Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim
Showing posts with label asma'ul husna. Show all posts
Showing posts with label asma'ul husna. Show all posts

Sunday, July 17, 2022

Asmaul Husna

Pengertian Shalawat Nariyah

Shalawat nariyah juga dikenal dengan sebutan shalawat tafrijiyah. Disebut Shalawat nariyah karena ada beberapa kalangan yang menyebutkan bahwa shalawat ini dikarang oleh Syeikh Abdul Wahhab At-Tazy  yang hidup pada zaman Rasulullah Saw., atau dikenal sebagai salah satu sahabat Rasulullah Saw.

Shalawat nariyah ternyata tidak kalah populer jika dibandingkan dengan shalawat-shalawat lain. Shalawat ini masyhur dapat mengatasi berbagai problematika kehidupan, mulai dari persoalan umum hingga persoalan yang tergolong pelik. Dan tentunya atas izin Allah Swt.

Seperti yang telah kami sebutkan di atas, Shalawat nariyah adalah salah satu shalawat yang disusun oleh Abdul Wahhab At-Tazy sebagai salah satu bentuk wasilah kita kepada Allah lewat pujian Nabi. Shalawat nariyah sendiri artinya pun juga sama dengan shalawat-shalawat pada umumnya, yaitu ditunjukkan untuk memuji Rasulullah Saw. atas segala upaya beliau menyebarkan ajaran Islam (syiar Islam) serta menegakkan tauhid.

Tetapi, bukankah Rasulullah Saw. sudah “pasti” masuk surga? Kenapa kok masih didoakan? Doa yang berbentuk shalawat kepada Nabi bukanlah memiliki maksud tersebut. Diibaratkan ember, keberkahan Rasulullah merupakan air yang memenuhi ember tersebut. Apabila orang-orang mendoakan beliau, berarti ember tersebut akan terus-menerus terisi oleh air. Alhasil, air itu akan “bleber” (dalam istilah jawa), atau tumpah karena kepenuhan. Itu artinya, air atau keberkahan itu akan tumpah dan menciprat ke orang-orang yang mengisinya (orang-orang yang mendoakannya).

Bacaan Shalawat Nariyah

أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا 

عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ

 وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ

 وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ

 وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

“Allahumma shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman, ‘alaa sayyidinaa muhammad, alladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu, watuqdhabihil hawaaiju watunaalu bihir raghaa-ibu, wahusnul khawaatim, wayustasqal ghamaamu, biwajhihilkariim, wa’alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.”

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah shalawat sempurna dan curahkanlah salam sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw. semoga dengan sebab beliau, segala macam kesulitan dapat terselesaikan, segala kesusahan dapat dimusnahkan, ditunaikan segala macam hajat atau keperluan, tercapai segala keinginan dan husnul khatiman dapat diraih, dan semoga dicurahkan rahmat dan berkah kepada keluarga dan para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan  sebanyak pengetahuan Engkau.”

Keutamaan Shalawat Nariyah

Sebagai salah satu jenis shalawat yang paling sering diamalkan oleh umat muslim, shalawat nariyah diyakini memiliki banyak sekali manfaat atau khasiat bagi siapa saja yang mengamalkannya. Beberapa manfaat shalawat nariyah diantaranya yaitu:

1. Dimudahkan rezekinya

Shalawat nariyah atau juga dikenal dengan shalawat tafrijiyah ini diyakini bisa mempermudah rezeki apabila dibaca sebanyak 11 kali. Shalawat nariyah bisa menjadi wasilah doa kepada Allah apabila seseorang meminta kemudahan dalam masalah rezeki. Imam Dainuri mengatakan bahwa shalawat nariyah apabila dibaca sebanyak 11 kali sesudah shalat fardhu dapat membuat seseorang tidak putus rezekinya dan memiliki tingkatan seperti orang kaya.

2. Dimudahkan segala urusannya

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 31 kali sesudah melaksanakan shalat subuh, niscaya Allah Swt. akan melancarkan segala urusan dan usaha yang dilakukannya pada hari esok. Jadi tidak ada salahnya apabila setelah melaksanakan shalat subuh, kita menyempat diri untuk membaca shalawat ini.

3. Dijauhkan dari penyakit dan bahaya

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 90 kali dengan istiqomah, niscaya dirinya akan terhindar dari segala penyakit dan bentuk permasalahan lainnya, serta diberikan kesenangan didunia dan dijauhkan dari kesukaran hidupnya.

4. Dikabulkan hajatnya

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 300 kali bersama-sama dalam suatu majelis, niscaya Allah Swt. akan mengabulkan hajatnya dan dihindarkan dari dirinya marabahaya yang dapat menimpanya. Hal ini juga dijelaskan dalam kita Khazanatul Asrar yang menyatakan bahwa shalawat nariyah adalah salah satu shalawat mustajab untuk meminta sesuatu.

Syaikh Muhammad At-Tunisii menjelaskan bahwa shalawat ini memiliki banyak sekali khasiatnya, berikut manfaat atau keutamaan shalawat nariyah:

5. Derajatnya akan diangkat di mata masyarakat

Barangsiapa yang membaca shalawat nariyah 11 kali setiap hari, niscaya Allah Swt. akan mengangkat derajatnya dimata masyarakat dan dimudahkan baginya dalam mencari rezeki.

6. Dimudahkan usahanya

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 31 kali ba’da subuh, niscaya Allah swt. akan memudahkan baginya segala macam urusan dalam setiap usahanya.

 7. Dijauhkan dari penyakit

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 90 kali setiap hari, niscaya Allah Swt. akan mengangkat kedudukannya, dijauhkan dari penyakit, dimudahkan rezekinya, dibukakan pintu kebijakan sehingga orang-orang akan menaruh rasa bahagia kepadanya.

8. Dijauhkan dari musibah besar

Barangsiapa membaca shalawat nariyah sebanyak 300 kali dalam suatu majelis (bersama-sama), niscaya Allah Swt. akan mengabulkan hajat besarnya, serta ia akan dijauhkan dari marabahaya besar.

Itulah 8 keutamaan shalawat nariyah yang bisa membawa berkah bagi siapa saja yang mengamalkannya.

Sebelum mengamalkan shalawat tersebut, alangkah baiknya jika kita menghadiahkan Fatihah kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya dan para sahabat beliau. Kemudian disusul dengan hadiah Fatihah untuk para wali dan ulama, dan kepada pengarang shalawat ini, yaitu Syekh Abdul Wahhab At-Tazy.

Untuk cara membacanya sendiri tidak ada ketentuan khusus, tetapi yang paling utama adalah dibaca dengan rutin (istiqomah) setiap hari. Dan diusahakan sebelum membaca shalawat ini kita harus suci badan dari hadas maupun najis, dan tidak dilakukan sembari melakukan aktivitas lain.

Itulah pembahasan mengenai keutamaan shalawat nariyah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam

Saturday, October 13, 2018

Nadhom Asma'ul Husna

Manzhumah Asmaul Husna Dan Terjemahnya

(1)
بِـسْمِ اْلإِلَـهِ  وَ بِهِ بَـدَأْنَا  *  وَلَوْ عَبَدْنَا غَيْرَهُ   لَـشَقِـيْنَا
يَا حَبَّذَا رَبًّا وَحُبَّ دِيْنًا    *   وَحَبـَّـذَا مَحَـمَّدٌ هَـادِيْـنَـا
لَـوْلَاهُ مَـا كُـنَّا وَ لَا بَـقِـيْنَـا
Bismil ilaahi wabihii bada’naa .  Walau ‘abadnaa ghoirohuu lasyaqiinaa
Yaa habbadzaa robban wa hubba diinaa.  Wa habbadzaa muhammadun haadiinaa
Laulaahu maa kunna walaa baqiinaa

Dengan menyebut Asma’ Alloh, kami memulai (menulis / membaca doa ini). Sekiranya kami  beribadah menyembah kepada selain DIA, tentu kami akan celaka.
Wahai manusia! Sangat tepat kita jadikan Alloh sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul yang menunjuki kita.
Kalau-lah tidak ada beliau saw, kami tak pernah ada dan tak eksis (hidup di dunia ini).

(2)
اَللَّهُ لَوْ لَا أَنْـتَ مَا اهْتَـدَيْنَـا      *     وَ لَا تَصَدَّقْنَـا وَلَا صَلَّـيْنَا
فَأَنْـزِلَنْ   سَكِــيْنَـةً   عَلَـيْنَا       *       وَ ثَـبِّتِ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَـيْـنَا
نَـحْنُ الْأُوْلَى جَاءُوْكَ مُسْلِمِيْنا
Alloohu laulaa anta mahtadainaa  *  Walaa tashoddaqnaa walaa shollainaa.
Fa anzilan sakiinatan ‘alainaa  *  Wa tsabbitil aqdaama in laqainaa
Nahnul uulaa jaa-uuka muslimiinaa.

2. Ya Alloh, seandainya tidak ada Engkau, kami tidak akan memperoleh hidayah-Mu, tidak pernah bershodaqah dan tidak akan pernah sholat.
Karena itu, anugerahi kami ketenangan dan kokohkan telapak kaki kami sewaktu meniti siroth dalam rangka bertemu-menghadap-Mu (di surga)
Kami semua adalah orang yang pertama kali datang menghadap-Mu dalam keadaan muslim (berpasrah diri).

(3)
وَالْمُشْرِكُـوْنَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا    *    إِذَا   أَرَادُوْا    فِتْـنَـةً     أَبَـيْـنَـا
وَقَدْ تَدَاعَى جَـمْعُهُـمْ عَلَيْنَـا   *   طِبْـقَ الْأَحَادِيْـثِ الَّتِي رَوَيْنَـا
فَارْدُدْهُـمُ  اللَّهُـمَّ خَاسِرِيْنَا
Wal musyrikuuna qod baghou ‘alainaa  *  Idzaa arooduu fitnatan abainaa.
Wa qod tadaa-‘a jam’uhum ‘alainaa  *  Thibqol ahaaditsillatii rowainaa
Fardud humulloohumma khoosiriinaa.

3. Sungguh, kaum musyrikin telah berbuat jahat kepada kami. Jika mereka bermaksud menebar fitnah-tipu-daya, kami pun siap menolaknya.
Sungguh, gerombolan mereka benar-benar mengepung kami (dari segala penjuru). Hal ini sesuai dengan keterangan Hadis Nabi yang pernah kami riwayatkan.
Karena itu, tolong, Ya Alloh! Tangkis dan gagalkan tipudaya mereka, sampai mereka mengalami kerugian.

(4)
اَللَّهُ  يَا رَحْـمَنُ يَا رَحِـيْمُ     *  اَللَّهُ   يَا حَيُّ    وَ يَا  قَـيُّـوْمُ
اَللَّهُ   يَا قَـوِيُّ  يَا قَـدِيْــمُ   *   اَللَّهُ   يَا  عَلِـيُّ  يَا عَـظِـيْـمُ
لَا يَنْـبَغِيْ لِلْـقَـوْمِ  أَنْ يَعْـلُوْنَا
Alloohu yaa rohmaanu yaa rohiimu * Alloohu yaa hayyu wa yaa qoyyuumu.
Alloohu yaa qowiyyu yaa qodiimu * Alloohu yaa ‘aliyyu yaa ‘azhiimu.
Laa yambaghii lilqoumi an ya’luunaa.

4. Ya Alloh, Ya Rohman (Maha Pengasih), Ya Rohim (Maha Penyayang). Ya Alloh, Ya Hayyu (Maha Hidup abadi), Ya Qoyyum (Maha berdiri sendiri)
Ya Alloh, Ya Qowiyyu (Maha Kuat), Ya Qodim (Maha Dahulu). Ya Alloh, Ya ‘Aliyyu (Maha Luhur), Ya ‘Azhim (Maha Agung).
Tidak sepantasnya kaum musuh mengalahkan kami (dalam segala bidang).

(5)
اَللَّهُ  يَا  لَـطِـيْـفُ يَا عَلِـيْمُ         *  اَللَّهُ  يَا   رَءُوْفُ  يَا حَكِـيْمُ
اَللَّهُ    يَا تَـوَّابُ    يَا حَـلِـيْمُ        *     اَللَّهُ  يَا   وَهَّابُ  يَا كَـرِيْـمُ
هَبْنَا الْعُـلَا وَاجْعَلْ عِدَانَا الدُّوْنَا
Alloohu yaa lathiifu yaa ‘aliimu  *   Alloohu yaa ro-uufu yaa hakiimu
Alloohu yaa tawwaabu yaa haliimu  *   Alloohu yaa wahhaabu yaa kariimu
Habnal -‘ulaa waj-‘al ‘idaanad-duunaa.

5. Ya Alloh, Ya Lathif (Maha Lemah-lembut), Ya ‘Aliim (Maha Mengetahui). Ya Alloh, Ya Ro-uf (Maha Pengasih), Ya Hakim (Maha Bijaksana).
Ya Alloh, Ya Tawwab (Maha Penerima taubat), Ya Halim (Maha Penyantun). Ya Alloh, Ya Wahhab (Maha Pemberi karunia), Ya Karim (Maha Mulia, Maha Dermawan).
Karuniai kami keluhuran dan ketinggian derajat. Dan jadikan musuh-musuh kami hidup terhina.

(6)
اَللَّهُ    يَا    مَالِـكُ    يَـا مُـنِـيْرُ         *  اَللَّهُ    يَا    مَلِيْـكُ يَا  قَـدِيْـرُ
اَللَّهُ    يَا    مَوْلَى    وَيَا نَصِـيْرُ    *      اَللَّهُ  أَنْتَ الْمَلِكُ الْـكَبِـيْرُ
لَيْـسَ عِدَانَا لَكَ مُعْـجِـزِيْنَـا
Alloohu yaa maaliku yaa muniiru  *  Alloohu yaa maliiku yaa qodiiru.
Alloohu yaa maulaa wayaa nashiiru  *  Alloohu Antal malikul kabiiru.
Laisa ‘idaanaa laka mu’jiziinaa.

6. Ya Alloh, Ya Maalik (Penguasa dan Pemilik seluruh makhluk), Ya Munir (Yang Menerangi). Ya Alloh, Ya Maliik (Yang Memiliki Kerajaan), Ya Qodir (Maha Kuasa).
Ya Alloh, Ya Maula (Pelindung), Ya Nashir (Penolong). Ya Alloh, Engkau-lah Raja Yang Maha Agung.
Musuh-musuh kami tidak akan mampu mengalahkan Engkau.

(7)
اَللَّهُ    يَا    شَاكِـرُ  يَا شَـكُوْرُ   *  اَللَّهُ    يَا    عَفُـوُّ   يَا غَفُـوْرُ
اَللَّهُ    يَا    عَالِـمُ     يَا خَـبْـيْرُ      *    اَللَّهُ    يَا     فَـتَّاحُ     يَا بَـصِـيْرُ
لَا تَحْـرِمَنَّ  فَـتْـحَـكَ الْمُبِـيْـنَا
Alloohu yaa syaakiru yaa syakuuru  *  Alloohu yaa ‘afuwwu yaa ghofuuru
Alloohu yaa ‘aalimu yaa khobiiru  *  Alloohu yaa fattaahu yaa bashiiru.
Laa tahrimanna fat-hakal mubiinaa.

7. Ya Alloh, Ya Syakir (Yang mensyukuri amal kebaikan hamba-Nya dengan balasan pahala), Ya Syakur (Maha Mensyukuri). Ya Alloh, Ya ‘Afuwwu (Maha Pemaaf), Ya Ghofur (Maha Pengampun).
Ya Alloh, Ya ‘Alim (Yang Mengetahui), Ya Khobir (Maha Mengenal, Mengetahui). Ya Alloh, Ya Fattah (Maha Pemberi Kepu-tusan), Ya Bashir (Maha Melihat).
Jangan Engkau halangi kami meraih kemenangan yang nyata dari-Mu

(8)
اَللَّهُ    يَا ظَاهِرُ   يَا جَلِيْـلُ     *  اَللَّهُ    يَا  بَاطِنُ  يَا وَكِـيْـلُ
اَللَّهُ    يَا  صَادِقُ  يَا جَـمِيْلُ   *   اَللَّهُ    يَا  حَافِـظُ يَا كَـفِـيْلُ
كُـنْ حَافِـظًا لَنَـا وَكُـنْ مُعِـيْنَـا
Alloohu yaa zhoohiru yaa jaliilu  *   Alloohu yaa baathinu yaa wakiilu.
Alloohu yaa shoodiqu yaa jamiilu  *  Alloohu yaa haafizhu yaa kafiilu.
Kun haafizhon lanaa wa kun mu-’iinaa

8. Ya Alloh, Ya Zhohir (Yang Zhahir, Yang Nyata wujud-Nya), Ya Jalil (Maha Agung). Ya Alloh, Ya Bathin (Yang tersembunyi), Ya Wakil (Pelindung).
Ya Alloh, Ya Shodiq (Yang Benar firman-Nya), Ya Jamil (Maha Indah lagi sempurna). Ya Alloh, Ya Haafizh (Pemelihara), Ya Kafil (Penanggung, yang menyaksikan).
Jadilah Engkau sebagai Pelindung dan Penolong kami.

(9)
اَللَّهُ  يَـا   غَـنِيُّ   يَـا حَـمِـيْدُ     *  اَللَّهُ  يَـا   مُغْـنِى  وَ يَا رَشِيْـدُ
اَللَّهُ  يَـا   مُبْـدِئُ   يَـا مُـعِـيْدُ     *      اَللَّهُ  يَـا   عَزِيْــزُ  يَـا مَـجِـيْـدُ
لِـعِـزِّكَ  التَّـوْحِيْدُ   يَشْكُـو الْـهُوْنَـا
Alloohu ghoniyyu yaa hamiidu  *  Alloohu yaa mughnii wayaa rosyiidu.
Alloohu yaa mubdi-u yaa mu-’iidu  *   Alloohu yaa ’aziizu yaa majiidu.
Li-’izzikat tauhiidu yasykul huunaa.

9. Ya Alloh, Ya Ghoniyyu (Maha Kaya), Ya Hamid (Terpuji). Ya Alloh, Ya Mughni (Pem-beri kekayaan), Ya Rosyid (Pemberi petunjuk dan kepandaian).
Ya Alloh, Ya Mubdi’ (Pelopor penciptaan), Ya Mu’id (Yang Mengulangi penciptaan seperti semula).  Ya Alloh, Ya ‘Aziz (Yang Gagah Perkasa), Ya Majiid (Maha Agung).
Oleh karena kemuliaan Engkau, Tauhid (Peng-Esa-an Dirimu) menyebabkan kehinaan (bagi sesuatu selain Engkau).

(10)
اَللَّهُ   يَـا     قَادِرُ  يَـا  مُـقْـتَدِرُ    *  اَللَّهُ   يَـا   قَاهِرُ  يَـا مُـؤَخِّـرُ
اَللَّهُ   يَـا   فَاطِـرُ  يَا مُصَـوِّرُ    *     اَللَّهُ   يَا مُحْـصِي وَ يَا مُدَبِّـرُ
دَبِّـرْ لَـنَا   وَ دَمِّـرِ الْـعَـادِيْنَـا
Alloohu yaa qoodiru yaa muqtadiru  *   Alloohu yaa qoohiru yaa mu-akhkhiru
Alloohu yaa faathiru yaa mushowwiru  *   Alloohu yaa muhshii wa yaa mudabbiru
Dabbir lanaa wa dammiril ‘aadiinaa.

10. Ya Alloh, Ya Qodir (Yang Kuasa), Ya Muq-tadir (Maha Berkuasa). Ya Alloh, Ya Qohir (Maha Memaksa, Mengalahkan), Ya Mu-akh-khir (Yang Mengakhirkan, menunda).
Ya Alloh, Ya Fathir (Pencipta), Ya Mushow-wir (Pembentuk rupa). Ya Alloh, Muh-shi (Yang Menghitung, Mengumpul-kan), Ya Mudabbiru (Yang Mengatur, Mendesain)
Aturlah kami, Ya Alloh, dan gempur para musuh kami.

(11)
اَللَّهُ  يَـا   دَائِـمُ    لَا يَـمُــوْتُ   *  اَللَّهُ    يَا قَائِـمُ   لَا   يَـفُـوْتُ
اَللَّهُ    يَا   مَحْيِيْ وَيَا مُمِيْتُ   *   اَللَّهُ    يَا   مُغِـيْثُ يَا مُقِـيْـتُ
كُنْ غَوْثَـنَا وَ حِصْنَـنَا الْحَصِيْنَـا
Alloohu yaa daa-imu laa yamuutu  *   Alloohu yaa qoo-imu laa yafuutu.

Alloohu yaa muhyii wa yaa mumiitu  *  Alloohu yaa mughiitsu yaa muqiitu

Kun ghoutsanaa wa hishnanal hashiinaa.

11. Ya Alloh, Ya Da-im (Yang Abadi, Langgeng), tidak mengenal mati. Ya Alloh, Ya Qo-im (Berdikari dalam mengurusi makhluk), yang tidak kehilangan kesempatan
Ya Alloh, Ya Muhyi (Yang Menghidupkan), Ya Mumit (Yang Mematikan). Ya Alloh, Ya Mughits (Yang Menolong), Ya Muqit (Maha Kuasa, Pemelihara dan Pemberi makan).
Jadilah Engkau sebagai Penolong kami dan bentengi kami dengan benteng yang kokoh.

(12)
اَللَّهُ    يَا    بَاسِطُ أَنْـتَ الْـوَاسِعُ      *  اَللَّهُ    يَا    قَابِضُ أَنْـتَ  الْمَانِـعُ
اَللَّهُ    يَا    خَالِـقُ  أَنْتَ   الْـجَـامِـعُ     *      اَللَّهُ    يَا   خَافِضُ  أَنْتَ الرَّافِـُع
اِرْفَـعْ  مَعَالِيْنَـا  لِـعِـلِّـيِّـيْـنَـا
Alloohu baasithu antal waasi’u  *  Alloohu yaa qoobidhu antal maani’u.
Alloohu yaa khooliqu antal jaami’u  *  Alloohu yaa khofiidhu antar roofi’u.
Irfa’ ma’aaliinaa li-’illiyyiinaa.

12. Ya Alloh, Ya Basith (Yang Membentangkan rizki). Engkau Maha Luas pemberian-Nya. Ya Alloh, Ya Qobidh (Yang Menyempitkan rizki). Engkau-lah yang menolak rizki.
Ya Alloh, Ya Kholiq (Pencipta). Engkau-lah yang mengumpulkan segala sesuatu. Ya Alloh, Ya Khofidh (Yang Merendahkan atau menurunkan derajat). Dan Engkau Yang Meninggikan / mengangkat derajat.
Angkatlah, terimalah amal-amal kami, untuk meraih ‘illiyyin (surga tertinggi).

(13)
اَللَّهُ    ذُو اْلمَعَـارِجِ   الرَّفِـيْـعُ     *  اَللَّهُ    يَا   وَافِي وَ يَا سَرِيْـعُ
اَللَّهُ    يَا   كَافِـى  وَ يَا سَـمِـيْـعُ   *   يَا نُوْرُ يَا هَادِي وَ يَا بَدِيْـعُ
أَدَّبْـتَنَـا بِمَا جَـرَى يَكْـفِـيْنَـا
Alloohu dzul ma’aarijir rofii-‘u  *  Alloohu yaa waafii wa yaa sari-‘u.
Alloohu yaa kaafii wa yaa samii-‘u  *  Yaa nuuru yaa haadii wa yaa badii-‘u.
Addabtanaa bimaa jaroo yakfiinaa.

13. Ya Alloh, Engkau-lah Pemilik langit dan Maha Tinggi derajat-Nya.  Ya Alloh, Ya Wafi (Yang Menepati janji). Ya Sari’ (Yang Maha Cepat siksa-Nya).
Ya Alloh, Ya Kafi (Yang Mencukupi), Ya Sami’ (Maha Mendengar). Ya Nur (Sumber Cahaya), Ya Hadi (Pemberi petunjuk), Ya Badi’ (Pencipta).
Semoga Engkau “Kerso” mendidik kami dengan tatakrama yang mampu mencukupi kami.

(14)
اَللَّهُ  ذُو الْجَـلَالِ  وَ الْإِكْـرَامِ     *  اَللَّهُ  ذُو الطَّوْلِ عَلَى الـدَّوَامِ
اَللَّهُ    يَا   ذَا الْـفَضْلِ وَ الْإِنْـعَامِ   *      وَالسَّيِّدُ   الْمُطْلَقُ   لِـلْأَ نَامِ
اِرْحَمْ  عَبِـيْدًا   لَكَ  عَابِدِيْنَـا
Alloohu dzul jalaali wal ikroomi  *  Alloohu dzut thouli ‘alad dawaami.
Alloohu yaa dzal fadhli wal in-’aami  *  Wassayyidul Muthlaqu lil anaami
Ir-ham ‘abiidan laka ‘aabidiinaa.

14. Ya Alloh, Engkau-lah Pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, Engkau-lah yang memiliki karunia selama-lamanya.
Ya Alloh, Wahai Engkau yang memiliki karunia dan berbagai kenikmatan. Engkau-lah Tuan secara mutlak bagi seluruh manusia.
Belaskasihi semua hamba yang telah beribadah hanya kepada Engkau.

(15)
اَللَّهُ    يَا   أَ وَّ لُ    أَنْـتَ الْـوَاحِدُ     *  اَللَّهُ    يَا    آخِـرُ أَنْتَ الـرَّاشِـدُ
يَا وِتْـرُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا وَاجِدُ    *     يَا بَرُّ يَا مُتَـفَـضِّلُ يَا مَاجِـدُ
بِـفَـضْلِكَ اقْـبَلْنَـا عَلَى مَا فِـيْـنَـا
Alloohu yaa awwaalu antal waahidu  *  Alloohu yaa aakhiru antar roosyidu
Yaa witru yaa mutakabbiru yaa waajidu  *  Yaa barru yaa mutafadh-dhilu yaa maajidu
Bifadh-likaqbalnaa ‘alaa maa fiinaa.

15. Ya Alloh, Ya Awwal (Yang Awal). Engkau Tuhan Yang Esa. Ya Alloh, Ya Akhir (Yang Akhir). Engkaulah Yang memberi petunjuk.
Ya Witru (Yang Ganjil), Ya Mutakabbir (Pemilik Segala Keagungan), Ya Wajid (Yang Kaya). Ya Barru (Yang Melimpahkan kebai-kan), Ya Mutafadh-dhil (Pemberi anugerah), Ya Majid (Yang Agung, Mulia).
Berkat anugerah-Mu, terimalah (amal kebaikan) apa saja yang kami lakukan.

(16)
اَللَّهُ    يَا   مُبِـيْنُ     يَـا وَدُوْدُ        *  اَللَّهُ    يَا   مُحْيْـطُ  يَـا شَهِـيْـدُ
اَللَّهُ    يَا   مَتِـيْـنُ  يَا شَدِيْدُ     *    يَا مَنْ هُوَ الْفَعَّـالُ مَا يُرِيْـدُ
إِنَّا ضِعَـافٌ لَكَ  قَـدْ  لَـجَـأْنَا
Alloohu yaa mubiinu yaa waduudu  *  Alloohu yaa muhiithu yaa syahiidu.
Alloohu yaa matiinu yaa syadiidu  *  Yaa man huwal fa'-aalu maa yuriidu.
Innaa dhi-‘aafun laka qod lajaknaa.

16. Ya Alloh, Ya Mubin (Yang menjelaskan menurut hakikatnya), Ya Wadud (Yang Maha Pengasih). Ya Alloh, Ya Muhith (Yang Maha Meliputi), Ya Syahid (Maha Menyaksikan)
Ya Alloh, Ya Matin (Maha Kuat, Keras), Ya Syadid (Sangat Keras siksa-Nya). Wahai Yang Terus berbuat sesui kehendak-Nya.
Sungguh, kami ini lemah, tak mampu. Kami serahkan segala sesuatu kepada-Mu.

(17)
اَللَّهُ    يَا   مُـعِـزُّ    يَا   مُـقَـدِّمُ        *  اَللَّهُ    يَا   مُـذِلُّ  يَا مُنْـتَـقِـمُ
اَلْبَادِئُ الْبَاقِي فَلَا يَنْعَدِمُ    *  اَلْمُحْسِنُ الْوَالِى الْحَفِيْظُ الْأَكْرَمُ
لَيْسَ لَنَـا سِوَاكَ مَنْ يَـحْمِيْـنَـا

Alloohu yaa mu’izzu yaa muqoddimu  *   Alloohu yaa mudzillu yaa muntaqimu.
Albaadi-ul baaqii falaa yan’adimu  *  Almuhsinul waalil hafiizhul akromu.
Laisa lanaa siwaaka man yahmiina.

17. Ya Alloh, Ya Mu’izzu (Yang Memuliakan), Ya Muqoddim (Yang Mendahulukan). Ya Alloh, Ya Mudzillu (Yang Merendahkan), Ya Munta-qim (Yang Menuntut balas).
Engkau-lah Al-Badi-ul Baqi (Yang Memu-lai, kekal abadi), sehingga tak akan pernah sirna. Engkau-lah Al-Muhsin (Yang Berbuat Baik), Al-Wali (Penguasa) Al-Hafizh (Peme-lihara), Al-Akram (Maha Mulia).
Selain Engkau, tiada seorang pun yang  mampu memberikan perlindungan kepada kami.

(18)
اَللَّهُ    يَا   وَارِثُ   أَنْتَ  الْأَبَـدُ    *  اَللَّهُ    يَا   بَاعِـثُ  أَنْـتَ الْأَحَـدُ
يَا مَالِكَ الْمُلْكِ  الْإِلَـهُ الصَّمَدُ   *   لَا كُـفُـؤٌ  لَا وَالِـدٌ  لَا وَلَــدُ
كُـفَّ الْـعِـدَا عَنَّـا فَـقَـدْ أُوْذِيْـنَا
Alloohu yaa waritsu antal abadu  *  Alloohu yaa baa-‘itsu antal ahadu.
Yaa maalikal mulkil ilaahus shomadu  *  Laa kufu-un laa waalidun laa waladu
Kuffal ‘idaa ‘annaa faqod uudziinaa.

18. Ya Alloh, Ya Waarits (Yang Mewarisi). Engkau Tuhan Yang Langgeng. Ya Alloh, Ya Baa’its (Yang membangkitkan manusia dari kematian). Engkau Tuhan Yang Esa.
Ya Malikal Mulk (Pemilik Kerajaan). Engkau Tuhan tempat bergantung seluruh makhluk. Tiada satu pun yang setara dengan-Mu. Engkau Tidak ber-orang tua, dan tidak berputra.
Ya Alloh, cegah dan jauhkan musuh dari kami. Jika tidak, mereka tentu akan menyakiti kami.

(19)
اَللَّهُ    يَا   غَالِـبُ   يَـا قَـهَّـارُ   *  اَللَّهُ    يَا   نَافِـعُ  أَنْـتَ الضَّارُّ
اَللَّهُ    يَا    بَارِئُ      يَا   غَـفَّـارُ  *    يَا رَبِّ  يَا ذَا الْقُـوَّةِ الْجَبَّارُ
قَـوِّمْ لَنَـا الـدُّنْـيَا وَ قَـوِّ الدِّيْـنَا
Alloohu yaa ghoolibu yaa qohhaaru  *  Alloohu yaa naafi’u antadh-dhoorru.
Alloohu yaa baari-u yaa ghoffaaru  *  Yaa robbi yaa dzal quwwatil jabbaaru.
Qowwim lanad dun-yaa wa qowwid-diinaa.

19. Ya Alloh, Ya Gholib (Yang Mengalahkan), Ya Qohhar (Yang Maha Memaksa). Ya Alloh, Ya Nafi' (Pemberi kemanfaatan). Engkau Tuhan Yang menimpakan bahaya.
Ya Alloh, Ya Bari-u (Yang memunculkan dan menciptakan segala sesuatu dari tiada), Ya Ghoffar (Maha Pengampun). Ya Robb, Tuhan kami, Pemilik kekuatan, Yang Maha Perkasa.
Tegak-kokohkan kehidupan duniawi kami dan perkuat agama Islam kami

(20)
اَللَّهُ    رَبُّ   الْـعِــزَّةِ    الـسَّــلَامُ       * اَلْمُـؤْمِنُ الْمُهَيْـمِنُ  الْـعَـلَّامُ
ذُوالرَّحْمَةِ الْأَعْلَى الْأَعَزُّ التَّامُّ  *   مَنْ دِيْـنُهُ الْحَـقُّ هُوَ الْإِسْلَامُ
قَـيِّـضْ لَـهُ     اللَّـهُـمَّ   نَاصِرِيْنَـا
Alloohu robbul ‘izzatis salaamu  *  Almukminul muhaiminul ‘allaamu.
Dzurrohmatil a’lal a-‘azzut taammu  *  Man diinuhul haqqu huwal islaamu
Qoyyidh lahulloohumma naashiriinaa.

20. Ya Alloh, Tuhan Pemilik kemulyaan, As-Salam (Sumber keselamatan). Wahai Al-Muk-min (Pemberi keamanan), Al-Muhaimin (Maha Memelihara) dan Al-'Allam (Maha Mengetahui).
Wahai Pemilik  rahmat yang agung, mulia lagi sempurna. Wahai Tuhan, AgAllah, Tuhan Pemilik kemulyaan, As-Salam (Sumber keselamatan). Wahai Al-Muk-min (Pemberi keamanan), Al-Muhaimin (Maha Memelihara) dan Al-‘Allam (Maha Mengetahui).

Wahai Pemilik  rahmat yang agung, mulia lagi sempurna. Wahai Tuhan, Agama Islam yang ditetapkan-Nya merupakan agama yang haqq

Ya Allah, takdirkan kami semua sebagai penolong agama Islam

(21)
اَللَّهُ   أَنْتَ الْمُتَـعَالِى الْحَـكَـمُ   *  اَلْفَرْدُ   ذُوالْعَرْشِ الْوَلِيُّ الْأَحْكَـمُ
اَلْغَافِرُالْمُعْطِ الْجَوَادُ  الْمُنْعِمُ *  اَلْعَادِلُ الْـعَدْلُ الصَّبُوْرُ الْأَرْحَمُ
مَكِّـنْ لَنَـا فِيْ أَرْضِنَـا تَمْكِـيْـنَـا

Alloohu antal muta’aalil hakamu  * Alfardu dzul ‘arsyil waliyyul ahkamu.
Alghoofirul mu’thil jawaadul mun-’imu  *  Al-‘aadilul ‘ad-lus shobuurul arhamu.
Makkin lanaa fii ardhinaa tamkiinaa.

21.. Ya Alloh, Engkau Tuhan Yang Maha Luhur, Pemutus perkara (al-Hakam), Tunggal (al-Fardu), Pemilik 'Arasy, Penolong (al-Waliyy) lagi Maha Bijaksana.
Engkau Al-Ghofir (Pengampun), Al-Mu'thi (Pemberi), Al-Jawad (Sangat Dermawan), Al-Mun'im (Pemberi nikmat), Al-'Adil (adil), Al-'Adlu (sangat adil), Ash-Shobur (sangat sabar), Al-Arham (Maha Pengasih).
Kokohkan keberadaan kami di tanah air kami dengan sebenar-benarnya.

(22)
اَللَّهُ    يَا   قُـدُّوْسُ  يَـا بُـرْهَـانُ     * يَـا بَارُّ  يَا حَنَّـانُ  يَـا مَنَّـانُ
يَا حَـقُّ يَا مُـقْـسِطُ يَا  دَيَّـانُ    *   تَبَارَكَتْ أَسْمَاءُكَ الْحِسَانُ
بِهَا  قَرَعْنَـا  بَـابَـكَ  الْمَـصُـوْنَـا

Alloohu yaa qudduusu yaa bur-haanu  *  Yaa barru yaa hannaanu yaa mannaanu.
Ya haqqu yaa muqsithu yaa dayyaanu  *  Tabaarokat asmaa-ukal hisaanu
Bihaa qoro'naa baabakal mashuunaa.

22. Ya Alloh, Ya Quddus (Maha Suci), Ya Burhan (Pemilik bukti kebenaran), Ya Baarru (Yang Bajik, Maha baik), Ya Hannan (Berbelas kasih), Ya Mannan (Pemberi anugerah).
Ya Haqqu (Benar dan nyata wujud-Nya) Ya Muqsith (Maha adil), Ya Dayyan (Maha Kuasa, Memerintah, mengatur, membuat perhitungan). Asmaul Husna-Mu suci dan mendatangkan keberkahan.
Dengan perantaraan Asmaul Husna-Mu itu, kami ketuk pintu rahmat-Mu yang terpelihara.

(23)
اَللَّهُ    يَا   خَـلَّاقُ    يَا حَـبِـيْــبُ   *  اَللَّهُ    يَـا   رَزَّاقُ   يَا حَسِـيْـبُ
اَللَّهُ     يَا   قَـرِيْبُ    يَـا رَقِــيْـبُ   *  اَلْمُسْتَعَانُ السَّامِعُ الْمُجِيْـبُ
إِنَّا دَعَوْنَاكَ  اسْـتَـجِـبْ  آمِـيْنَـا

Alloohu yaa khollaaqu yaa habiibu.  Alloohu yaa rozzaaqu yaa hasiibu.
Alloohu yaa qoriibu yaa roqiibu. Almusta’aanus saami’ul mujiibu.
Innaa da-‘aunaakas tajib aamiinaa.

23. Ya Alloh, Ya Khollaq (Maha Menciptakan), Ya Habib (Yang Mencintai para kekasih-Nya). Ya Alloh, Ya Rozzaq (Maha Pemberi rizki), Ya Hasib (Maha mencukupi, Maha membuat perhitungan).
Ya Alloh, Ya Qorib (Maha dekat), Ya Roqib (Maha mengawasi). Engkau-lah tempat memohon pertolongan, Yang mendengar lagi mengijabahi semua permohonan.
Sungguh, kami memohon kepada-Mu. Karena itu, kabulkan segala permo-honan kami. Amin.

Ilaa hadroti Kiyai Ali Maksum fi ijazati mandzumatal asmaul husna syai'ulillahi lahumul fatihah...