohu yaa rozzaaqu yaa hasiibu.
Alloohu yaa qoriibu yaa roqiibu. Almusta’aanus saami’ul mujiibu.
Innaa da-‘aunaakas tajib aamiinaa.

23. Ya Alloh, Ya Khollaq (Maha Menciptakan), Ya Habib (Yang Mencintai para kekasih-Nya). Ya Alloh, Ya Rozzaq (Maha Pemberi rizki), Ya Hasib (Maha mencukupi, Maha membuat perhitungan).
Ya Alloh, Ya Qorib (Maha dekat), Ya Roqib (Maha mengawasi). Engkau-lah tempat memohon pertolongan, Yang mendengar lagi mengijabahi semua permohonan.
Sungguh, kami memohon kepada-Mu. Karena itu, kabulkan segala permo-honan kami. Amin.

Ilaa hadroti Kiyai Ali Maksum fi ijazati mandzumatal asmaul husna syai'ulillahi lahumul fatihah...

Nama Nama Al Qur'an (versi cerita)

Cerita I  (Surah 1 – 10)

Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK. Kemudian paman menuju TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG. Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS.

Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF melihat PETIR.Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR. Ia mencari LEBAH, untuk kemudian memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA untuk menemui MARYAM dan TOHA.

Cerita III ; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN. Mereka seperti CAHAYA. Inilah yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL. Sementara itu, PARA PENYAIR bercerita tentang SEMUT. Cerita itu terangkum dalam buku KISAH –KISAH. Dalam buku itu juga diceritakan tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.

Cerita IV ; (Surah 31 – 40)
LUKMAN tidak berSUJUD di kaum yang terkena AHZAB dan tidak juga kepada kaum SABA’. Sementara itu FATHIR dan YASIN berdiri bersama orang YANG BERSHAF- SHAF dan membentuk huruf SHOD. Mereka teramasuk ROMBONGAN – ROMBONGAN yang memohon ampunan kepada YANG MAHA PENGAMPUN.

Cerita V; (Surah 41 – 50)
YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah tentang PERHIASAN. Bukan tentang KABUT. Sementara itu banyak orang YANG BERLUTUT di BUKIT-BUKIT PASIR. Saat itulah MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN. Hal ini ditandai dengan KAMAR-KAMAR bertuliskan huruf QOF.

Cerita VI ; (Surah 51 – 60)
ANGIN YANG MENERBANGKAN
membawa awan ke bukit THURSINA.Ini terjadi saat BINTANG dan BULAN bersinar. Sementara itu pak RAHMAN sedang berceramah tentang HARI KIAMAT. Dimana BESI hancur, WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, dan banyak PEREMPUAN YANG DIUJI.

Cerita VII ; (Surah 61 – 70)
BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK. Demikian juga pada HARI DITAMPAKAN KESALAHAN -KESALAHAN. Ketika aku di-TALAK, aku MENGHARAMKAN dia untuk masuk rumah ini. KERAJAAN yang indah, PENA yang mahal, pada HARI KIAMAT tidak lagi berharga. Disinilah
TEMPAT-TEMPAT NAIK bagi amal sholih

Cerita VIII ; (Surah 71 – 80)
NUH diganggu JIN disaat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas. Ia tidak menyadari datangnya KIAMAT. Sementara itu, ketika MANUSIA bertemu dengan MALAIKAT YANG DIUTUS untuk menyampaikan BERITA BESAR tentang kematian, MALAIKAT- MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa
sedang melihat IA BERMUKA MASAM.

Cerita IX ; (Surah 81 – 90)
Ombak MENGGULUNG, bumi TERBELAH, ORANG-ORANG YANG CURANG pun ikut TERBELAH. Mereka seperti GUGUSAN BINTANG YANG DATANG DI MALAM HARI. Mereka berada di tempat YANG PALING TINGGI. Pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

Cerita X; (Surah 91 – 100)
MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba. Dan ketika WAKTU DHUHA, Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN. Sementara itu manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tidak mempunyai KEMULIAAN sedikit pun. Ini adalah BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN di dunia. Hingga KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pun mati.

Cerita XI ; (Surah 101 – 110)
HARI KIAMAT, hari dimana manusia tidak bisa lagi BERMEGAH-MEGAHAN.
Pada MASA itulah si PENGUMPAT mati diinjak-injak GAJAH. Sementara itu SUKU QURAISY bertengkar dengan pak MA’UN di tepi telaga KAUTSAR. Saat itu ORANG-ORANG KAFIR tidak mendapatkan PERTOLONGAN.

Sumber : http://nippontori.multiply.com/journal/item/74

Keutamaan surat Al Qur'an

BEBERAPA KEUTAMAAN SURAH-SURAH DI AL-QURAN
1. Surat Al Faatihah.
Dari Abi Said Rafi’ bin Al Mu’alla ra. berkata:
Rasulullah saw. berkata kepadaku, “Mahukah aku ajarkan
kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur’an, sebelum kamu
keluar dari masjid?” Lalu beliau memegang tanganku, dan ketika
kami hendak keluar aku bertanya, “Ya Rasulullah, engkau berkata
bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam
Al Qur’an?” beliau menjawab, “Alhamdulillahirabbil’alamiin
(Al Faatihah), ia adalah tujuh ayat yang dibaca pada setiap
shalat, ia adalah Al Qur’an yang agung yang diberikan kepadaku.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari)

2. Surat Al Faatihah dan beberapa ayat terakhir surat Al Baqarah.
Dari Ibnu Abbas ra. berkata:
Ketika Jibril a.s. sedang duduk di sisi Nabi saw. baginda
mendengar suara dari atas, lalu beliau mendongakkan kepala dan
bersabda, “Ini adalah pintu langit yang dibuka pada hari ini
dan yang dibuka pada hari ini dan tidak pernah dibuka kecuali
hari ini.” Lalu turun malaikat dari pintu tersebut, kemudian
beliau bersabda, “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi dan
dia tidak pernah turun kecuali hari ini.” Lalu dia (malaikat)
memberi salam seraya berkata, “Aku membawa berita gembira
dengan dua cahaya yang diturunkan kepada engkau dan tidak
pernah diberikan kepada nabi sebelummu, yaitu: Surat Al Faatihah
dan beberapa ayat terakhir Surat Al Baqarah, tidaklah kamu
membaca satu huruf daripadanya kecuali kamu medapat karunia.”
(Diriwayatkan oleh Muslim)

3. Surat Al Baqarah.
Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah
kau jadikan rumah-rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya setan
akan lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surat Al Baqarah.”
(Diriwayatkan oleh Muslim)

4. Ayat Kursi.
Dari Ubai bin Ka’ab ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda,
“Wahai Abu Munzir, tahukah engkau ayat manakah dalam
Al Qur’an yang paling agung menurutmu?” Aku menjawab,
“Allahu laailaaha illa huwalhayyul qoyyuum (ayat kursi)”,
Lalu beliau menepuk dadaku dan bersabda, “Semoga Allah memudahkan
ilmu bagimu wahai Abu Munzir.”
(Diriwayatkan oleh Muslim)

5. Dua ayat terakhir surat Al Baqarah.
Dari Abi Mas’ud Al Badri ra. dari Rasulullah saw. beliau
bersabda, “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat
Al Baqarah pada waktu malam niscaya ia akan mencukupinya.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

6. Al Baqarah dan Ali ‘Imran.
Dari Abi Umamah Al Bahili berkata: Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Bacalah Al Qur’an karena di hari kiamat kelak ia
akan memberikan syafaat bagi pembacanya, bacalah zahrawaen,
yaitu: surat Al Baqarah dan surat Ali ‘Imran. Sesungguhnya
pada hari kiamat nanti keduanya akan datang bagaikan dua awan
atau dua kawanan burung yang berbaris yang siap membantu
orang-orang yang pernah membacanya. Dan bacalah surah
Al Baqarah kerana membacanya adalah suatu barakah dan
meninggalkannya adalah suatu kerugian. Dan tukang sihir tak
akan sanggup menghasilkannya.”
(Diriwayatkan oleh Muslim)

7. Sepuluh ayat dari surat Al Kahfi.
Dari Abi Darda’ ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang
siapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi,
maka akan terjaga dari dajal.”
Dalam riwayat yang lain: “…sepuluh ayat terakhir…”
(Diriwayatkan oleh Muslim)

8. Membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at.
Dari Abi Said Al Khudri ra. berkata, bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada hari
Jum’at akan diterangi cahaya antara dua Jum’at.”
(Diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi, Hadis di atas sahih)

9. Surat Tabaarak (Al Mulk).
Dari Ibnu Mas’ud ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Surat
Tabarak (Al Mulk) adalah penjaga dari azab kubur.”
(Diriwayatkan oleh Hakim dan Abu Na’im, Hadis di atas sahih)

10. Surat At-Takwiir, Al Infithaar dan Al Insyiqaaq.
Dari Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa yang suka untuk melihat aku di hari kiamat dengan
sebenar-benar penglihatan, maka bacalah surat At-Takwiir,
Al Infithaar dan Al insyiqaq.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmizi dan Hakim)

11. Surat Al Ikhlash.
Dari Abi Said Al

11. Surat Al Ikhlash.
Dari Abi Said Al Khudri ra. bahawa Rasulullah saw. bersabda
tentang Qul Huwallahu ahad; “Demi Allah –Yang diriku berada
di dalam genggaman-Nya–, sesungguhnya ia (Al Ikhlash) menyamai
sepertiga Al Qur’an.” Pada riwayat lain Rasulullah saw.
bersabda kepada para sahabatnya, “Adakah di antara kamu yang
tidak sanggup membaca sepertiga Al Qur’an dalam satu malam?”
Hal ini memang berat bagi mereka, lalu mereka bertanya, “Siapakah
di antara kami yang mampu ya… Rasulullah?” Beliau bersabda,
“Qul Huwallahu ahad Allahush-Shamad, adalah sepertiga Al Qur’an.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari)

12. Membaca sepuluh kali surat Al Ikhlash.
Dari Mu’az bin Anas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
membaca Qul huwallahu ahad sebanyak sepuluh kali niscaya Allah
akan membangun rumah baginya di surga.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad)

13. Surat Al Falaq dan An-Naas.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Adakah kau lihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini dan
selainnya tidak dapat dilihat sepertinya?, dialah: Qul a’udzu
birabbil falaq’ dan ‘Qul a’udzu birabbin-naas.”
(Diriwayatkan oleh Muslim)
14. Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Naas.
Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw. apabila akan berangkat
tidur tiap-tiap malam beliau mengumpulkan kedua telapak
tangannya kemudian meniupkannya seraya membaca surat Al Ikhlash,
Al Falaq dan An-Naas. Kemudian beliau mengusapkannya ke seluruh
tubuhnya (sebatas yang bisa) dimulai dari kepala lalu muka
kemudian bagian depan dari badan. Beliau melakukannya sebanyak
tiga kali.
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

15. Membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Naas ketika sakit.
Abdullah bin Yusuf bercerita kepada kami, Malik bercerita
kepada kami dari Ibnu Syihab, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bila merasa sakit beliau membaca sendiri
‘Al Mu’awwizaat'(Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Naas) kemudian
meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang
membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap
keberkahan darinya.
(Diriwayatkan oleh Bukhari)

16. Surat Yasin
Diriwayatkan dari Anas R.A. ” sesungguhnya setiap sesuatu memiliki hati “. Dan hati al-qur’an di surat yasin. Barang siapa yang membacanya, Allah akan menulis baginya pahala seperti membaca al-qur’an sepuluh kali.

17. Surat Al-Waqi’ah
Dari Ibnu Umar R.A. ” Bacalah kalian surat al-waqi’ah “. Dan ajarkanlah kepada anak-anak mu. Karena dengan membacanya mereka tidak akan faqir.

18. Surat Ad-Dukhan
Dari Abu Hurairoh R.A. ” Barang siapa yang membaca surat Ad-dhukhon malam hari”. Niscaya keesokan harinya, tujuh puluh ribu malaikat memintakan ampunan baginya.

19. Surat Al-Ma’arij
Barang siapa membacanya ketika mau tidur,” niscaya akan aman dari junub dan mimpi buruk “.
Dikutib dari kitab Al-Wasail

20. Surat Al-Muzzammil
Barang siapa ingin berjumpa dengan nabi Muhammad S.A.W. dalam mimpi. ” Maka bacalah surat Al-Muzammil empat puluh satu kali “.
Dikutib dari kitab Al-Wasail

21. Surat Al-Insyirah (Alam Nasyroh)
Al-Imam Syafi’i Rahimahullah berkata ” Barang siapa ingin merasa kenyang dan sabar dari rasa lapar “, maka bacalah surat Alam Nasyroh tujuh kali. Dan barang siapa ingin marahnya menjadi santun,” maka bacalah surat Alam Nasyroh setiap hari” satu kali. Dan barang siapa ingin merasakan tidur yang sedikit merasa cukup baginya,” Maka bacalah surat Alam Nasyroh tiga atau tujuh kali ketika hendak tidur. Dan barang siapa ingin kesulitannya dipermudahkan oleh Allah, ” Maka bacalah surat alam nasyroh tiga kali setiap selesai sholat lima waktu.

22. Surat Al-Qadr
” Barang siapa membacanya diwaktu setelah sholat isya sebanyak tujuh kali’, niscaya Allah akan melindunginya dari segala bala’ yang diturunkan pada malam itu, sampai pagi hari. Dan barang siapa membacanya satu kali setiap selesai sholat lima waktu, niscaya Allah akan menghapuskan kesedihan dan kesumpekannya, serta membawa keberkahan bagi rumahnya. Dan barang siapa membacanya tujuh kali ketika diatas kapal laut, tidak akan tenggelam dengan seizin Allah. Dan barang siapa yang membacanya setelah sholat jum’at, insya Allah akan diringankan hutangnya.
Dikutib dari kitab Ghoyatul Murtah

23. Surat Al-Bayyinah (Lamyaqunil)
Rosulullah S.A.W. bersabda ” Kalau seandainya manusia tahu apa yang ada didalam kandungan surat lam-yaqunil”, maka mereka akan meninggalkan keluarga dan hartanya untuk belajar surat lam-yaqunil, tidaklah seorang hamba membacanya melainkan Allah mengirimkan kepadanya malaikat untuk menjaga dirinya, agama dan hartanya. Dan jika ditulis didalam sebuah wadah untuk orang yang sulit baginya mencari jodoh, kemudian dihilangkan dengan air dan di siramkan ke seluruh badan. insya Allah akan dipermudahkan jodohnya. Dengan syarat salah satu dari hurufnya tidak terhapus atau hilang.

KEISTIMEWAAN BEBERAPA SURAT LAINNYA

Barang siapa membaca surat ” Idza dzul “, maka seakan-akan membaca separoh Al-Qur’an.

Dan barang siapa membaca surat ” Qulya “, maka sama dengan membaca seperempat Al-Qur’an.

Barang siapa membaca surat “Al-’adiyat”, waktu dalam keadaan kesulitan ekonomi, insya Allah akan dilapangkan rezekinya dari jalan yang tidak terduga

Barang siapa yang membaca surat ” Al-Qori’ah”, kelak akan diberatkan timbangan kebaikannya.

Diriwayatkan dari Umar R.A. berkata, Rosulullah bersabda ” Barang siapa membaca dalam satu malam seribu ayat. kelak ia akan berjumpa dengan Allah … dan Dia { Allah} gembira kepadanya. Sayidinah Umar berkata, ” wahai Rosulullah siapa yang kuat membacanya seribu ayat ? ” Maka Rosulullah S.A.W. membaca surat ” Al-Haqumut takastur “, kemudian beliau berkata, ” Sungguh demi jiwaku yang ada digenggamannya, sesungguhnya surat Al-Haqumut takastur sama dengan membaca seribu ayat.

Barang siapa membaca surat ” Quraisy ” akan dihilangkan beban pikirannya, kesedihan, was-was dan dilindungi dari segala kejahatan. Dan kalau dibaca pada suatu makanan, maka akan dihilangkan oleh Allah bahaya dari makanan itu.

Surat Al-Fiil, membacanya seratus kali akan terlihat suatu yang mengherankan bagi musuh dan orang yang iri hati. Surat ini baik dibaca

Surat Al-Fiil, membacanya seratus kali akan terlihat suatu yang mengherankan bagi musuh dan orang yang iri hati. Surat ini baik dibaca bagi orang yang memusuhinya atau hasud.

Surat “Qulya” dengan “Al-Ikhlas” disunahkan dibaca di dalam dua rokaat sholat istikhoro, tahiyatul masjid, sholat musafir, qobliyah subuh, sholat witir, sesudah towaf, sholat maghrib pada malam jum’at, dan sholat ba’diyah maghrib. Barang siapa membacanya didalam hajat sepuluh kali, insya Allah akan dikabulkan. Dan begitu pula dengan surat “An-Nasr” membacanya sama dengan membaca seperempat Qur’an.

Dinamakan mufasal, karena banyaknya fasl (pemisah) diantara surah-surah tersebut dengan basmalah.

Keutamaan surat, dengan dalil yang shoheh

Surat Al-Fatihah
Rasulullah bersabda:

عن أبي سعيد بن المعلى قال كنت أصلي فدعاني النبي صلى الله عليه و سلم فلم أجبه قلت يا رسول الله إني كنت أصلي قال ( ألم يقل الله { استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم } . ثم قال ألا أعلمك أعظم سورة في القرآن قبل أن تخرج من المسجد ) . فأخذ بيدي فلما أردنا أن نخرج قلت يا رسول الله إنك قلت ( لأعلمنك أعظم سورة من القرآن ) . قال ( { الحمد لله رب العالمين } . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته )

Dari abu sa’id rafi’ bin al-Mu’alla ia berkata: Rasulullah bersabda kepadaku: “Maukah aku ajari kamu surat yang paling agung di dalam al-qur`an sebelum kamu belajar dari masjid?” lalu beliau belajar tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata: “wahai rasulullah, tadi engkau mengatakan bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam al-qur`an?” beliau bersabda: I”Alhamdulillahi Rabbil ‘AlaminI yang serupa dan diulang-ulang serta al-qur`an yang agung yang diberikan kepadaku”.(HR. al-Bukhari).

Surat Al-Baqarah
Rasulullah bersabda:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

Dari abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “janganlah kalian menjadikan rumah kalian bagaikan perkuburan. Sesungguhnya syaitah lari dari rumah yang sibacakan padanya surat Al-Baqarah.”(HR. Muslim).

Surat Al-Kahfi
Rasulullah bersabda:

من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من الدجال

“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari surat al-kahfi akan dililndungi dari dajjal.” (HR. Muslim)

Surat Al-Fath
Rasulullah bersabda:

أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يسير في بعض أسفاره وعمر بن الخطاب يسير معه ليلا فسأله عمر عن شيء فلم يجبه رسول الله صلى الله عليه و سلم ثم سأله فلم يجبه ثم سأله فلم يجبه فقال عمر ثكلتك أمك نزرت رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاث مرات كل ذلك لا يجيبك قال عمر فحركت بعيري حتى كنت أمام الناس وخشيت أن ينزل في قرآن فما نشبت أن سمعت صارخا يصرخ بي قال فقلت لقد خشيت أن يكون نزل في قرآن قال فجئت رسول الله صلى الله عليه و سلم فسلمت عليه فقال ( لقد أنزلت علي الليلة سورة لهي أحب إلي مما طلعت عليه الشمس ) . ثم قرأ { إنا فتحنا لك فتحا مبينا }

Bahwasanya Rasulullah SAW sedang berjalan ketika safar bersama Umar bin Khaththab pada malam hari, kemudian Umar bin Khaththab bertanya tentang sesuatu, dan tidak dijawab oleh Rasulullah, kemudian bertanya lagi, dan tidak dijawab, kemudian bertanya lagi dan tidak dijawab, kemudian umar berkata: duhai malangnya engkau wahai Umar(dia berkata pada dirinya sendiri) kamu telah bertanya kepada Rasulullah sebanyak tiga kali, tapi semuanya tidak dijawab, kemudian Umar berkata: kemudian aku menggerakkan tungganganku sampai pergi kedepan banyak orang dan aku takut dengan kejadisn itu akan turun al-Qur`an, dan tidak lama kemudian ada suara yang memanggilku, kemudian aku berkata: aku sangat hawatir dengannya akan turun al-Qur`an, kemudian aku mendatangi Rasulullah dan mengocapkan salam kepadanya kemudian beliau berkata: Tadi malam telah turun kepadaku satu surat yang mana lebih aku sukai dari terbitnya matahari, kemudian beliau membacakan: Inna fatahna laka fathan mubiina. (HR. Bukhari)

Surat Al-Ikhlas
Rasulullah bersabda:

أن رجلا سمع رجلا يقرأ { قل هو الله أحد } . يرددها فلما أصبح جاء إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فذكر ذلك له وكأن الرجل يتقالها فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن )

Dari abu said al-hudri juga bahwa ada seseorang mendengar orang alian membaca surat al-ikhlas secara berulang-ulang. Keesokan harinya ia dating kepada rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut seakan-akan ia menganggapnya remeh. Maka Rasulullah bersabda: “demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga al-Qur`an.” (HR. al-Bukhari)

Surat an-Nas dan al-Falaq
Rasulullah bersabda:

عن عقبة بن عامر قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ألم تر آيات أنزلت الليلة لم ير مثلهن قط ؟ قل أعوذ برب الفلق و

Ey. Bes2q
                          
KHASIAT & FAEDAH SURAT-SURAT AL-QURAN UNTUK DI DUNIA & AKHIRAT
Posted by Haries QQ on Kamis, April 16, 2015 in Islami | 2 comments

Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
"Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran"

Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:
"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya." dan
"Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."
Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rosak.
Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.
· Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.
· Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.
· Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."
· Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati........"
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':
"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t."
· Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.
· Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.
· Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.
· Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Ara

Sumber :

https://aris83.wordpress.com/2015/01/30/beberapa-keutamaan-surah-surah-di-al-quran

Urutan bacaan maulid habsyi

*Pertama:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَِلأَصْحَابِ الْحُقُوْقِ الْوَاجِبَةِ عَلَي
َّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات
ْ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتْ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتْ

*Ke-dua:

اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاَزْوَاجِهِ اُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَهْلِ بَيْتِهِ اَجْمَعِيْنَ وَجَمِيْعِ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ مِنْهُمُ اْلاَنْصَارِ ثُمَّ الْمُهَاجِرِيْنَ وَجَمِيْعِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْمُهَاجِرِ اِلَى اللهِ اَحْمَدِ بْنِ عِيْسَى وَسَيِّدِنَا عُبَيْدِ اللهِ بْنِ اَحْمَدِ بْنِ عِيْسَى

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا اَلْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمْ مُحَمَّدْ بِنْ عَلِيْ بَاعَلَوِىْ وَسَيِّدِنَا عَبْدُ الرَّحْمَنَ بْنَ مُحَمَّدْ السَّقَّافْ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا اَلْحَبِيْب عَبْدُ الله بِنْ اَبُوْ بَكَرْ الْعَيْدَرُوْس وَابْنِهِ الْحَبِيبْ اَبُوْ بَكَرْ بِنْ عَبْدُ الله الْعُدْنَى وَالشَّيْخ اَبُوْ بَكَرْ بِنْ سَالِمْ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْجَدُّ اَحْمَدْ بِنْ مُحَمَّدْ الْحَبْشِى وَالْحَبِيْب عَبْدُ الرَّحْمَنْ بِنْ مُحَمَّدْ مَوْلَى عُرْشِهْ الْجَفَرِىْ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْحَبِيْب عُمَرْ بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ الْعَطَّاسْ وَالشَّيْخ عَلِى بَارِس

ْ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا اْلاِمَامْ الْحَبِيْب عَبْدُ اللهْ بِنْ عَلْوِىْ الْحَدَّادْ وَالْحَبِيْب حَسَنْ بِنْ صَالِحْ الْبَحْر

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ الْحَبِيْب عَبْدُ الله بِنْ حُسَيْن بِنْ طَاهِرْ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْحَبِيْب اَبُوْ بَكَرْ بِنْ عَبْدُ الله بِنْ طَالِبْ الْعَطَّاسْ

ثُمَّ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَاِمَامُنُا وَشَيْخَنَا وَقُدْوَتِنَا اِلَى الله حَبِيْبَنَا عَلِى بِنْ مُحَمَّدْ بِنْ حُسَيْن الْحَبْشِى وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَتَلاَمِذَتِهِ وَمَشَائِخِهِ وَوَالِدَيْهِ

ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَبْنَاءِ الْحَبِيْب عَلِى خُصُوْصًا سَيِّدْى عَلْوِى وَاِخْوَانِهِ الْحَبِيْب عَبْدُ الله وَالْحَبِيْب مُحَمَّدْ وَالْحَبِيْب اَحْمَدْ وَالَحَبَابَةِ خَدِيْجَةَ وَاَزْوَاجِهِمْ وَالْمُنْتَسِبِيْنَ اِلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ وَاِلَى رُوْحِ الْحَبِيْب عَلِى بِنْ اَنِيْس

ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَوْلِيَاءِ هَذِهِ الْبَلْدَةْ خُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ

أمْبَاهْ عَبْدُ الْجَلِيْل

ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَوَالِدِيْكُمْ وَاَمْوَاتِنَا وَاَمْوَاتِكُمْ وَمِنْ ضَمَّتِهِ تُرْبَةَ جَكُوْلاَ قَوْمَانْ وَمِنْ عَمِرُ هَذَا الْمَسْجِدْ/الْمُصَلَّى/الْمَكَانِ/الْمَجْلِسِ وَعَبْدُ اللهَ فِيْهِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ عَلَيْهِ وَالْقَائِمِيْنَ بِحُقُوْقِهِ سَابِقًا وَلاَحِقًا وَمِنْ جَمْعِ الْخَيْرِ فِى هَذَا الْمَكَانِ وَحَضِرِ مَعَنَا،

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَاَدْخِلِ عَلَى قُبُوْرِهِمْ الرَّوْحَةِ وَالرَّيْحَانِ وَالْفَسِحَّةِ وَاْلاَمَانِ وَالْمَغْفِرَةِ وَالرِّضْوَانِ وَاجْعَلْ سَكِنَاهُمْ فَسِيْحِ الْجِنَانْ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصَّدِيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَنَسْئَلُ اللهَ الْكَرِيْمِ اَنْ يَفْتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ وَاَهْلِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَاِخْوَانِنَا وَاَصْحَابِنَا وَالْحَاضِرِيْنَ اَجْمَعِيْنَ فُتُوْحُ الْعَارِفِيْنَ وَيَفَقِّهْنَا وَاِيَّكُمْ فِى الدِّيْنِ وَيَهْدِيْنَا وَاِيَّاهُمْ سَوَاءَ السَّبِيْلَ وَعَلَّمَنَا وَاِيَّهُمُ التَّأْوِيْلَ وَيَجْعَلْنَا وَاِيَّاكُمْ اَجْمَعِيْنَ اَجْمَعِيْنَ عُلَمَاءِ اَتْقِيَاءِ صَلِحَاءِ وَنُجْبَاءِ وَاَنَّ اللهَ يُبَارِكْ لَنَا وَاِيَّاكُمْ فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَيُعَافِيْنَا وَيَعْفُوْ عَنَّا وَيَغْفِرْ ذُنُوْبَنَا وَيَسْتُرْ عُيُوْبِنَا وَيَكْشِفْ كُرُوْبِنَا وَيَقْضَى حَاجَاتِنَا كُلُّهَا الدُّنْيَوِيَّةِ وَاْلاُخْرَوِيَّةِ فِى اَنْفُسِنَا وَاَهْلِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَاِخْوَانِنَا وَاَصْحَابِنَا وَمَنْ وَصَّانَا بِالدُّعَاءِ وَاَنَّ اللهَ يَشْفَى مَرْضَانَا وَيُعَافِى مُبْتَلاَنَا وَيَمْلِى وَعَائِنَا وَلاَ يُخِيْبُ رَجَائِنَا وَيَرْزُقْنَا وَاِيَّاكُمْ اَجْمَعِيْنَ اِرْزَاقًا كَثِيْرَةً بِدُوْنِ تَعِبَ وَلاَ مُشْقَةَ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَافِيَةِ وَالصِّحَّةِ وَالسَّلاَمَةِ وَالتَّوْفِيْقِ وَالْهِدَايَةِ وَاَنَّ اللهَ يَحْفَظُنَا وَاِيَّاكُمْ مِنْ كُلِّ اُذِيَّاتِ وَمِنَ الدُّنْيَةِ وَمِنَ الْبَلِيَّةِ وَاَنَّ اللهَ يَحْفَظُنَا وَاِيَّاكُمْ مِنْ شَرِّ اْلاَشْرَارِ وَكَيْدِ الْفُجَّارِ وَطَارِقِ اللَّيْلِ وَطَارِقِ النَّهَارِ اِلاَّ طَارِقًا يَطْرَقُ بِكُلِّ خَيْرٍ وَيَحْفَظُنَا وَاِيَّاكُمْ مِنْ شَرِّ كُلِّ حَاسِدٍ وَبَاغِضٍ وَعَدُوٍّ وَمِنْ شَرِّ السَّحَرَةِ وَاَعْوَانِهِمْ وَمِنْ شَرِّ شَيَاطِيْنَ الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ وَمِنْ كُلِّ آفَاتِ الْبِرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوَّ وَيَرْزُقْنَا السَّلاَمَةَ اَيْنَمَا كُنَّا وَيُعَافِيْنَا وَيَعْفُوْ عَنَّا وَعَلَى نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يَحْفَظُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَصْلِحُ مَنْ فِى صَلاَحَهُ صَلاَحَ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَلاَ يُهْلِكُنَا وَيُهْلِكُ مَنْ فِى هَلاَكِهِ صَلاَحَ اْلاِسْلاَمَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاَنَّ اللهَ يُجَنَّبُنَا الْفَتَنِ وَالْمِحَنِ مِنْ بَلْدَتِنَا خَاصَّةً وَمِنْ بَلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةَ وَيَرْزُقْنَا وَاِيَّاكُمْ اَجْمَعِيْنَ اْلاَطْمَئِنَّانَ وَاْلاَمَانِ وَالرَّخَاءِ وَالسَّعَادَةِ وَعَلَى نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يَحْفَظُ الْحُجَّاجَ وَالْمُسَافِرِيْنَ وَاْلغَزَاةَ وَالْمُجَاهِدِيْنَ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوَّ اَجْمَعِيْنَ اَنَّ اللهَ يُصْحَبُهُمُ السَّلاَمَةَ وَيُرِدْهُمْ اِلَى اَوْطَانِهِمْ سَالِمِيْنَ غَانِمِيْنَ مُجَمِّلِيْنَ بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْن وَيُبَلِّغُنَا وَاِيَّاكُمْ كَمَا بَلِّغْهُمْ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيَرْزُقْنَا وَاِيَّاكُمْ اَجْمَعِيْنَ حُسْنَ الْخَاتِمَةَ عِنْدَ الْمَوْتِ مَعَ طُوْلَ الْعُمُرِ فِى طَاعَةِ اللهِ وَرِضَاهُ فِى خَيْرِ وَلَطْفِ وَعَافِيَةِ وَسَلاَمَةِ عَلَى مَانَوَى بِهِ حَبِيْبَنَا عَلِى بِنْ مُحَمَّدْ بِنْ حُسَيْن الْحَبْشِى فِى مَثَلِ هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ وَاِلَى حَضْرَةِ النَّبِىِّ مُحَمَّدْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَاتِحَةْ

*Ke-tiga:

فيا ايها الراجون منه شفاعة صلوا عليه وسلموا تسليما
يا ايها المشتاقون الى رؤية جماله صلوا عليه وسلموا تسليما
يامن يخطب وصاله يقظة ومناما صلوا عليه وسلموا تسليما
*Ke-empat:
Membaca sholawat pembuka dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika majlis maulid diadakan malam jum’at hendaknya memakai shighat sholawat sebagai berikut:

يارب صل على محمد – ما لاح فى الافق نور كوكب الى اخره (فى ليلة الجمعة)

Sedangkan jika diadakan pada bulan Rabi’ul Awwal, selain malam jum’at, shighat yang dibaca adalah bentuk (shighat) sholawat pembuka yang kedua dan dilanjutkan denganshighat ketiga, yakni

يارب صل على محمد – اشرف بدر فى الكون اشرق (الى آخره)
يارب صل على محمد – ما لاح فى الافق لمع بارق (الى آخره)

*Ke-lima:
Membaca qasidah, misalnya:
السلام عليك – زين الانبياء (الى آخره)

*Ke-enam:
Membaca sebagian dari ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang keagungan, sifat-sifat kanjeng Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa shohbihi wa sallam sebagai berikut:

انا فتحنا (الاية)

وما محمد (الاية)
لقد جاءكم (الاية)
فان تولوا (الاية)
ما كان محمد ابا احد (الاية)
ياايها النبي انا ارسلناك شاهدا (الاية) وبشر المؤمنين (الاية)
والذين آمنوا (الاية)
محمد رسول الله (الاية)
واذ قال عيسى بن مريم (الاية)
ان الله وملائكته يصلون (الاية)

Kemudian dilanjutkan dengan bersama-sama mengumandangkan shalawat sebagai berikut:

اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله

*Ke-tujuh:
Dilanjutkan dengan membaca khutbah maulid simthudduror (fashal atau rawi pertama) yakni:
الحمد لله القوي سلطانه الواضح برهانه المبسوط فى الوجود كرمه واحسانه (الخ)
Ketika usai mahallul qiyam, dilanjutkan dengan membaca rawi (narasi):
وحين برز (الخ)
*Ke-delapan:
Setiap akhir fashal hadirin serentak membaca:
اللهم صل وسلم اشرف الصلاة والتسليم على سيدنا ونبينا محمد الرئوف الرحيم
Khusus pada akhir fashal setelah mahallul-qiyam, yakni حين برز ) ( و sampai fashal yang terakhir sebelum do’a, bisa memakai dua bacaaan, yaitu:
اللهم صل وسلم افضل الصلاة والتسليم على سيدنا ونبينا محمد الرئوف الرحيم

Atau:

اللهم صل وسلم اشرف الصلاة والتسليم على سيدنا ونبينا محمد الرئوف الرحيم

*Ke-sembilan:
Jika sampai pada bacaan :
(صلاة يتصل بها روح المصلى عليه به)

yakni pada fashal ke- 3 hadirin tidak perlumenyertainya, tetapi hanya membaca:

اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله

*Ke-sepuluh:
Jika qori’ atau pembaca rawi sampai pada bacaan :
(ولعل الله ينفع به المتكلم والسامع)
hingga kalimat:
(ويتروحان في ذالك النعيم)
yakni pada fashal ke-4 hendaknya hadirin tetap menyimak bacaan tersebut (tidak mengikuti atau menyertai bacaan tersebut); serta mengangkat dan menadahkan kedua tangan seraya mengucap “Aamin” kemudian diusapkan ke wajah.

*Ke-sebelas:
Jika sampai pada kalimat:
(والسنة الملائكة بالتبشير للعالمين تعج)
yakni pada fashal ke-7 seluruh hadirin bersama-sama membaca :
(سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر) tiga (3) kali.

*Ke-duabelas:
Hadirin hendaknya berdiri pada saat mahallul qiyam dengan memenuhi etika kesopanan dan hati yang hudhur (mengingat Nabi shollallohu ‘alaihi wa shohbihi wa sallam; yakni mengingat sifat-sifat, perilakunya) dan Khusyu’ (tenang) anggota badan, serta hendaknya memohon doa sesuai hajat masing-masing, baik hajat dunia maupun hajat akhirat. Karena pada saat itu adalah sa’atul-ijabah (waktu dikabulkannya doa). Pada saat dalam prosesi mahallul qiyam (Asyroqol..) hendaknya ada yang menyelingi membaca :
الصلاة والسلام عليك ياسيدي يارسول الله/يا حبيب الله/ياسيد الكونين.
Terkadang setelah pembacaan qasidah (Asyraqol-kaunubtihaja…) dalam mahallul qiyam yaitu setelah para hadirin duduk kembali, dibacaan qasidah-qasidah karya Habib Ali al-Habsyi yang ada pada halaman belakang di dalam kitab maulid. Selanjutnya diselingi dengan ceramah atau nasihat secukupnya.

*Ke-tigabelas:

Dilanjutkan dengan membaca fashal atau rawi (narasi): “wahina baroza…” sampai pada fashal “Walaqodittashofa..” (pembacaan fashal dibaca sampai khatam). Jika hendak meringkas bacaan fashal, maka hendaknya membaca bagian fashal yang menerangkan sifat-sifat Nabi shollallohu ‘alaihi wa shohbihi wa sallam, serta bagian yang menerangkan gambaran fisik Nabi shollallohu ‘alaihi wa shohbihi wa sallam, seperti fashal “wa haitsu tasyarrofa” dan “tsumma innahuu…”. Jika pada bulan Rajab, maka hendaknya membaca fashal ”wa minasy syarofi…” (halaman 42).
*Ke-empatbelas:
Pada fashal terakhir (“Walaqodittashofa..”), sesudah sampai bacaan:
واقرأ السلام على سيد الانام،
Maka hadirin seluruhnya membaca kalimat:
السلام عليك ايها النبي ورحمة الله وبركاته
tiga (3) kali.

*Ke-limabelas:

Untuk menghidupkan suasana, di saat pergantian dari satu fashal ke fashal berikutnya bisa di selingi lantunan qasidah, agar hadirin lebih bersemangat. Misalnya qasidah “Allohu Alloohu…Robbi Faj’alnaa Minal Akhyaar…” (halaman 113 dalam kitab simthudduror), Ya Imaamarrusli…, Ya Sayyidarrusli Yaa Thoohir…(halaman 109 dalam kitab simthudduror), dan lain sebagainya.

*Ke-enambelas:
Jika sudah selesai pembacaan fashal yang terakhir (“Walaqodittashofa..”) sebelum berdoa, maka bisa diselingi bacaan qasidah, misalnya: “Ya Rosuulallooh Salaamun ‘Alaik…,Kullu Baitin Anta Saakinuhu…(halaman 101 dalam kitab kumpulan qasidahAnaasyiidus Shofaa ), Yaa Arhamarroohimin…, Yaa Sayyidassaadaat/ Yakaadu Min Syiddatin… (halaman 186 kitab maulid simthudduror cetakan tebal).

*Ke-tujuhbelas:
Selanjutnya membaca doa. Ketika berdoa hendaknya dimulai dengan kalimat bacaan berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد فى الاولين، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد فى الآخرين، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد فى كل وقت وحين، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد فى الملإ الأعلى الى يوم الدين، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين.

Kemudian membaca doa maulid (halaman 56). Selesai doa, hadirin secara bersama-sama mengakhiri do’a dengan membaca:

سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين، ان الله وملائكته يصلون على النبي
ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما، اللهم صل وسلم عليه، صلى الله عليه وسلم، دعواهم فيها سبحان اللهم وتحيتهم فيها سلين، وسلام على المرسلين، وآخر دعواهم ان الحمد لله رب العالمين.

Kemudian imam majlis memimpin bacaan berikut ini, yang diikuti oleh jama’ah:

الصلاة والسلام عليك يا سيد المرسلين، الصلاة والسلام عليك يا خاتم النبيين، الصلاة والسلام عليك يا من ارسلك الله رحمة لعالمين، ورضي الله تعاى اصحاب رسول الله اجمعين، آمين.

Kemudian imam majlis menguraikan do’a al-Fatihah sebagai berikut:

(الفاتحة) ان الله يجمعنا وذرياتنا من التقين الثابتين على القدم القويم، وفي صحبة الرسول الكريم، ويدخلنا واياهم في حزب اهل الله المفلحين، ويمنّ بالشفاء واللطف لنا خاصة ولاخواننا المؤمنين عامّة، ويجعلنا من الراضين المرضيين المهدين .(ومن حضر هذا الجمع العظيم، يكتبه الله من الصالحين(× 3))، وان الله يحي القلوب بما احيا به قوب العارفين، ويكتبنا وذرياتنا اجمين في ديوان عباده المتقين، ويثبت قلوبنا والسنتنا على ذكره ومحبته، والى حضرة النبي صلى الله عليه وسلم الفاتحة...

Sesudah bacaan al-Fatihah, imam majlis berdoa sebagai berikut:

يامولانا يامجيب، ياحاضرا ليس يغيب، توسلنا اليك بالحبيب، تقضي حاجاتنا والمسلمين يا كريم(..... )

اللهم ببركة اهل بيت رسول الله،
اللهم ببركة الحبيب على الحبشى،
انزل علينا وعلى اهل بيتنا وازواجنا وذرياتنا واصحابنا وجيراننا ومن احبنا والمسلمين، الطمأنينة والسكينة والوقار، ويجعلنا واياهم من عبادك الذين يحمدونك في كل شدة ورخاء،
ويرزقنا واياهم حسن الخاتمة بخير ولطف وعافية وسلامة، يارب العالمين، سبحان ربك رب العزة عما يصفون
وسلام على المرسلين
والحمد لله رب العالمين،
تقبل الله منا ومنكم تقبل ياكريم.