Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Sunday, July 15, 2018

Andai Qur'an Bicara

Andai Al Qur’an Bisa Bicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudhu’
Aku kau sentuh

Dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana engkau menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu

Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian, Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu pagi-pagi
surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau

Sekarang pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV

Waktu senggang
engkau sempatkan membaca buku karangan manusia, Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa, Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah surahku (Basmalah)

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia, Liga Inggris, Musik atau Film dan Sinetron laga

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu

Setiap saat berlalu kuranglah jatah umurmu

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati

Di kuburmu nanti
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan

Yang akan membantu engkau membela diri

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu

Dari perjalanan di alam akhirat

Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi bacalah kembali aku setiap hari

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci

Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali
Baca dan pelajari lagi aku
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Ciumilah aku lagi
Seperti dulu, dulu sekali
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos
Di surau kecil kampungmu yang damai
Aku rindu ciumanmu

Jangan biarkan aku sendiri
Dalam bisu dan sepi

Puisi karya : MT, Fathiyatul Huda

No comments:

Post a Comment