Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Tuesday, June 27, 2017

Kisah Nabi Khidir a.s

Nabi Khidir A.s merupakan Hamba Allah Swt yang sangatkhusus,karena beliau adalah salah satu hamba Allah Swt yang ditunda kematiannya dan masih diberirejeki. Selain itu beliau diutus untuk  memberi pelajaranMakrifatkepadaPara Wali, para Sufi, maupun kepada orang  yang dengan tekun mendekatkan diri kepada Allah Swt.Nabi Khidir A.s mengajarkan ilmu tentang Makrifat, ada yang menyebutkan Nabi Khidir A.s juga mengajarkan ilmuLaduni. 




Banyak orang yang ingin bertemu denganNabi Khidir A.s, terutama para penganut Tarekat, ataupun merekayang ingin berguru kepada Nabi Khidir A.s. Kesalahan terbesar merekaadalah karena mereka ingin bertemu, seharusnya jangan punya keinginan untuk bertemu, ikhlaskanlah beliau yang menemui kitaDalam beberapariwayat, Nabi Khidir A.s memiliki Ciri-cirifisik yang tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu:jempol tangan kanan tidak bertulang, beliauselalu membawatongkat, dan perawakan beliau lebih tinggi dari kebanyakan kita.Al-Khiḍr(Arab:الخضر,Khaḍr, Khaḍer, al-Khaḍir) keterangan mengenai beliauterdapat dalam Al-Qur’an   SurahAl-Kahfi ayat 65-82.  dan beberapa hadist.“Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel,Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Nabi Idris A.s, Nabi Ilyas A.s,  dan Nabi Isa A.s.Nabi Khidir A.s abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan.Dalam kisah literatur Islam,  satu orang bisa bermacam-macam sebutannama dan julukan yang telah disandang oleh Khidr. Beberapa orang mengatakan Khidr adalah gelarnya;  yang lainnya menganggapnyasebagai nama julukan.  dan juga dihubungkan dengan Pengembara abadi.Para cendikiawan telah menganggapnyadan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang suci, nabi, pembimbing nabi yang misterius, dan lain lain.Al-Khiḍr secara harfiah berarti ‘Seseorang yangHijau’melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau melambangkan kesegaran akan pengetahuan “ berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Dalam situsEncyclopædia Britannica, dikatakan bahwa Khidir memiliki  sebuah nama, yang paling terkenal adalahBalyā bin Malkān.Menurut Syeikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, Segitiga Bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuahtelaga yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjangumur, ditempat itu pula Khidr bertahta sebagai penjagasumber air kehidupan tersebut.Teguran AllahSwt kepada Musa A.sKisah Nabi Musa A.s dan Nabi Khiḍir A.s dituturkan oleh Al-Qur’an dalam Surah Al-Kahfi  ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka’ab menceritakan bahwa beliau mendengar nabiMuhammad Saw bersabda:“Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau ditanya, “Siapakah orangyang paling berilmu?”Jawab Nabi Musa A.s, “Aku”Lalu Allah Swt menegur Nabi Musa A.s dengan firman-Nya,“Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”Lantas Musa A.spun bertanya,“Wahai Tuhanku,dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah Swt pun berfirman,“Bawalah bersama-sama kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.” Sesungguhnya teguran Allah Swt itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa A.s untuk menemui hamba yang shaleh itu. Di samping itu, Nabi Musa A.s juga ingin sekali mempelajari ilmu dari HambaAllah tersebut.Nabi Musa A.s kemudiannya menunaikan perintah Allah Swt itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin Nun.Mereka berdua akhirnya sampaidi sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikanyang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah Swt membuatkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah Swt menghidupkan semula ikan yang telah mati itu.Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya’ tertidur dan ketika terjaga, beliau lupa untuk menceritakannya kepada Nabi Musa A.s Mereka kemudiannya meneruskan lagiperjalanan siangdan malamnya dan pada keesokan paginya.Ibn Abbas berkata,“Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yanglebih berilmu itu.” Yusya’ berkata kepada Nabi Musa A.s,“Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itudan tidak lain yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitandan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63)Musa segera teringat sesuatu,bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya, tempat bertemunya duabuah lautan.Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Surah Al-Kahfi : 64)Terdapat banyakpendapat tentang tempat pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yangmengatakan bahwa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi denganParsia yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia.Pendapat yang lain mengatakanbahwa lautan tersebut terletakdi tempat pertemuan antara Laut Roma dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletakdi sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad yaitu antaraTeluk Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah.Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seoranghamba Allah yang berjubah putih bersih. Nabi Musa A.s pun mengucapkan salam kepadanya. NabiKhidir A.s menjawab salamnya dan bertanya,“Dari mana datangnyakesejahteraan dibumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah kamu”Jawab Musa,“Aku adalah Musa.” Nabi Khidir A.s bertanya lagi,“Musa dari Bani Isra’il?” Nabi Musa A.s menjawab,“Ya. Aku datang menemui Tuan supaya Tuan dapat mengajarkan sebagian ilmu dan kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada Tuan.”Nabi Khidir A.s menegaskan,“Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama-samaku.” (SurahAl-Kahfi : 67)“Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang kumiliki ini ialah sebagian daripada ilmu karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai Musa.Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.”Nabi Musa berkata, “Insya Allah tuan akan mendapati diriku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentang tuandalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69)Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.” (Surah Al-Kahfi : 70)Nabi Musa A.s mengikuti Nabi Khidir A.s dan terjadilah, peristiwa yang menguji diri Musa yang telahberjanji bahwa Nabi Musa A.s tidak akan bertanya mengenai sesuatu tindakan  Nabi Khidir A.s.   Setiap tindakan Nabi Khidir A.s itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa A.s terperanjat.Peristiwa ketika Nabi Khidir A.s menghancurkan perahu yang mereka ditumpangi . Nabi Musa A.s bertanya kepadaNabi Khidir A.s.Nabi Khidir A.s mengingatkan akan janji Nabi Musa A.s, dan Nabi Musa A.s meminta maaf karena lalai mengingkari janji  untuk tidakbertanya mengenai tindakan Nabi Khidir A.s.Ketika  mereka tiba di suatu daratan, Nabi Khidir A.s membunuh bocah yang sedang bermain dengan teman sebayanya. Dan lagi-lagi Nabi Musa A.s bertanya kepadaNabi Khidir A.s.Nabi Khidir A.s kembali mengingatkan janji Nabi Musa A.s, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap yang dilakukan oleh Nabi Khidir A.s, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa A.s harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir A.s.Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatuPerkampungan. Sikap penduduk Kampung itu tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa A.s merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir A.s malah menyuruhNabi Musa A.s untuk  memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak . Nabi Musa A.s tidak kuasa untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir A.s ini.Akhirnya Nabi Khidir A.s menegaskan pada Nabi MusaA.s bahwa beliau tidak dapat menerimaNabi Musa A.s untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa A.s tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan  bersama dengan Nabi Khidir A.s.Nabi Khidir A.s menguraikan  mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa A.s bertanya.Pesan Makrifat Nabi Khidirketika berpisah dengan Nabi Musa A.s, dia (Musa) berkata,“Berilah aku wasiat”.Jawab Nabi Khidir A.s:“Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain, Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara merekasehingga kamu dibenci mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Janganlah kamukeras kepala atau bekerja tanpa tujuan. Apabila kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja, kemudian tangisi dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron!” (Al Bidayah Wan Nihayah juz I hal. 329 dan Ihya’ Ulumuddin juz IV hal. 56).1.“Wahai Musa”,jadilah kamu seorang yang berguna bagi orang lain.Sebaik-baiknya manusia yang berguna bagi orang lain karena keberadaannya sangat dibutuhkan dan andaikata dia pergi, mereka merasa kehilangan sehingga yang akan dijadikanpanutan tidak ada, dan sebagai penggantinya yang setaraf pun tidak ada.2.Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci mereka.Kerukunan dan ketentraman lingkungan didambakan disetiap warga. Dan apabila ada seseorang yang membuatresah masyarakat yang menimbulkan kecemasan mereka, kepergiannya tidak akan dinantikan kedatangannya lagi. Dengan kepergiannya, masyarakat merasa tentram, keberadaannya di setiap yang ditempatiselalu dibenci dan bahkan di usir.3.Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkanwajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Muka cemberut dan kusam menunjukkan wajah atau hati sedih dan kurang senangpada keadaan.Terimalah apa adanya dengan senang hati, jalani saja kehidupan ini dengan ketabahan dansabar, walaupun pahit dirasa. Kejadian apapun yang kita alami, pasti Allah Swtakan memberikan hikmah dan pelajaran dibaliknya. Dengan demikian kesedihan punakan sirna dengan sendirinya, dan wajah akan kelihatanberseri-seri tampaklah muka ceria.4.Janganlah kamu keras kepala, atau bekerja tanpa tujuan.Keras kepala adalah sifat yang harus disingkirkan jauh-jauh, karena bisa mengalahkan sifat-sifat baik lainnya, kalau sifat keras kepala masih mendominasi pada diri yang akibatnya dapat merugikan diri sendiri bekerjapun tak terarah dan sia-sia.5.Apabila kamu mencela seseorang, hanya karena kekeliruannya saja. Kemudian tangisi dosa-dosamu.Menyalahkan orang lain ataumencela tidak diperbolehkan oleh Nabi Khidir A.s karena beliau berlandaskan firman Allah Swt dalam surat Al Insyiqaq ayat 19: “Sesungguhnyakamu melalui tingkat demi tingkat (dalamkejadiannya)”.Manusia diciptakan oleh Allah Swt tingkat demi tingkat, salah satunya tingkat pemahaman belum berubahatau berbeda sebab yang dicela tingkat pemahamannya dibawah yang mencela,logislah yang mencela atau menyalahkan tidak dibenarkan.Orang kelas 3 kok disalahkan oleh orang kelas 5. Seharusnya  kelas 5 yang mengalah, danharus tahu serta faham bahwa perbuatan itu kurang benar, segeralah mohon ampunkepada Allah Swt dan jangan di ulangi lagi.Pesan ke Dua.Diriwayatkan bahwa setelah Khidir akan meninggalkan Nabi Musa A.s, dia (Khidir) berpesan kepadanya :“Wahai Musa, pelajarilah ilmu-ilmu kebenaran agar kamu dapat mengerti apa yang belum kamu fahami, tetapi janganlah sampai kamu jadikan ilmu-ilmu hanya sebagai bahan omongan.”(Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir).Faham sesuatu ilmu bukan untuk modal berdebat, menonjolkan sesuatu faham yang berseberangan dan faham yang baru selesai dipelajarinya itu adalah yang paling benar sehingga bangga atas golongannya itu dan mengajak adu argument bahwa dialah yang paling benar sendiri, initidak dibenarkansebab berdebat itu tidak diperbolehkan sebagaimana surat Al Baqarahayat 139 :“Katakanlah, apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kamiamalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati”.Berseberangan faham yang sudah diyakini tidaklah perlu diusik satu sama lain karena masing-masing sudah kokoh dalam keyakinannya hanya saja ajakan orang-orang yang masih ngambang atau yang belum iman.Pesan ke tiga.1.Wahai Musa, sesungguhnya orang yang selalu memberi nasehat itu tidak pernah merasa jemu seperti kejemuan orang-orang yang mendengarkan.Memberi nasehat kepada orang lain janganlah mengharapkansesuatu imbalan apapun kecuali ridha Allah Swt dan tugas menyampaikan. Tugas menyampaikan dan men-syiarkan agama Allah adalah tugas setiap umat muslim, firman Allah Swt dalam surat Al Hajj ayat 32 mengatakan :“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”.Dan kita sendiri jangan merasa bosan-bosan untuk menengarkan para penceramah itu termasuk tholabul ilmi yang diwajibkan pada setiap muslim, walaupun ilmunya banyak.2.Maka janganlah kamu berlama-lama dalam menasehati kaummu.Berilah nasehat singkat, padat,berisi dan yang penting tidak membosankan.3.Dan ketahuilahbahwa hatimu itu ibarat sebuah bejanayang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yang bisa memecahkannya.Iman didalam hati belum tentu sudah kokoh tanpa djaga dan dirawat dan dipelihara karena lapisanluar hati masihdipenuhi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak ke arah perbuatan yang kurang baik. Maka dari itu waspadalah dalam menjaga hati jangan sampaihati terpengaruh dari hasutan syaitan yang cara penyusupan penyerangannya lewat hawa nafsu. Begitu hati sudah terkena pengaruh hawa nafsu pecahlah hati ini. Dan hati-hatilah dalam menjaganya.4.Kurangilah usaha-usaha duniawimu dan buanglah jauh-jauh dibelakangmu,karena dunia ini bukanlah alam yang akan kamu tempati selamanya.Dunia yang kita tempati initidaklah selamanya kita tempati dan setelah selesai hidup kitapun pindahdi alam lain, maka kumpulkan amal kebajikan untuk modal menuai di akhirat nanti. Jangan buang-buang tempo, tanamlah amalmu untuk menggapai kebahagiaan di alam akhirat, apabila tidak ditanami amalkebajikan apa yang diambil disana kita akan rugi di dunia dan di akhirat. Waktu kita di dunia hanya sebentar, tidaklah lama sebagaimana keterangan surat An Naziyat ayat 46 :“Pada hari mereka melihat hari kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) diwaktu sore atau di pagi hari”.5.Kamu diciptakan adalah untuk mencari tabungan pahala-pahala akhirat nanti.Semua makhluk yang bernama manusia beramar ma’ruf nahi munkar. Mengerjakan amal yang baik untuk bekal di akhirat serta mencegah hal yang munkar untuk diri sendiri dan dilanjutkan kepada orang lain yang menjalani hal yang munkar yang dilarang.6.Bersikap ikhlaslah dan bersabar hati menghadapi kemaksiatan yang dilakukankaummu.Sabar dalam menghadapi kemaksiatan dilingkungannya, ini bukan berarti diam tetapi sabar dalam bentuk berusaha mencegah danmenggantikan dengan perbuatan yang baik. Apabila mengalami kesulitan, bersabarlah, mencari solusinya dan jalan keluar yang baik.7.Hai Musa, tumpahkanlah seluruh pengetahuan (ilmu) mu, karena tempatyang kosong akan terisi oleh ilmu yanglain.Kewajiban manusia yang berilmu untuk membagi ilmunya kepada orang lain yang membutuhkan,bukan ilmu yang diberikankepada orang lain itu habis tetapi malah sebaliknya justru bertambah banyak. Apa sebabnya?. Karena, ilmu yang kita berikan kepada orang lain dengan ikhlas dan ridha, Allah pun ridha menambah ilmu-Nya kepada orang tersebut.8.Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu, karena akan dipisahkan oleh kaum ulama’.Membicarakan ilmu yang sudah dicapai dengan predikat ilmu mukasyafah dengan orang yang diluar kelompoknya yang masih dibawah jauh dari ilmu yang dicapai, maka akan terjadi kurang baik bagi dirinya juga bagi orang lain. Pendapat mengenai hal ini, Imam Al Ghozali mengatakan, Pengetahuan-pengetahuan yang begini yang hanya boleh dikemukakan melalui isyarat, tidak diperkenankanuntuk diketahui setiap manusia. Begitulah halnya denganorang yang berpengetahuan tersebut tersingkap padanya, dia tidak boleh mengungkapkannya kepada orang yang pengetahuan tersebut tidak tersingkap atasnya. (Sufi dari Z.Z. Hal. 181).9.Maka bersikaplah sederhana saja, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufiq hidayah Allah Swt untukmu.Menjalani kehidupan dengan kesederhanaan ini berartisudah meninggalkan kehidupan keterikatan dengan keduniawian. Banyak tokoh-tokoh Sufi yang tadinya hidup dalam kemewahan ditinggalkannya untuk hidup dalam kesederhanaan. Dengan hidup sederhana hatinya tidak disibukkan dengan harta. Ibadah kepadaAllah Swt lebihtenang dan khusu’, dalam pendekatannya kepada Allahserasa tak mengalami kesulitan.10.Berantaslah kejahilanmu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidak pedulian) yang selama ini menyelimutimu.Menahan danmenyingkirkan sifat-sifat yang kurang baik bukan main susahnya kalau tidak dilandasi dengan dzikirQalbu, sebab dzikir Qalbu dapat mengikis sifat-sifat yang kurang baik yang sekian lama membelenggu diri. Dengan dzikrullah yang dikerjakan di Qalbu, disamping menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, sifat-sifat yang baik pun menguasai diri dan menambah ketenangan dan ketentraman hati.11.Itulah sifat orang-orang arif dan bijaksana, menjadi rahmat bagi semua.Orang-orang arif identik dengan orang-orang Sufi, orang-orang Sufi kebanyakan adalah para wali Allah yang menjadirahmat bagi semua orang.12.Apabila orang bodoh datang kepadamu dan mencacimu, redamlah ia dengan penuh kedewasaan serta keteguhan hatimu.Meredam kemarahan orang yang memarahi di awali melatihpenahanan hawa nafsu dan meredam keinginan hawa nafsu yang ingin bergolak. Setelah mampu meredam hawa nafsu, meredam amarah orang lain dengan kelembutan sifat dan keteguhan hati.13.Hai putra Imron, kamu sadari bahwailmu Allah yang kamu miliki hanya sedikit.Ilmu yang dipunyai manusia itu hanya sedikit,itupun Allah-lah yang memberinya sedangkan ilmu yang Allah miliki tak terhingga sebagaimanadi surat Luqman 27:“Dan seandainya pohon-pohondi bumi menjadi penadan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidakakan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.14.Sesungguhnya menutup-nutupi kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikapsewenang-wenang adalah menyiksa dirisendiri.Menutupi kekurangan diri sendiri juga sama dengan menutup diri yang tidak mau menerima dari luar diri. Akhirnya kebodohan yang didapatkan sebaiknya sifat terbuka atau keterbukaan dari segala hal akan terbukalah hal-hal yang tersembunyi. Termasuk dapat terbukanya ilmu Allah maka jangan tutupi dirimu,terbukalah.15.Janganlah kamu buka ilmu ini jika kamu tidak bisa menguncinya. Jangan pulakamu kunci pintu ilmu ini jika tidak tahu bagaimana membukanya,Hai putra Imron. Membuka ilmu adalah tugas seorang guru,mursyid, ataupembimbing. Jadi beliau sudah mampu membuka dan menutupilmu. Kenapa ilmu yang sudah dijalani oleh seorang murid ditutup?, disebabkan si murid ada kesalahan besar yang sudah tidak dapat diajak memperbaiki untuk meluruskan pelajaran ilmunya. Makanya harus ditutup,supaya dibelakang hari tidak adapermasalahan yang lebih besar lagi. Kalau tidak tahu cara menutup ilmu, jangan sekali-kali membukanyawalau tahu cara membuka ilmu tersebut,sebab kalau nanti ada konflik dikemudian hari tidak akan merepotkan. Bisa saja ilmu yang baik ini diselewengkan.16.Barang siapa yang menumpuk-numpuk harta benda, dia sendiri bakal mati tertimbun dengannya hingga dia merasakan akibat dari kerakusannya itu.Sebagaimanakisah kerakusannya Qorun, dia seorang yangtamak terhadap harta tidak dipergunakanuntuk perjuangan agama Allah, sehingga dia tertimbun hartanya.17.Namun, semua hamba yang selalu mensyukuri karunia Allah Swt serta memohon kesabaran atas ketentuan-ketentuan-Nya, dialah hamba yang zuhud dan patut diteladani.Orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah Swt dan jangan dzalim atas nikmat pemberian-Nya. Andai kata kita tidak mau mensyukuri nikmat atas pemberian dari-Nya, Allah pun murka sebagaimanaditerangkan dalam surat Ibrahim ayat 34 :“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dari segala apa yang kamu pohonkan kepada Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itusangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”.Juga sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim mengatakan :“Dari Abi Yahya Shuhaib bin Sinan ra. berkata : Bersabda Rasulullah Saw. sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin sebab segalakeadaannya untuk ia sangat baik dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin, jika mendapat nikmat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya dan bila menderita kesusahan ia bersabar, maka sabar itu lebih baik baginya”Dengan meninggikan sifat sabar serta mau menerima ketentuan-ketentuan yang baik bersyukur atas nikmat dari-Nya, danmenerima ketentuan yang jelek diterimanya dengan ikhlas yang didasari dengan kesabaran, dan mohon pertolongan-Nya.18.Bukankah orang yang seperti itu mampu mengalahkannafsu syahwatnya dan dapat memerangi bujuk rayu syaitan?Syaitan membujuk manusia sejak Nabi Adam A.s diciptakan di surga, dia iri dengan Nabi Adam A.s karena Nabi Adam A.s diciptakan lebih sempurna dari dia, bahkan dia (iblis) disuruhbersujud kepada Nabi Adam tidak mau sebab menurut dia, dia lebih dahulu dan lebih tinggi dari Nabi Adam A.s. karena dia tercipta dari api. Dengan tidak maunyaiblis bersujudkepada Nabi Adam A.s, diusirlah dia oleh Allah Swt dari surga, dan disuruh menempati neraka selamanya. Iblis mau menerima itutapi dia masih meminta tangguh dan dalam penangguhanitu meminta lagi untuk menggoda anak cucu Nabi Adam A.s. Dan hanya yang ikhlaslah iblistidak dapat menggoda, sebagaimanafirman Allah Swt di surat Al Hijr ayat 30 – 42 : Ayat 30.Maka bersujudlah paramalaikat itu semuanya bersama-sama.Ayat31. Kecualiiblis, ia enggan ikut bersama-sama (malaikat)yang bersujud itu. Ayat32.Allah berfirman : Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut bersujud) bersama-sama mereka yang bersujud itu?Ayat33.Berkataiblis : Aku sekali-kali akan sujud kepada manusiayang Engkau telah menciptaka daritanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Ayat34.Allah berfirman : Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Ayat35.Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.Ayat36.Berkataiblis : Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Ayat37.Allah berfirman : (kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. Ayat38.Sampaihari (suatu) waktu yang telah ditentukan. Ayat39.Iblis berkata : Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka. Ayat40.Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantaramereka. Ayat41.Allah berfirman : Inilah jalan yang lurus, kewajiban Aku lah (menjaganya). Ayat42.Sesungguhnya hamba-hamba Ku tidak ada kuasa kekuasaan bagimu terhadap mereka kecuali orang-orang yang mengikuti kamu yaitu orang-orang yang sesat.1.Dan Dia pula orang yang mengetam buah dari ilmu yang selama ini dicarinya. Sabda Rasulullah Saw. dari Abu Darda R.a. mengatakan :“Barang siapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmuAllah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan para malaikat selalu meletakkan sayapnya untuk menaungi orang-orang yang menuntutilmu, karena senang dengan apa yang mereka lakukan. Dan bagi orang-orang yang alim, dimintakan ampun untuknya oleh penduduk langit dan bumi serta oleh ikan-ikan yang ada di air. Dan keutamaan orang alim terhadap ahli ibadah (yang tidak memiliki ilmu) adalah bagaikan kelebihan sinar bulan atas bintang-bintang lainnya. Dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidakmewariskan dinar dan dirham (kekayaan dunia), akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu itu, berarti ia telahmengambil bagian yang sempurna.”(HR. Dawud Tirmidzi). (Pesan-Pesan Rasulullah hal.167- 168).2.Segala amal kebajikannya akan dibalas dengan pahaladi akhirat. Sekecil apapun amal kebajikan yangkita kerjakan di dunia, Allah akan membalasnya karena di dunia ini kita diwajibkan menanam amal sebanyak-banyaknya, surat Az Zalzalah ayat 7 menerangkan :“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”.3.Sedangkan kehidupan dunianya akantentram ditengah-tengah masyarakar yang merasakan jasanya. Jasa seorang pahlawan dikenang sepanjang masa oleh rakyat..4.Hai Musa, pelajarilah olehmu ilmu-ilmu pengetahuan agar kamu dapat mengetahui segala yang belum kamu ketahui, misalnya masalah-masalah yang tidak bisa diomongkan atau dijadikan bahan pembicaraan saja. Ilmu yang tidak bisa diomongkan itu ada beberapa macam antaralain penyampaiannya memakai bahasa isyarat, bahasa gerak, bahasa perlambang, bahasa kias, dan bahasa simbolis. Ada juga yang memakai bahasa Qalbu, ada lagi cara penyampaiannya lewat mimpi dan yang setengahsadar. Menerima pelajaran seperti itu semua memang tidakbisa di omongkan kepada orang yang belum bisa memahaminya. Mempelajari ilmu yang seperti itu dimulai dengan dzikir kalbu dan menghidupkanperasaan antara lain, perasaan lahiriyah / fisik, perasaanakal / otak, perasaan Qalbu / hati, serta menghidupkanperasaan indera-inderaDzahiriyahmaupun indera-indera bathiniyah.5.Itulah penuntun jalanmu dan orang-orang akan disejukkan oleh hatimu.Menjadi seorang penuntun yangdiawali dari dituntun oleh seorang yang sudah ahlinya. Karena kita ini ditunggu oleh mereka maka persiapkan dirimu untuk mereka. Sebabkeberadaan sang penuntunditengah-tengah mereka hatinya merasa tentram.6.Hai Musa putra Imron, jadikanlah pakaianmu bersumber dari dzikir dan fakir serta perbanyaklah amal kebajikan.Pakaian taqwaadalah yang paling baik untuk dipakai, dzikir adalah sarana pokok dalam kekokohan taqwa, buahnya dzikiritu bertafakkur. Ke-tafakkuran menghasilkan perenungan yang di amalkan dalam keseharian berbakti kepada Allah Swt.7.Suatu hari kamu tidak dapat mengelak dari kesalahan, maka pintalah ridha Allah dengan berbuat kebajikan, karena pada saat-saat tertentu akalmu pasti melanggar larangan-Nya.8.Sekarang telahkupenuhi kehendakmu untuk memberi pesan-pesan kepadamu.9.Omonganku ini tidak akan sia-sia apabila kamu mau menurutinya.Setelah itu Nabi Khidir A.smeninggalkan Nabi Musa A.syang duduk termenung dalam tangis kesedihan.Andaikata kita baca sekali lagi pesan-pesan Nabi Khidir A.s, akan ditujukan kepada diri kita sendiri apa yangkita rasakan danapa yang kita lakukan terhadap pesan-pesan itu. sengaja pesan-pesan itu diberi nomor dari kalimat perkalimat supaya mudah untuk menjelaskan dari pesan-pesan itu.Dibutuhkan waktu dan penelaahan yang serius serta memakai kaca mata bathin yang paling dalam serta  pemahaman tersendiri untuk dapat melaksanakan pesan-pesan Nabi Khidir A.s.


Sumber :

https://constantine23.wordpress.com/2013/04/20/kisah-nabi-khidir-a-s-tentang-ajaran-dan-jati-dirinya