Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Friday, April 22, 2022

Fadhilah Puasa Ramadhan 30 hari

Dikutip dari Kitab shahih yang telah di “Tahqiq”, yaitu kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al Qumi, inilah keutamaan (fadhila) dari pelaksanaan puasa Ramadhan.

Hari ke-1:

Allah SWT akan mengampuni semua dosa yang tersembunyi dan yang terang-terangan, meninggikan beribu-ribu derajat, membangun lima puluh ribu kota di surga untuk orang yang berpuasa.

Hari ke-2:

Allah SWT mencatat setiap ibadah orang yang berpuasa seperti ibadah satu tahun dan pahalanya seperti pahala seorang nabi, mencatat puasa kita seperti puasa satu tahun.

Hari ke-3:
Allah SWT akan memberikan kepada orang yang berpuasa taman permata yang indah di surga Firdaus, di atasnya dua belas ribu rumah dari cahaya, di bawahnya dua belas ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur ada bidadari, setiap hari seribu malaikat berkunjung dan setiap malaikat membawa hadiah untuk orang yang berpuasa.


Hari ke-4:

Allah SWT akan memberikan Surga Khuld kepada orang yang berpuasa, tujuh puluh ribu istana dan di setiap istana terdapat tujuh puluh ribu rumah, di setiap rumah terdapat lima puluh ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur terdapat bidadari dan setiap bidadari memiliki seribu perhiasan yang lebih baik dari dunia dan segala isinya.

Hari ke-5:


Allah SWT akan memberikan kalian di surga Al-Mawa beribu-ribu kota. Setiap kota terdapat seribu rumah, dimana di setiap rumah terdapat seribu meja makan, di atas setiap meja makan terdapat tujuh puluh ribu tempat makanan, di setiap tempat makanan terdapat tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan yang lain.

Hari ke-6:

Allah SWT akan memberikan seratus ribu kota di surga Darus Salam, di setiap kota terdapat seratus perkampungan, di setiap perkampungan terdapat seratus ribu rumah, di setiap rumah terdapat seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang. Setiap tempat tidur panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagai pasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan.


Hari ke-7:

Allah SWT akan memberikan kalian pahala seperti pahala seribu syuhada’ dan empat puluh ribu orang yang benar di surga Na’im.

Hari ke-8:
Allah SWT akan memberikan pahala seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan enam puluh ribu orang yang zuhud.

Hari ke-9:

Allah SWT akan memberikan kalian apa yang diberikan kepada seribu ulama, seribu orang yang i’tikaf, dan seribu orang yang menyambung tali persaudaraan.

Hari ke-10:

Allah SWT memenuhi tujuh puluh ribu hajat, dan memohonkan ampunan untuk kalian matahari, bulan, bintang-bintang, binatang yang melata, burung, binatang buas, setiap bebatuan dan bongkahan tanah liat, setiap yang kering dan yang basah, setiap binatang di laut dan dedaunan di pepohonan.


Hari ke-11:

Allah SWT mencatat untuk kalian pahala seperti pahala empat kali orang yang haji dan umrah, setiap yang haji bersama seorang Nabi, dan setiap yang umrah bersama orang yang benar dan yang syahid.

Hari ke-12:

Allah SWT menjadikan bagi kalian keimanan yang dapat merubah keburukan-keburukan menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat-ganda, dan mencatat bagi kalian setiap kebaikan seribu kebaikan.

Hari ke-13:

Allah mencatat bagi kalian pahala seperti pahala ibadah penduduk Mekkah dan Madinah, dan Allah memberi kalian syafaat sejumlah bebatuan dan bongkahan tanah liat yang ada di antara Mekkah dan Madinah.

Hari ke-14:

Kalian seperti berjumpa dengan Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud dan Sulaiman, dan seperti beribadah kepada Allah bersama setiap Nabi selama dua ratus tahun.

Hari ke-15:

Allah SWT menunaikan untuk kalian hajat-hajat dunia dan akhirat, memberikan kalian apa yang diberikan kepada Nabi Ayyub; para malaikat pemikul Arasy memohonkan ampunan untuk kalian. Dan pada hari kiamat, Allah akan memberikan kalian empat puluh cahaya, sepuluh cahaya dari sebelah kanan kalian, sepuluh dari sebelah kiri kalian, sepuluh dari depan kalian, dan sepuluh cahaya dari belakang kalian.

Hari ke-16:

Allah SWT akan memberikan kalian pada hari kalian dibangkitkan dari kubur enam puluh pakaian untuk kalian pakai, enam puluh unta untuk kalian kendarai, dan Allah SWT akan mengirimkan awan untuk menaungi kalian dari sengatan panas pada hari itu.

Hari ke-17:

Allah SWT menyatakan: “Sungguh Aku telah mengampuni mereka dan bapak-bapak mereka, Aku akan lindungi mereka dari azab hari kiamat.”

Hari ke-18:

Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arsy dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk umat Muhammad SAW sampai tahun berikutnya, dan Allah SWT akan memberikan kalian pahala para syuhada’ Badar.

Hari ke-19:

Semua malaikat langit dan bumi meminta izin kepada Rabb-Nya untuk berziarah ke kuburan kalian setiap hari, dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk kalian.

Hari ke-20:

Pada suatu hari Allah SWT mengutus kepada kalian tujuh puluh Malaikat untuk menjaga kalian dari setiap setan yang terkutuk; Allah mencatat untuk kalian setiap hari kalian puasa seperti berpuasa seratus tahun; menjadikan parit antara kalian dan neraka; memberi kalian pahala orang yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al Quan; Allah mencatat untuk kalian setiap pena Jibril (as) sebagai ibadah satu tahun; memberikan pada kalian pahala tasbih Arasy dan Kursi; dan memberi pasangan untuk kalian setiap ayat Al-Quran seribu bidadari.


Hari ke-21:

Allah SWT akan meluaskan kuburan kalian seribu farsakh, menghilangkan dari kalian kegelapan dan kesepian, menjadikan kuburan kalian seperti kuburan para syuhada’, dan menjadikan wajah kalian seperti wajah Yusuf bin Yaqub.

Hari ke-22:

Allah SWT akan mengutus kepada kalian malaikat maut seperti pada para Nabi SAW, menyelamatkan kalian dari keganasan malaikat Munkar dan Nakir, dan menghilangkan dari kalian penderitaan dunia dan akhirat.

Hari ke-23:

Kalian akan melintasi jembatan shirathal mustaqim bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada’, dan pahala kalian seperti memberi makanan kepada setiap anak yatim dari umatku dan seperti memberi pakaian kepada setiap yang telanjang dari umatku.


Hari ke-24:
Kalian tidak akan keluar dari dunia kecuali kalian melihat kedudukannya di surge. Setiap kalian diberi pahala seribu orang yang sakit, seribu pahala orang yang merantau untuk mentaati Allah, dan kalian diberi pahala seribu pembebasan dari keturunan Nabi Ismail.


Hari ke-25:

Allah SWT membangunkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, dimana di atas setiap menara terdapat kemah dari cahaya. Allah SWT berfirman:

Wahai umat Muhammad, Aku adalah Rabb dan kalian adalah hamba-Ku, bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menara-menara ini, makan dan minumlah sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke surga, kalian akan dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir, Aku akan memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang Kuciptakan dari cahaya, tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu terdapat seribulingkaran yang terbuat dari emas, dan pada setiap lingkaran berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga kalian memasuki surga tanpa dihisab.”

Hari ke-26:

Allah SWT akan memandang kalian dengan kasih sayang-Nya, kemudian mengampuni semua dosa kalian kecuali sogokan dan hartanya; Allah SWT akan mensucikan rumah kalian setiap hari tujuh puluh ribu kali dari ghibah dan dusta.

Hari ke-27:

Kalian seperti menolong setiap mukmin dan mukminah, memberikan pakaian pada tujuh puluh ribu orang yang terlanjang, membantu seribu orang yang menjalin tali persaudaraan; kalian seperti membaca semua kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi-Nya.

Hari ke-28:

Allah SWT akan menjadikan bagi kalian di surga Al-Khuld seratus ribu kota dari cahaya, memberi kalian di surga Al-Ma’wa seratus ribu istana dari perak; memberi kalian di surga Al-Jalal tiga ratus ribu mimbar (tempat yang tinggi) yang terbuat dari misik, di setiap mimbar seribu rumah dari za’faran.

Hari ke-29:

Allah SWT akan memberikan kalian beribu-ribu kediaman dan di setiap kediaman terdapat menara putih, di setiap menara terdapat tempat tidur dari kafur putih dilengkapi dengan seribu permadani dari sutera hijau. Di setiap permadani disiapkan bidadari yang dihiasi dengan tujuh puluh ribu hiasan, di kepalanya seribu hiasan dari permata.



Hari ke-30:
Allah SWT akan mencatat bagi kalian setiap hari sebelumnya pahala seribu syuhada’ dan seribu orang yang benar; Allah mencatat bagi kalian seperti beribadah lima puluh tahun; Allah mencatat bagi kalian untuk setiap hari seperti puasa dua ribu hari, dan mengangkat derajat kalian.

Wallahu a'lam bisshowab
Mohon maaf jika ada kesalahan
Dan semoga bermanfaat
Matur suwon

Saturday, April 2, 2022

Qissah Rasulullah ﷺbersama anak yatim


حكي   عن أنس بن مالك رضي الله عنه عن النبي عليه الصلاة والسلام
خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوم العيد لأجل صلاة العيد، فرئ الصبيان يلعبون ووجد صبيا واقفا يبكي، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم وقال له; ما يبكيك أيها الصبي؟ وهو لم يعرف أنه النبي صلى الله عليه وسلم، دعاني أيها الرجل فإن أبي مات في احدى الغزوات مع رسول الله وأمي تزوجت بغير أبي فأخذ داري وأكل مالي فصرت كما تراني عاريا جائعا حزينا ذليلا، فلما أتى يوم العيد رأيت الصبيان يلعبون فتشدد حزني فبكيت، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم أما ترضى أن أكون لك أبا وعائشة أما وفاطمة أختا وعلي عما والحسن والحسين إخوة؟ فقال له الصبي أكيف لا أرضى يا رسول الله… فأخذه النبي صلى الله عليه وسلم وتوصل إلى داره فأقامه وألبسه لباس العيد، فخرج الصبي يلعب مع الصبيان، فقال له الصبيان: كنت واقفا بيننا الآن تبكي وما يضحكك الآن؟ فقال لهم: كنت جائعا فشابعا وكنت عاريا فكسيت وكنت بغير أبي فأصبح رسول الله أبي وعائشة أمي وفاطمة أختي وعلي عمي والحسن والحسين إخوتي، فقال له الصبيان: يا ليت آبائنا ماتوا في احدى الغزوات مع رسول الله

Dihikayatkan dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW, bahwasanya)
“Pada pagi hari di tengah perjalanan Rasulullah yang hendak melaksanakan solat id, beliau menemukan seorang gadis kecil yang berdiri sambil menangis tersedu. Melihat hal tersebut Rasulullah langsung menghampiri anak itu kemudian bertanya: “Hai nak, apa yang membuatmu menangis?” Anak itu menjawab, dia tidak tahu yang bertanya itu Nabi SAW, "Doakanlah aku wahai seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW, lalu ibuku menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku dan memakan hartaku, jadilah aku seperti yang engkau lihat, telanjang, kelaparan, sedih, dan hina. Ketika tiba Hari Id, aku melihat teman sebayaku bermain, aku jadi bertambah sedih, lalu aku menangis."

Nabi SAW menawarkan, "Apakah kau mau saya jadi bapakmu, ‘Aisyah jadi Ibumu, Fatimah jadi saudara perempuanmu, Ali jadi pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudara lelakimu? "Anak itu lalu menimpali, "Bagaimana aku tidak mau wahai Rasulullah?! Segera Rasul SAW mengambil anak itu dan membawa ke rumahnya, anak itu disuruh berdiri tegak dan diberi pakaian Id.

Lalu Anak itu keluar bermain bersama teman sebayanya. Anak-anak yang lain bertanya, "Kamu berdiri di antara kami, (sebelumnya) kamu menangis, sekarang apa yang membuatmu dapat tersenyum? Anak itu menjawab, "Semula aku lapar sekarang jadi kenyang, semula aku telanjang lalu aku diberi pakaian, semula aku tidak punya bapak, sekarang Rasulullah SAW jadi bapakku, ‘Aisyah jadi ibuku, Fatimah jadi saudara perempuanku, Ali jadi pamanku, Hasan dan Husain jadi saudara laki-lakiku."Anak-anak yang lain lalu berkata, "Oh seandainya bapak-bapak kami wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW”.

Itulah kira-kira cerita dalam lagu “Qishohtu al-Nabi Maal Yatim” (Kisah Nabi bersama Seorang Yatim) yang dinyanyikan Dorsof Hamdani, seorang penyanyi sekaligus musikolog dari Tunisia. Meskipun tidak sepenuhnya sama persis, syair lagu ini disadur dan diadaptasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Basyar bin Aqrabah:

“Ayahku mati Syahid ketika berperang bersama Nabi SAW. Nabi SAW lewat di depanku ketika aku sedang menangis. ‘Diam!’ Ujar Nabi ‘Maukah kau menjadikanku ayah dan Aisyah ibumu?’ Aku mengiyakan. [HR Bukhari]

Kisah ini dikutip dari Durratun Nashihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khubawi, tanpa tahun, Surabaya, Syirkah Ahmad bin Saad bin Nabhan wa Auladuh, halaman 264-265

Wallahualam