Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Monday, July 23, 2018

Pesantren

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesantren

Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang melembaga di Indonesia, dimana kyai dan santri hidup bersama dalam suatu asrama yang memiliki bilik-bilik kamar sebagai ciri-ciri esensialnya dengan berdasarkan nilai-nilai agama Islam.

Pondok pesantren mempunyai 5 elemen dasar yaitu pondok, mesjid, pengajaran kitab-kitab klasik Islam, santri dan kyai.Kelima elemen di atas merupakan elemen dasar yang dimiliki sebuah pesantren. Pesantren dikatakan lengkap apabila telah memiliki kelima elemen di atas dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dalam pembinaan santri melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan baik dalam bidang fisik maupun mental santri di pondok pesantren.Pondok pesantren melaksanakan pendidikan keagamaan yang bersumber dari karya-karya Islam klasik. Pondok pesantren sebagai pusat pedalaman ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fi al-din), pondok pesantren masih tetap diakui oleh masyarakat karena beranggapan bahwa pendidikan keperibadian pesantren lebih unggul dibandingkan pendidikan sekolah atau madrasah. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang didirikan untuk memahami, menghayati dan mengamalkanajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Istilah pesantren telah akrab pemakaiannya di kalangan masyarakat untuk membedakan antara pendidikan Islam dan pendidikan umum.Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Para peserta didik pada pesantren disebut santriyang umumnya menetap di pesantren. Tempat dimana para santri menetap, di lingkungan pesantren, disebut dengan istilah pondok. Dari sinilah timbul istilah pondok pesantren.[1]

B.Dasar dan Tujuan 

Pendidikan Pondok Pesantren Sebagai institusi pendidikan, pondok pesantren di Indonesia harus memiliki landasan yang jelas secara yuridis. Hal ini memiliki implikasi terhadap akreditas sebuah lembaga tersebut, akreditasi tersebut terkait dengan pengakuan alumni pondok pesantren itu sendiri. Pada awal-awal tumbuh dan berkembangnya pondok pesantren, akreditas sudah cukup bila kyai memberikan “ijazah” terhadap santri. Tuntutan zaman menghendaki perubahan dan akreditas dalam bentuk lain, oleh sebab itu pondok pesantren harus mempunyai legalitas.Keberadaan sebuah institusi di Indonesia harus memiliki dasar hukum yang jelas, dantidak keluar dari perundang-undangan yangberlaku. Seperti institusi lain, pondok pesantren (lembaga pendidikan) memiliki landasan yuridis formal yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, khususnya bab II pasal 2 dan 3 :Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan swasta yang didirikan oleh perseorangan (kyai) sebagai figur central yang berdaulat menetapkan tujuan pendidikan pondoknya adalah mempunyai tujuan tidak tertulis yang berbeda-beda. Sikap filosofis para kyai secara individual tidak sama, ada yang luas ada yang sempit.Tujuan tersebut dapat diasumsikan sebagaiberikut:

1.       Tujuan khusus: “mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang alim dalam ilmuagama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkannya dalam masyarakat”.

2.       Tujuan umum: “membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat melalui ilmu dan amalnya”.[2]

Menurut Muzayyin Arifin tujuan pondok pesantren dapat dikelompokkan pada dua kategori, yaitu :

1. Tujuan umum Membentuk mubalig-mubalig Indonesia berjiwa Islam yang pancasilais yang bertakwa, yang mampu baik rohaniah maupun jasmaniah mengamalkan ajaran agama Islam bagi kepentingan kebahagiaan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta negara Indonesia.

2.     Tujuan khusus/Intermediair

a.      Membina suasana hidup keagamaan dalam pondok pesantren sebaik mungkin sehingga terkesan pada jiwa anak didiknya (santri)

b.     Memberikan pengertian keagamaan melalui pengajaran ilmu agama Islam

c.      Mengembangkan sikap beragama melalui praktik-praktik ibadah

d.     Mewujudkan ukhuwah Islamiah dalam pondok pesantren dan sekitarnya.

e.      Memberikan pendidikan keterampilan, civic dan kesehatan,serta olah raga kepada anak didik

f.      Mengusahakan terwujudnya segala fasilitas dalam pondok pesantren yang memungkinkan pencapaian tujuan umum tersebut.[3]

Pendidikan dan pembinaan pada setiap pondok pesantren memiliki tujuan sendiri-sendiri yang menjadi ciri khasnya. Namun menurut Nurcholish Madjid, ketidaktegasan pondok pesantren dalam merumuskan tujuan dan langkah pembinaan yang menjadikan pesantren sering tertinggal bila dibandingkan dengan pendidikan umum. Faktor yang dianggap mempengaruhi kaburnya tujuan pendidikan pondok pesantren sering dipengaruhi semangat pendiri pondok pesantren.[4]

C. Kekuatan Dan Kelemahan Lembaga Pesantren

1. Kekuatan  Pesantren

a. Kurikulum

1) Pesantren mampu membuat dan menentukan kurikulum sendiri tanpa mengikuti standar pendidikan yang ditentukan oleh pemerintah.

2) Pesantren mampu memberikan nilai lebih dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan keilmuan yang dibutuhkan pesert didik

b. Metode Pengajaran

1) Mampu mengembangkan metode-metode baru dalam menanamkan konsep maupun mempraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

2) Peserta didik dapat belajar langsung dari pengalaman yang timbul sehari-hari dan menanyakan (studi) kasus dengan dewan guru terkait.

3) Proses belajar mengajar dilakukan 24 jam sehari semalam, sehingga kekurangan yang terjadi akan tertanggulangi secara langsung

c. Organisasi

1) Kyai sebagai sentral keputusan dapat membangun kesolidan sebuah organisasi

2) Organisasi Santri lebih mandiridan mudah dikembangkan, bahkan sedikit bimbingan dari dewan guru.

d. Lingkungan Belajar

1) Dukungan lingkungan terhadap proses belajar mengajar langsung diperoleh peserta didik dari pendidik

2) Bimbingan dan asuhan pendidik langsung pada peserta didik karena dilakukan di dalam asrama.

e. Komponen Warga Belajar 

1) Asrama, Kyai, Tempat Belajar, Ruang Praktikum, Santri, Guru, wali santri.

2) Semua komponen mampu mengaplikasikan dan menjadikanhidup adalah belajar dan ibadah

2. Kelemahan Pesantren

a. Kurikulum

1) Kurikulum selalu berubah tanpa ada pemberitahuan, dan sekehendak kyai

2) Tidak adanya standar tetap keberhasilan seorang santri dikatakan telah lulus atau tamat menempuh pendidikan pesantren

b. Metode Pengajaran

1) Aktifitas santri untuk bertanya kurang

2) Santri terlalu difokuskan pada hafalan dan konsep-konsep padasetiap mata pelajaran

c. Organisasi

1) Kebebasan santri menentukan kegiatan menjadikan santri berlaku kebablasan dalam menentukan sikap dan tindakan

d. Lingkungan Belajar

1) Kebersihan lingkungan terkadang diabaikane. Komponen Warga Belajar

1) Dikarenakan setiap santri diwajibkan belajar mandiri dapat mengakibatkan seorang santri malas dan bahkan terjerumus kedalam keburukan, karena kurangnya bimbingan dari para guru atau ustadz.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Kekurangan dan Kelebihan setiap lembaga bila dipadukan akan menjadi lembaga pendidikan yang saling mendukung. Rangkuman keterpaduan dua jenis pendidikan penulis sebutkan secara ringkas sebagai berikut:

1.       Figur perubahan yang merubahdengan arif dan bijak bukan demokrasi liberal.

2.       Inovasi dengan segala bentuk dan lapisan yang menjadi warga belajar dan lingkungan belajar.

3.       Saling mendukung dan bekerjasama serta samakerja dalammemajukan dan mengembangan kurikulum pendidikan Demikianlah sekilas gambaran tentang perbandingan pendidikan di sekolah Umum dan sekolah Pesantren. Tentunya disana-sini terdapat kekurangan dan masih perlu penyempurnaan. Untuk itu kepada pembaca penulis ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat. 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI,Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003.

http://muhtadinabrori.blogspot.com/2008/11/studi-perbandingan.html.

M. Arifin,Kafita Selekta Pendidikan islam (Islam dan Umum),Jakarta, Bumi Aksara, 1995.

Nata, Abuddin. (editor) 2001.Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembanga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.

Nurcholish Madjid,Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta : Paramadina, 1997.[1]

Departemen Agama RI,Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 1.[2]

M. Arifin,Kafita Selekta Pendidikan islam (Islam dan Umum),(Jakarta, Bumi Aksara, 1995), h. 248.[3]

Ibid,h. 249-250.[4]

Nurcholish Madjid,Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, ( Jakarta : Paramadina, 1997), h. 6.

Sumber : http://palmery.blogspot.in/2016/02/makalah-analisis-kekuatan-dan-kelemahan.html

Raja Sholawat

    Raja Shalawat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَحْمَةِ الله،

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ فَضْلِ اللهِ، 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ خَلْقِ اللهِ، 


Monday, July 16, 2018

Nama Nama Rasulullah

Allahumma shalli wa sallim ‘ala man ismuhu :
1. Muhammad ( yang dipuji)
2. Ahmad (yang lebih memuji Allah sejak dalam alam roh)
3. Hamid (yang memuji )
4. Mahmud (yang dipuji)
5. Ahid (yang satu-satunya)
6. Wahid (yang tunggal pada nilai dirinya)
7. Mahin (yang dapat menghapuskan dosa (dengan syafaatnya)
8. Hasyir (yang menghimpun manusia (dihari kiamat)
9. ‘Aqib (pengganti semua nabi dan rasul)
10. Thaha (yang berdiri dalam tahajjud)
11. Yasin (yang tidak memaksa diri)
12. Thahir (manusia yang kepadanya ditrunkan kitab suci Al-Qur’an)
13. Muthahhir (yang suci dari dosa dan hal-hal yang negatif)
14. Thayyib (penyuci akidah dari syirik, yang baik lahir bathin)
15. Sayyid (pemimpin ummat manusia)
16. Rasul (utusan Allah)
17. Nabiy (penyampai tuntunan Allah)
18. Rasulurrahmah (Rasul pembawa rahmat)
19. Qayyim (pengatur segla sesuatu)
20. Jami’ (penghimpun yang bercerai berai)
21. Muqtafi (penerima kebaikan terpilih)
22. Muqaffa (pribadi teladan)
23. Rasulul Malahim (utusan para pahlawan)
24. Rasulurahah (utusan ketenangan dalam segala hal)
25. Kamil (yang sempurna dalam segala kebaikan)
26. Iklil (mahkota)
27. Muzammil (orang yang berselimut tanpa menutup kepala, orang yang berselimut seluruh badan)
28. ‘Abdullah ( hamba Allah)
29. Habibillah (kekasih Allah)
30. Shafiyyullah (yang disucikan Allah)
31. Najiyyullah (yang diselamatkan Allah)
32. Kalimullah (yang berkata-kata dengan Allah)
33. Khatamul Anbiya (penutup segala nabi)
34. Khatamur rusli (penutup segala rasul)
35. Muhyi (yang menghidupkan hati manusia)
36. Munjin (yang melepaskan manusia dari kejahilan)
37. Mudzakkir (pengingat manusia)
38. Nashir (penolong kebenaran)
39. Manshururrahmah (yang dibantu Allah, nabi pembawa rahmat)
40. Nabiyut taubah (nabi penyampai perlunya taubat kepada Allah)
41. Harishun ‘alaikum (yang sangat berharap atas keselamatan ummatnya)
42. Ma’lum (yang dikenal)
43. Shahir (yang sangat masyhur)
44. Syaahid (yang jadi saksi agung)
45. Syahiid (yang termulia pada wafatnya)
46. Masyhud (yang disaksikan kebenarannya)
47. Basyir (yang membawa berita gembira)
48. Mubasysyir (pembawa berita gembira)
49. Nadzir (yang membawa berita peringatan)
50. Mundzir (yang memeberi peringatan)
51. Nur (cahaya)
52. Siraj (lampu agama)
53. Mishbah (lampu penerangan (nilai-nilai kebaikan)
54. Huda (petunjuk)
55. Mahdi (yang dapat petunjuk Allah)
56. Munir (yang meemberi penerangan)
57. Da’i (yang menyeru ke jalan Allah)
58. Mad’u (yang diseru Allah)
59. Mujib (yang memperkenankan syafaat)
60. Mujab (yang diperkenankan doanya)
61. Hafiyy (yang dimuliakan Allah)
62. ‘Afuwwu (pemaaf)
63. Waliyy (yang sangat dekat dengan Allah)
64. Haqq (yang benar)
65. Qawiy (yang sangat kuat)
66. Amin (yang sangat amanah)
67. Makmun (yang dapat dipercaya)
68. Karim (yang sangat mulia)
69. Mukarram (yang dimuliakan)
70. Makin (yang mempunyai kedudukan)
71. Matin (yang mempunyai kekuatan luar biasa)
72. Mubin (pemberi keterangan)
73. Muammil (pemberi harapan)
74. Wushul (yang banyak pemberiannya)
75. Dzu Quwwah (yang mempunyai kekuatan)
76. Dzu Hurmah (yang mempunyai kehormatan)
77. Dzu Makanah (yang mempunyai status tinggi)
78. Dzi ‘Izzin (yang mempunyai kemegahan)
79. Dzu Fadl (yang mempunyai kelebihan)
80. Mutha’ ( yang dipatuhi)
81. Muthi’ (yang sangat taat kepada Allah)
82. Qadam (yang dituakan)
83. Shidqun (yang jujur luar biasa)
84. Rahmah (yang berkasih sayang)
85. Busyra (yang memberikan berita gembira)
86. Ghawts (pertolongan)
87. Ghayts (hujan (pemberi kesejukan)
88. Ghuyats (yang menolong)
89. Ni’matullah (nikmat Allah)
90. Hidayatullah (karunia Allah)
91. ‘Urwatul wuts-qa (pegangan yang kokoh)
92. Shiratullah (jalan Allah)
93. Shiratun mustaqim (jalan yang benar)
94. Dzikrullah (yang ingat Allah)
95. Sayfullah (pedang Allah)
96. Hizbullah (jemaah Allah)
97. An-Najmuts-Tsaqib (bintang yang menembus cahaya)
98. Musthafa (manusia pilihan Allah karena sucinya)
99. Mujtaba (pilihan
Allah karena ibadahnya)
100. Muntaqa (yang dibersihkan Allah)
101. Ummiy (yang buta huruf)
102. Mukhtar (pilihan Allah)
103. Ajir (yang paling akhir)
104. Jabbar (yang paling perkasa)
105. Abul Qasim (ayah Qasim)
106. Abuth-Thahir (ayah Thahir)
107. Abuth-Thayyib (ayah Thayyib)
108. Abu Ibrahim (ayah Ibrahim)
109. Musyfa’ (yang ddiberikan syafaat Agung oleh Allah)
110. Syafi’ ( yang sangat banyak memberi syafaat)
111. Shalih (yang melaksanakan hak dan kewajiban)
112. Mushlih (yang melaksanakan kebaikan)
113. Muhaymin (yang memberikan rasa aman)
114. Shadiq (yang benar)
115. Mushaddiq (yang membenarkan yang benar)
116. Shidq (yang jujur)
117. Sayyidul Mursalin (pemimpin segala rasul)
118. Immamul Muttaqin (teladan orang-orang yang bertakwa)
119. Qaidul ghurril Muhajjalin (pemimpin orang yang berwudlu dengan baik)
120. Khalilurrahman (teman khusus yang maha pengasih)
121. Barru (yang terkuat kebaikannya)
122. Mubarru (yang diberikan kebaikan)
123. Wajih (pemimpin kaumnya)
124. Nashih (yang banayak memberi nasehat)
125. Na-shih (penasehat)
126. Wakil (yang dapat dipegang pengabdiannya)
127. Mutawakkil (yang dapat menjamin pengabdiannya)
128. Kafil (penjamin)
129. Syafiq (yang berharap pada kebaikan)
130. Muqimus sunnah (pendiri sunnah)
131. Muqaddas (yang disucikan)
132. Ruhul Qudus (roh suci)
133. Ruhul Haqqi (jiwa kebenaran)
134. Ruhul Qisthi (jiwa keadilan)
135. Kafin (yang cukup)
136. Muktafi (merasa cukup)
137. Baligh (yang sampai pada tujuan perjuangan)
138. Muballigh (penyampai kebenaran)
139. Syafin ( penyembuh (nilai lahir bathin)
140. Washil (yang sampai pada Tuhannya)
141. Mawshul (yang disampaikan cita-citanya)
142. Sabiq (yang dahulu pada hakehat)
143. Saiq (pemandu)
144. Hadin (yang dapat petunjuk)
145. Muhdin (yang memberi petunjuk)
146. Muqaddam (yang terkemuka)
147. ‘Aziz (yang megah mulia)
148. Fadlil (yang mulia)
149. Mufadl-dlal (yang dimuliakan)
150. Fatih (penakluk)
151. Miftah (kunci (kebaikan)
152. Miftahur Rahmah (kunci kasih sayang)
153. Miftahul Jannah (kunci sorga)
154. ‘Alamul Iman (panji keimanan)
155. ‘Alamul Yaqin (panji keyakinan)
156. Dalilul Khayrat (penunjuk kebaikan)
157. Mushah-hihul Hasanat (pembetul segala kebaikan)
158. Muqilul ‘atsarat (pembangun perjuangan)
159. Shafuhun ‘aniz zallat (pemaaf atas segala kesalahan)
160. Shahibusy-Syafaat (yang mempunyai syafaat)
161. Shahibul maqam (yang mempunyai status tinggi)
162. Shahubul qadam (pemimpin mulia yang dituakan)
Suka · Hapus · Laporkan · 24 menit yang lalu
Cahaya Aiin
163. Makh-shushun bil ‘izzi (pribadi khusus dengan kemegahan)
164. Makh-shushun bil majdi (pribadi khusus dengan ketinggian)
165. Makh-shushun bisy-syarafi (pribadi khusus dengan kemuliaan)
166. Shahibil wasilah (pribadi perantara dengan Allah)
167. Shahibus Sayf (pahlawan paling utama)
168. Shahibul Fadlilah (pribadi paling mulia)
169. Shahibul izar (pribadi suci)
170. Shahibul Hujjah (ahli kebenaran)
171. Shahibus- sulthan (pribadi penguasa agama dan akhlak mulia)
172. Shahibur Rida (pribadi yang berselendang)
173. Shahibud-darajatir-rafi’ah (yang punya kedudukan tinggi)
174. Shahibut-taj (yang punya mahkota kemuliaan)
175. Shahibul mighfar (yang punya tutup ketahanan kepala (topi wajah khusus)
176. Shahibul liwa (yang punya panji hari kiamat)
177. Shahibul mi’raj (pribadi yang mi’raj menghadap Allah)
178. Shahibul qadlib (yang mempunyai tongkat kenabian)
179. Shahibul Buraq (mempunyai kenderaan boraq)
180. Shahibul Khatim (mempunyai cincin kenabian)
181. Shahibul ‘alamah (mempunmyai tanda kenabian)
182. Shahibul Burhan (yang mempunyai dalil kebenaran)
183. Shahibul Bayan (mempunyai keterangan)
184. Fasihul-Lisan (sangat baik dalam berbahasa)
185. Muthah-hirul Janan (yang suci hatinya)
186. Raufun Rahim (penyantun lagi penyayang)
187. Udzunun Khayr (pendengar kebaikan)
188. Shahibul Islam (pembawa Islam)
189. Sayyidul kawnayn (pemimpin dunia dan akhirat)
190. ‘Aynun na’im (inti nikmat)
191. ‘Aynul-ghurri (hakikat pemimpin)
192. Sa’dullah (anugerah kebahagiaan dari Allah)

Doa Witir

Subhanal malikul kuddus.....

subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul malaaikati war ruh...

Asyhadu anlaa ilaaha illallah astaghfirullah nas aluka ridhooka wal jannaah wa na'udzubika min sakhotika wan nar....

Allahumma innaka afwun tuhibbul afwu fakfu anna ya karim...

Wali Allah

Macam-macam Wali Allah, Tingkatan Serta Tugasnya

Wali menurut bahasa berarti"wakil" atau "perwakilan", dan menurut istilah wali Allah adalah wakil dari keberadaan Allah Ta'ala di bumi setelah para Nabi sebagai manusia yang diberi beberapa kelebihan ilmu untuk mengajarkan ajaran Islam dan mengajak manusia untuk menuju jalan yang benar serta membina manusia.



Selain itu, wali Allah juga dibekali beberapa karomah (keistimewaan) sebagai pembeda dari orang-orang biasa. Keberadaan para wali Allah ini juga berbeda-beda sesuai tugasnya. Masyarakat Indonesia khususnya Jawa mengenal wali songo sebagai para wali yang menyebarkan ajaran Islam ketika masa-masa kerajaan.Foto:sufistik.comDari beberapa wali Allah, terdapat beberapawali yang menjadi pemimpin para wali dan tentunya mempunyai tugas yang sangat berat yang mana tugas tersebut sudah pasti tidak akan mampu jika dibebankan pada manusia biasa. Bahwa, di antara wali-wali Allah tersebut ada yang mempunyai tugas sebagai "paku bumi" untuk menjaga keseimbangan hidup, sungguh tugas yang benar-benar di luar akal manusia namun faktanya itu benar adanya dan Allah Ta'ala juga telah memberikan kekuatan tersendiri pada wali Allah tersebut. Berikut ini adalah beberapa macam wali Allah beserta tugas-tugasnya, dan secara garis besar terdiri dari sembilan tingkatan wali Allah:Wali Quthub atau wali aqthabWali ini memiliki kedudukan tertinggi di antara para wali Allah lainnya. Wali aqthab ini memimpin seluruh wali yang berada di alam semesta, sedangkan jumlah wali Quthub ini hanya ada satu di bumi ini. Masih belum diketahui secara pasti keberadaan wali Quthub ini dimana, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa wali Quthub ini akan selalu berkunjung ke Baitullah (Mekkah) di setiap tahunnya. Syekh Abdul Qadir Al Jaelani adalah salah satunya yang pernah mengemban tugas dari Allah Ta'ala sebagai wali Quthub, setelah beliau mendapatkan tugas tersebutkeberadaan beliau mulai dirahasiakan oleh Allah Ta'ala. Dengan jumlahnya yang hanya satu, wali Quthub ini akan digantikan dengan wali di bawahnya jika telah wafat.Wali AimmahKedudukan wali Aimmah ini satu tingkat di bawah wali Quthub dan tugasnya adalah sebagai pembantu wali Quthub tersebut, serta menggantikan kedudukan wali Quthub jika sudah wafat. Jumlah wali Aimmah ini hanya ada dua di muka bumi, sedangkan salah satunya harus menggantikan wali Quthub dengan petunjuk Allah Ta'ala melalui wali Quthub. Wali Quthub diberi kemampuan oleh Allah Ta'ala untuk bisa melihat siapa di antara kedua wali Aimmah itu yang harus menggantikannya. Kedua wali Aimmah ini memiliki julukan sendiri-sendiri, yaitu AbdulRabbi dan Abdul Malik. Abdul Rabbi bertugas menyaksikan alam malakut dan Abdul Malik bertugas menyaksikan alam Malaikat.Wali AutadWali Autad ini jumlahnya ada empat yang berada di empat penjuru mata angin dengan tugas menjaga wilayahnya masing-masing agar tetap seimbang sedangkan pusatnya ada di Baitullah Mekkah. Menurutsatu pendapat, ke empat wali ini akan saling bertemu setiap tahun tepatnya pada pelaksanaan haji di Mekkah. Di antara empat wali Autad ini terkadang ada yang wanita, keempat wali Allah tersebut masing-masing memiliki gelar yaitu Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.Wali AbdalAbdal artinya adalah pengganti, dikatakan demikian sebab mereka diberikan kekuasaan oleh Allah Ta'ala untuk menunjuk pengganti mereka jika wafat. Tugas dari wali Abdal ini adalah menjaga ketujuh iklim yang ada di alam semesta, jika ada tujuh iklim maka jumlah wali Abdalinipun  juga hanya ada tujuh wali dalam satu masa. Sekitar tahun 586, Ibnu Arabi sempat bertemu dan bergaul dengan salah satu wali Abdal yang bernama Musa al-Baidarani. Sedangkan sahabat dari Ibnu Arabi Abdul Madjid juga pernah bertemu dengan salah satu wali Abdal yang bernama Mu’az bin al-Asyrash. Kedua sufi tersebut menanyakan sesuatu dengan pertanyaan yang sama "Bagaimana cara agar bisa mencapai deajat wali Abdal", dan jawaban dari kedua wali Abdal di tempat yang berbeda itupun sama, dengan lapar (puasa), tidak tidur di malam hari, memperbanyak diam serta uzlah (mengasingkan diri dari keramaian).Pendapat lain mengatakan bahwa jumlah wali Abdal ini ada 40 orang, beberapa dari mereka bertempat di daerah Syam sedangkan beberapa lagi berada di Irak. Jika ke-40 wali telah wafat semuanya dan tidak ada pengganti dan sudah tidak tersisa satu pun, maka dunia ini akan kiamat.Wali Nuqoba'Wali ini diberi pemahaman lebih tentang syari'at oleh Allah Ta'ala dan jumlahnya hanya ada 12 orang dalam satu masa. Kelebihan ilmu syari'at yang diberikan pada wali Nuqoba' ini menjadikan mereka bisa mengetahui dan menyadari dengan cepat akan segala tipuan-tipuan hawa nafsu dan setan. Bahkan, dengan kemampuan tersebut Wali Nuqoba' ini juga bisa melihat dan membedakan mana orang yang alim dan mana orang yang bodoh dengan hanya melihat jejak kaki mereka.Wali Nujaba'Jumlah wali Nujaba' ini terdiri dari 8 orang dalam satu masa, mereka juga diberikan kelebihan tentang ilmu syari'at  seperti halnya wali Nuqoba' akan tetapi tugas dari wali Nujaba' ini lebih ringan, masih belum diketahui dengan jelas tugas-tugas wali ini secara detail.Wali HawariyyunAsal kata Hawariyyun adalah Hawari, yang mempunyai arti pembela. Tugas dari wali Hawariyyunini adalah membela agama Allah Ta'ala baik memalui argumentasi atau berupa senjata. Ketika zaman Rasulullah SAW wali ini pernah disematkan pada diri seorang Zubair Bin Awam. Wali inidianugerahi oleh Allah Ta'ala sebuah ilmu pengetahuan, keberanian serta ketekunan dalam beribadah.Wali RajabiyyunWali Rajabiyyun ini jumlahnya ada 40 orang yang berada di beberapa negara dalam satu masa. Dinamakan Rajabiyyun sebab karamah (keistimewaan) mereka selalu muncul pada masuk bulan Rajab. Wali Rajabiyyun ini saling mengenal satu sama lain, dan mereka diberikan kelebihan oleh Allah Ta'ala dapat mengetahui isi batin seseorang dengan hanya melihat wajah orang tersebut. Di setiap awal bulan Rajab, wali Rajabiyyun ini badannya akan terasa bagaikan dihimpit langit, terasa sangat kaku dan tidak bisa bergerak bahkan untuk mengedipkan mata saja terasa sangat sulit sekali. Hal itu seperti akan dialami selama 3 hari berturut tanpa henti, hanya saja di hari pertama akan terasa sangat berat, di hari kedua berkurang dan semakin berkurang sampai hari ketiga. Barulah setelah hari ketiga mereka bisa kemblai berbicara.Dalam tiga hari tersebut, wali Rajabiyyun melihat segala rahasia-rahasia kebesaran Allah Ta'ala yang tak mampu disingkap oleh manusia biasa. Akan tetapi setelah tiga hari berlalu dengan keadaan tubuh seperti yang dijelaskan di atas bukan berarti wali Rajabiyyun sudah kembali seperti sedia kala seperti manusia sehat. Mereka masih merasakan efek dari apa yang baru saja mereka lihat selama tiga hari tersebut, dan hal itu akan terus berlangsung selama bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, barulah mereka bisa kembali beraktifias seperti biasanya.Wali KhatamKhatam berarti penutup, akhir. Wali ini mempunyai tugas untuk mengurus dan menjaga wilayah seluruh umat Rasulullah SAW dan menurut beberapa pendapat jumlahnya hanya ada satu orang.

Sumber :

http://menoreh-tinta.blogspot.in/2016/04/macam-macam-wali-allah-tingkatan-serta

Sunday, July 15, 2018

Dzikir Fida'

Fidaan berasal dari kata fida’ (الفداء) yang berarti tebusan. Banyak juga yang menyebutnya Dzikir Fida’. Jika ditelusuri, dzikir fida’ ini bermacam-macam, diantaranya: membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 atau 71.000, membaca surat Ikhlas sebanyak 1.000 atau 100.000, dan lain sebagainya. Secara garis besar, Dzikir Fida’ terbagi atas 2 macam: Shugra dengan membaca kalimat Tahlil (La Ilaha Illallah) sebanyak 70.000 kali, dan Kubra dengan membaca surat al-Ikhlas sebanyak 100.000 kali.

Sholawat Ahlu Mahabbah

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
صَلاَةً تَعْدِلُ جَمِيْعَ 
صَلَوَاتِ أَهْلِ مَحَبَّتِكَ .
 وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
سَلاَمًا يَعْدِلُ سَلاَمَهُمْ .

Artinya:” Ya Allah berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebenar-benar shalawat yang menyamai seluruh shalawat ahli mahabbah kepada-Mu. Dan berikanlah salam kepada Nabi Muhammad serta keluarganya sebenar-benar salam yang 
menyamai seluruh salam ahli mahabbah kepada-Mu.”



Nama Nama Ahli Badar

Nama-Nama 313 Pejuang Ahlu Badr

Do’a Sayyidina Muhammad Shollallahu ‘Alayhi Wasallam dalam Peristiwa Perang Badr.

“Ya Allah Ya Tuhanku”
“Ini 313 orang jiwa yang suci ini sedang berperang untuk melawan yang menganggu Agama-Mu (Islam). Jika orang yang 313 ini dibantai habis oleh kaum kafir quraisy mungkin tidak akan ada yang menyembah-Mu Ya Rabb.”
Dan Allah SWT pun tidak mau lihat kekasihNya bersedih. pada akhirnya Allah SWT pun menurunkan 5.000 pasukan Malaikat AS, dalam peperangan badar tersebut dan yang memakai sorban putih dari pemimpin pasukan para Malaikat itu adalah Sahabat Mulia Sang Nabi SAW yaitu Sayyidina  Malaikat Jibril ‘Alaihi ‘Salam.
Akhirnya pasukan 313 yang dipimpin oleh Sang Nabi SAW memenangkan peperangan Mulia tersebut.
Adapun Nama-Nama Para Pejuang AHLUL BADR 313
adalah Sebagai berikut :

1. Sayyiduna Muhammad Rasulullah s.a.w.
2. Abu Bakar as-Shiddiq r.a.
3. Umar bin al-Khattab r.a.
4. Utsman bin Affan r.a.
5. Ali bin Abu Tholib r.a.
6. Talhah bin ‘Ubaidillah r.a.
7. Bilal bin Rabbah r.a.
8. Hamzah bin Abdul Muttolib r.a.
9. Abdullah bin Jahsyi r.a.
10. Al-Zubair bin al-Awwam r.a.
11. Mus’ab bin Umair bin Hasyim r.a.
12. Abdur Rahman bin ‘Auf r.a.
13. Abdullah bin Mas’ud r.a.
14. Sa’ad bin Abi Waqqas r.a.
15. Abu Kabsyah al-Faris r.a.
16. Anasah al-Habsyi r.a.
17. Zaid bin Harithah al-Kalbi r.a.
18. Marthad bin Abi Marthad al-Ghanawi r.a.
19. Abu Marthad al-Ghanawi r.a.
20. Al-Husain bin al-Harith bin Abdul Muttolib r.a.
21. ‘Ubaidah bin al-Harith bin Abdul Muttolib r.a.
22. Al-Tufail bin al-Harith bin Abdul Muttolib r.a.
23. Mistah bin Usasah bin ‘Ubbad bin Abdul Muttolib r.a.
24. Abu Huzaifah bin ‘Utbah bin Rabi’ah r.a.
25. Subaih (maula Abi ‘Asi bin Umaiyyah) r.a.
26. Salim (maula Abu Huzaifah) r.a.
27. Sinan bin Muhsin r.a.
28. ‘Ukasyah bin Muhsin r.a.
29. Sinan bin Abi Sinan r.a.
30. Abu Sinan bin Muhsin r.a.
31. Syuja’ bin Wahab r.a.
32. ‘Utbah bin Wahab r.a.
33. Yazid bin Ruqais r.a.
34. Muhriz bin Nadhlah r.a.
35. Rabi’ah bin Aksam r.a.
36. Thaqfu bin Amir r.a.
37. Malik bin Amir r.a.
38. Mudlij bin Amir r.a.
39. Abu Makhsyi Suwaid bin Makhsyi al-To’i r.a.
40. ‘Utbah bin Ghazwan r.a.
41. Khabbab (maula ‘Utbah bin Ghazwan) r.a.
42. Hathib bin Abi Balta’ah al-Lakhmi r.a.
43. Sa’ad al-Kalbi (maula Hathib) r.a.
44. Suwaibit bin Sa’ad bin Harmalah r.a.
45. Umair bin Abi Waqqas r.a.
46. Al-Miqdad bin ‘Amru r.a.
47. Mas’ud bin Rabi’ah r.a.
48. Zus Syimalain Amru bin Amru r.a.
49. Khabbab bin al-Arat al-Tamimi r.a.
50. Amir bin Fuhairah r.a.
51. Suhaib bin Sinan r.a.
52. Abu Salamah bin Abdul Asad r.a.
53. Syammas bin Uthman r.a.
54. Al-Arqam bin Abi al-Arqam r.a.
55. Ammar bin Yasir r.a.
56. Mu’attib bin ‘Auf al-Khuza’i r.a.
57. Zaid bin al-Khattab r.a.
58. Amru bin Suraqah r.a.
59. Abdullah bin Suraqah r.a.
60. Sa’id bin Zaid bin Amru r.a.
61. Mihja bin Akk (maula Umar bin al-Khattab) r.a.
62. Waqid bin Abdullah al-Tamimi r.a.
63. Khauli bin Abi Khauli al-Ijli r.a.
64. Malik bin Abi Khauli al-Ijli r.a.
65. Amir bin Rabi’ah r.a.
66. Amir bin al-Bukair r.a.
67. Aqil bin al-Bukair r.a.
68. Khalid bin al-Bukair r.a.
69. Iyas bin al-Bukair r.a.
70. Uthman bin Maz’un r.a.
71. Qudamah bin Maz’un r.a.
72. Abdullah bin Maz’un r.a.
73. Al-Saib bin Uthman bin Maz’un r.a.
74. Ma’mar bin al-Harith r.a.
75. Khunais bin Huzafah r.a.
76. Abu Sabrah bin Abi Ruhm r.a.
77. Abdullah bin Makhramah r.a.
78. Abdullah bin Suhail bin Amru r.a.
79. Wahab bin Sa’ad bin Abi Sarah r.a.
80. Hatib bin Amru r.a.
81. Umair bin Auf r.a.
82. Sa’ad bin Khaulah r.a.
83. Abu Ubaidah Amir al-Jarah r.a.
84. Amru bin al-Harith r.a.
85. Suhail bin Wahab bin Rabi’ah r.a.
86. Safwan bin Wahab r.a.
87. Amru bin Abi Sarah bin Rabi’ah r.a.
88. Sa’ad bin Muaz r.a.
89. Amru bin Muaz r.a.
90. Al-Harith bin Aus r.a.
91. Al-Harith bin Anas r.a.
92. Sa’ad bin Zaid bin Malik r.a.
93. Salamah bin Salamah bin Waqsyi r.a.
94. ‘Ubbad bin Waqsyi r.a.
95. Salamah bin Thabit bin Waqsyi r.a.
96. Rafi’ bin Yazid bin Kurz r.a.
97. Al-Harith bin Khazamah bin ‘Adi r.a.
98. Muhammad bin Maslamah al-Kh

Sholawat Nur Dzati

Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Asy-Syadzili Beliau membuka hizb-nya, Al-Luthf dengan sha-lawat ini.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Zat Muhammad yang halus dan tunggal; matahari, langit, rahasia tempat pemunculan cahaya; pusat peredaran kebesaran; dan kutub falak keindahan.
Ya Allah dengan rahasianya di sisi-Mu dan dengan perjalanannya kepada-Mu amankanlah rasa takutku; kurangilah kesalahanku; lenyapkanlah kesedihan dan ke-tamakanku; dan jadilah penolongku. Bawalah aku kepada-Mu, karunialah aku fana terhadapku, dan janganlah Engkau jadikan diriku mendapat cobaan dari nafsuku. Singkapkanlah bagiku semua rahasia yang tersembunyi, duhai Tuhan Yang Maha hidup dan Maha mandiri.”

Shalawat Nur Dzati

اللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا محمّد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصحبه و سلم

” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”

Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :

“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”

Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”

Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.

Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.

Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.

pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.

Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.

Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”

” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”

Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.

Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.

Nama Surga Dan Neraka

Nama-nama Surga dan Calon Penghuninya

1.       Surga Firdaus,diciptakan oleh allah SWT,dari emas,penghuninya:
a.   orang yg memelihara sholat dan senantiasa khusyuk,
b.   orang yg meninggalkan pekerjaan yg sia-sia
c.   orang yg membayar zakat
d.   orang yg menjaga kemaluannya,kecuali terhadap istrinya,Dan,
e.   orang yg memlihara amanta dan menepati janj

2.      Surga Adn,Diciptakan dari intan putih,penghuninya :
a.   orang mengerjakan kebaikan karena Allah ta'ala
b.   orang yg benar-benar,beriman dan beramal sholeh
c.   orang yg banyak berbuat baik
d.   orang yg sabar dan senantiasa menginfakkan hartanya,

3.      Surga Na'im,diciptakan dari perak putih, penghuninya :
a.   orang yg beriman dan beramal sholeh
b.   orang yg bertaqwa

4.      Surga Ma'wa,diciptakan dari Zamrut hijau, Penghuninya :
a.   orang yg bertaqwa Kepada allah Swt,
b.   orang yg benar-benar beriman dan beramal sholeh
c.   orang yg takut dengan kebesaran Allah Swt,dan menjaga hawa Nafsu buruk,

5.      Surga Darussalam,diciptakan dari yakut Merah,calonnya:
a.   orang yg kuat iman dan islam
b.   orang yg mengamalkan ayat-ayat al quran,dalam kehidupn sehari-hari

6.      Surga Darul Muqomah,diciptakan dari permata Putih,calonnya :
a.   orang yg kebaikannya lebih banyak dari pada Kejahatannya

7.      Surga Al Maqoomul Amiin,diciptakan dari emas,calonnya
a.   orang yg benar-benar bertaqwa kepada Allah Swt,

8.      Surga khuldi.diciptakan dari marjan merah dan kuning,calonnya :
a.   orang yg menaati perintahNya,dan menjauhi larangannya


1.       Neraka Jahanam,calon Penghuninya :
-     Orang-orang munafik
-     orang Kafir
-     Orang durhaka
-     Orang yg mengikuti ajaran setan
-     Orang yg menghadap tuhan,dalam        keadaan berdosa
-     orang yg enggan mengeluarkan Zakat

2.      Neraka Jahiim,calon penghuninya :
-     Orang yg mendustakan ayat ALLAH SWT
-     pendurhaka
-     Orang yg berusaha menentang Ayat ALLAH SWT

3.            neraka Hawiyah,calon penghuninya :
         orang yg lebih banyak dosanya dibanding kebaikannya

4.      Neraka Wail,calon Penghuninya : orang yg menerima timbangan dari orang lain meminta dipenuhi,namun menimbang untuk orang lain,mereka mengurangi

5.      Neraka Sair ,calon penghuninya :
-     Orang yg memakan harta anak yatim
-     orang yg tidak mengikuti petunjuk ALLAH SWT
-     orang kafir
-     Orang yg terpedaya oleh setan
-     Orang yg menyimpang dari perintah ALLAH SWT
-     orang yg tidak beriman kepada ALLAH SWT,dan Rasul-NYA

6.      neraka Ladho ,calon penghuninya : orang yg berpaling dari agama,dan menimbun kekayaan tanpa Mengeluarkan zakat

7       .Neraka Saqor ,calon penghuninya : orang yg semasa hidupnya ,tidak pernah sholat,tidak pernah memberi makan orang miskin,suka membicarakan kebathilan,dan mendustakan Hari pembalasan

8.      Neraka huthomah,calonnya :
orang yg suka mengumpat,mencela,dan berprasangka buruk,

Musuh Dan Teman Iblis

Wahab bin Munabbih mengemukakan sebuah riwayat bahwa Allah SWT telah memerintahkan iblis untuk datang kepada Rasulullah supaya berdialog dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh beliau. Maka, datanglah iblis ke hadapan Rasulullah saw. Dengan menyerupai seorang manusia dan tangan kanannya memegang sebuah tongkat. kemudian terjadilah percakapan antara Rasulullah dan iblis. Beliau berkata "siapakah engkau?" "aku adalah iblis" jawabnya "Untuk apa engkau datang kemari?" tanya beliau. "Aku diperintahkan oleh Allah untuk menjawab seluruh pertanyaanmu". Rasulullah kemudian bersabda, "Hai iblis, berapakah musuhmu dari umat islam?'' iblis menjawab,"musuhku yang dari umatmu adalah 15 golongan yaitu :

1.     Kamu Muhammad, adalah musuhku yang paling besar,
2.     Imam yang adil,
3.     Orang kaya yang tawadhu (rendah hati),
4.     Pedagang yang jujur,
5.     Orang alim yang shalat dengan khusyu,
6.     Orang mukmin yang memberi nasihat,
7.     Orang mukmin yang mempererat tali persaudaraan,
8.     Orang yang bertobat,dan menetapi tobatnya itu,
9.     Orang yang berhati-hati menjauhi barang haram,
10. Orang mukmin yang melanggengkan kesuciannya,
11. Orang mukmin yang banyak bersedekah,
12. Orang mukmin yang baik akhlaknya,
13. Orang mukmin yang hidupnya memberi kemanfaatan bagi orang lain,
14. Orang yang hafal Al-Qur'an dan melanggengkan hafalannya,
15. Orang yang shalat malam dikala manusia sedang tidur."

Kemudian Rasulullah bertanya lagi,"Siapa saja yang menjadi temanmu dari umatku ini?" Iblis menjawab,"Umatmu yang menjadi teman dan sahabatku ada 10 golongan. mereka adalah :

1.     Hakim yang dirhaka (tidak mau menegakkan keadilan yang sebenarnya) dan penguasa yang zalim,
2.     Orang kaya yang takabur,
3.     Pedagang yang khianat (curang),
4.     Peminum khamar dan penjudi,
5.     Tukang fitnah,
6.     Orang yang riya,
7.     Orang yang memakan harta anak yatim,
8.     Orang yang meremehkan salat,
9.     Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat,
10. Orang yang panjang angan-angan tetapi hampa.
         Semua itu menjadi saudaraku!" jawab iblis mengakhiri dialog dengan Rasulullah saw.

Andai Qur'an Bicara

Andai Al Qur’an Bisa Bicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudhu’
Aku kau sentuh

Dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana engkau menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu

Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian, Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu pagi-pagi
surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau

Sekarang pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV

Waktu senggang
engkau sempatkan membaca buku karangan manusia, Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa, Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah surahku (Basmalah)

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia, Liga Inggris, Musik atau Film dan Sinetron laga

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu

Setiap saat berlalu kuranglah jatah umurmu

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati

Di kuburmu nanti
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan

Yang akan membantu engkau membela diri

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu

Dari perjalanan di alam akhirat

Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi bacalah kembali aku setiap hari

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci

Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali
Baca dan pelajari lagi aku
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Ciumilah aku lagi
Seperti dulu, dulu sekali
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos
Di surau kecil kampungmu yang damai
Aku rindu ciumanmu

Jangan biarkan aku sendiri
Dalam bisu dan sepi

Puisi karya : MT, Fathiyatul Huda