Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim
Showing posts with label membaca alqur'an. Show all posts
Showing posts with label membaca alqur'an. Show all posts

Tuesday, August 23, 2022

Nama Nama Surat Al Qur'an, Arti Surat, Jumlah Ayat


1. Al-Fatihah (Pembuka, 7 ayat)

2. Al-Baqarah (Sapi Betina, 286 ayat)

3. Ali-Imran (Keluarga Imran, 200 ayat)

4. An-Nisa' (Wanita, 176 ayat)

5. Al-Ma'idah (Jamuan, 120 ayat)

6. Al-An’am (Hewan Ternak, 165 ayat)

7. Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi, 206 ayat)

8. Al-Anfal (Harta Rampasan Perang, 75 ayat)

9. At-Taubah (Pengampunan, 129 ayat)

10. Yunus (Nabi Yunus, 109 ayat)

11. Hud (Nabi Hud, 123 ayat)

12. Yusuf (Nabi Yusuf, 111 ayat)

13. Ar-Ra’d (Guruh, 43 ayat)

14. Ibrahim (Nabi Ibrahim, 52 ayat)

15. Al-Hijr (Gunung Al Hijr, 99 ayat)

16. An-Nahl (Lebah, 128 ayat)

17. Al-Isra' (Perjalanan Malam, 111 ayat)

18. Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua, 110 ayat)

19. Maryam (Maryam, 98 ayat)

20. Ta Ha (Ta Ha, 135 ayat)
21. Al-Anbiya' (Nabi-Nabi, 112 ayat)

22. Al-Hajj (Haji, 78 ayat)

23. Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin, 118 ayat)

24. An-Nur (Cahaya, 64 ayat)

25. Al-Furqan (Pembeda, 77 ayat)

26. Asy-Syu'ara' (Penyair, 227 ayat)

27. An-Naml (Semut, 93 ayat)

28. Al-Qasas (Kisah-kisah, 88 ayat)

29. Al-Ankabut (Laba-laba, 69 ayat)

30. Ar-Ruu (Bangsa Romawi, 60 ayat)

31. Luqman (Keluarga Luqman, 34 ayat)

32. As-Sajdah (Sajdah, 30 ayat)

33. Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu, 73 ayat)

34. Saba' (Kaum Saba', 54 ayat)

35. Fatir (Pencipta, 45 ayat)

36. Ya sin (Yaasiin, 83 ayat)

37. Ash-Shaaffat (Barisan-barisan, 182 ayat)

38. Shad (Shaad, 88 ayat)

39. Az-Zumar (Rombongan-rombongan, 75 ayat)

40. Ghafir (Yang Mengampuni, 85 ayat)

41. Fushshilat (Yang Dijelaskan, 54 ayat)

42. Asy-Syura (Musyawarah, 53 ayat)

43. Az-Zukhruf (Perhiasan, 89 ayat)

44. Ad-Dukhan (Kabut, 59 ayat)

45. Al-Jaatsiyah (Yang Bertekuk Lutut, 37 ayat)

46. Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir, 35 ayat)

47. Muhammad (Nabi Muhammad, 38 ayat)

48. Al-Fath (Kemenangan, 29 ayat)

49. Al-Hujurat (Kamar-kamar, 18 ayat)

50. Qaaf (Qaaf, 45 ayat)

51. Adz-dzariyat (Angin yang Menerbangkan, 60 ayat)

52. Ath-Thuur (Bukit, 49 ayat)

53. An-Najm (Bintang, 62 ayat)

54. Al-Qamar (Bulan, 55 ayat)

55. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah, 78 ayat)

56. Al-Waqi'ah (Hari Kiamat, 96 ayat)

57. Al-Hadid (Besi, 29 ayat)

58. Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan, 22 ayat)

59. Al-Hasyr (Pengusiran, 24 ayat)

60. Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji, 13 ayat)

61. Ash-shaf (Satu Barisan, 14 ayat)

62. Al-Jumu'ah (Hari Jum'at, 11 ayat)

63. Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik, 11 ayat)

64. At-taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan, 18 ayat)

65. Ath-Thalaq (Talak, 12 ayat)

66. At-Tahrim (Mengharamkan, 12 ayat)

67. Al-Mulk (Kerajaan, 30 ayat)

68. Al-Qalam (Pena, 52 ayat)

69. Al-Haqqah (Hari Kiamat, 52 ayat)

70. Al-Ma'arij (Tempat Naik, 44 ayat)

71. Nuh (Nabi Nuh, 28 ayat)

72. Al-Jin (Jin, 28 ayat)

73. Al-Muzammil (Orang yang Berselimut, 20 ayat)

74. Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul, 56 ayat)

75. Al-Qiyamah (Kiamat, 40 ayat)

76. Al-Insan (Manusia, 31 ayat)

77. Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus, 50 ayat)

78. An-Naba' (Berita Besar, 40 ayat)

79. An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut, 46 ayat)

80. 'Abasa (Ia Bermuka Masam, 42 ayat)

81. At-Takwir (Menggulung, 29 ayat)

82. Al-Infithar (Terbelah, 19 ayat)

83. Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang, 36 ayat)

84. Al-Insyiqaq (Terbelah, 25 ayat)

85. Al-Buruj (Gugusan Bintang, 22 ayat)

86. Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari, 17 ayat)

87. Al-A’laa (Yang Paling Tinggi, 19 ayat)

88. Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan, 26 ayat)

89. Al-Fajr (Fajar, 30 ayat)

90. Al-Balad (Negeri, 20 ayat)

91. Asy-Syams (Matahari, 15 ayat)

92. Al-Lail (Malam, 21 ayat)

93. Adh-Dhuha (aktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha), 11 ayat)

94. Al-Insyirah (Melapangkan, 8 ayat)

95. At-Tin (Buah Tin, 8 ayat)

96. Al-'Alaq (Segumpal Darah, 19 ayat)

97. Al-Qadr (Kemuliaan, 5 ayat)

98. Al-Bayyinah (Pembuktian, 8 ayat)

99. Al-Zalzalah (Kegoncangan, 8 ayat)

100. Al-'Adiyat (Berlari Kencang, 11 ayat)

101. Al-Qari'ah (Hari Kiamat, 11 ayat)

102. At-Takatsur (Bermegah-megahan, 8 ayat)

103. Al-'Ashr (Masa, 3 ayat)

104. Al-Humazah (Pengumpat, 9 ayat)

105. Al-Fil (Gajah, 5 ayat)

106. Quraysh (Suku Quraisy, 4 ayat)

107. Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna, 7 ayat)

108. Al-Kautsar (Nikmat yang Berlimpah, 3 ayat)

109. Al-Kafirun (Orang-orang Kafir, 6 ayat)

110. An-Nashr (Pertolongan, 3 ayat)

111. Al-Lahab (Gejolak Api, 5 ayat)

112. Al-Ikhlas (Ikhlas, 4 ayat)

113. Al-Falaq (Waktu Subuh, 5 ayat)

114. An-Nas (Umat Manusia, 6 ayat)

Tuesday, July 9, 2019

Sholawat Shahibul Qur'an

salawat Sahibul Quran adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْقُرْآن صلاةً لايُكَيِّفُهَا جَنَان تُثَقِّلُ الْمِيزَانَ وَتُرْضِي الرَّحْمَن  وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالمَين

Allohumma sholli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin shohibil qur-ani sholatan la yukayyifuha jananun tustaqqilul mizana wa turdhir rohmana wa ‘ala alihi wa shohbihi wal hamdulillahi robbil ‘alamina.

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, pemilik Alquran, dengan salawat yang tak mampu diungkapkan oleh hati, memberatkan timbangan kebaikan dan mendatangkan keridhaan Yang Maha Pengasih. Begitu limpahkanlah kepada para keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

terkandung dalam Al-Qur'an.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه صلاة انال بسرها حفظ القرآن والعمل به وارزقني منه علما منيرا وسلم تسليما كثيرا

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII SHALAATAN ANAALU BISIRRIHAA HIFDHAL-QUR'AANI WAL-‘AMALA BIHII WARZUQNII MINHU ‘ILMAN MUNIIRAN WA SALLIM TASLIIMAN KATSIIRAN.

(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya, dengan limpahan rahmat yang saya dapat memperoleh rahasianya dalam menghafal Al-Qur'an dan mengamalkannya. Dan berilah aku rezeki dari Al-Qur'an itu berupa ilmu yang bercahaya, serta limpahkanlah keselamatan yang banyak.)

Fadlilah dan keistimewaan shalawat ini telah disebutkan oleh Al-Allamah As-Syeikh Muhammad Saleh. Membaca shalawat ini satu kali seperti membaca Dala'ilul-Khairat empat puluh kali.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وازواجه وذرياته واهل بيته عدد ما فى علمك صلاة دائمة بدوام ملكك

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAM-MADIN WA ‘ALAA AALIHII WA ASHHAABIHII WA AZWAAJIHII WA DZURRIYYAATIHII WA AHLI BAITIHII ‘ADADA MA FII ‘ILMIKA SHALAATAN DAA'IMATAN BIDAWAAMI MULKIKA.

(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, semua shahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, dan ahli baitnya, sebanyak bilangan sesuatu yang ada dalam pengetahuan-Mu, dengan rahmat yang abadi selama di dalam keabadian kerajaan-Mu.)

Wallahu A’lam

Rasulullah SAW menjawab, "Wahai ayahnya Hasan, belumkah aku pernah mengajarkan kepadamu kalimat-kalimat yang Allah memberikan manfaat dengan kalimat itu kepadamu dan bisa bermanfaat bagi siapa saja yang berlajar kepadamu serta bisa menempelkan apa saja supaya menetap kuat di hatimu?"

Ali kemudian menjawab, "Belum, Ya Rasul. Kuharap engkau berkenan mengajariku."

Kemudian Nabi Muhammad menjelaskan, "Jika malam Jum'at, jika kamu mampu beribadahlah di dalam sepertiga malam yang akhir. Waktu itu adalah saat yang disaksikan oleh Allah SWT secara langsung. Berdoa di waktu itu pula pasti akan dikabulkan. Di saat itu pula, dahulu saudaraku Ya'qub pernah menjanjikan akan mendoakan anak-anaknya di waktu itu dengan redaksi Al-Qur'an سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku (nanti pada waktu sahur ).

Nabi lalu melanjutkan, “Andai saja kamu tidak mampu menjalankan di waktu itu, lakukan di pertengahan malam. Jika masih tidak mampu, laksanakan pada awal malam saja.”

1. Lakukan shalat empat rakaat.
2. Pada rakaat pertama setelah membaca fatihah kemudian membaca Yasin
3. Rakaat kedua, setelah fatihah membaca surat Hamim Ad Dukhan
4. Rakaat ketiga, setelah fatihah membaca surat As Sajdah
5. Rakaat keempat, setelah fatihah membaca surat Tabarak (Al Mulk)
6. Usai tasyahud (tahiyyat):

a. Pujilah Allah (membaca hamdalah), sangjunglah Ia dengan sebaik mungkin
b. Bacalah shalawat untuk aku dan buatlah sebaik mungkin serta untuk semua para Nabi
c. Mintakan ampun untuk semua orang mukmin lelaki maupun perempuan yang telah mendahului kamu dengan mati membawa iman.
d. Setelah itu selesai, berdoalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي وَأَنْ تُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِي فَإِنَّهُ لَا يُعِينُنِي عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ وَلَا يُؤْتِيهِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ 
(سنن الترمذي - (ج 11 / ص 486 المكتبة الشاملة)

Dan benar, menurut riwayat Abdullah ibn Abbas, setelah Sayyidina Ali melewati lima atau tujuh kali  majelis serupa, Ali datang dan beliau mengaku kepada Rasul "Ya Rasulallah, dalam sehari aku tidak bisa menghafal kecuali sekitar empat ayat saja lalu lepas,  namun hari ini, dalam sehari aku bisa menghafal sekitar 40 ayat, saat aku baca, seolah Al-Qur'an tampak di depan mataku. Begitu pula hadits, saat aku mendengar, ketika mau aku ulangi, lepas lagi. Tapi hari ini, saat aku mendengar hadis, saat aku ingin menyampaikannya kembali, tidak ada satu lobang pun yang terlewatkan. Kemudian Rasul menanggapi hal itu dengan kalimat:

مُؤْمِنٌ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ يَا أَبَا الْحَسَنِ

Sunday, July 7, 2019

Jadwal baca qur'an

Famibisyauqin
sebagaimana riwayat yang telah disampaikan oleh Aus bin Hudzaifah, ia bertanya kepada para sahabat Rasulullah Saw.:

كَيْفَ تُحَزِّبُونَ الْقُرْآنَ ؟ قَالُوا: نُحَزِّبُهُ سِتَّ سُوَرٍ، وَخَمْسَ سُوَرٍ، وَسَبْعَ سُوَرٍ، وَتِسْعَ سُوَرٍ، وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً، وَثَلاَثَ عَشْرَةَ سُورَةً، وَحِزْبُ الْمُفَصَّلِ مِنْ ق حَتَّى تَخْتِمَ.

“Bagaimana cara kalian menjadwalkan (membaca) Alquran?” “Kami menjadwalkannya enam surah, lima surah, tujuh surah, sembilan surah, sebelas surah, tiga belas surah dan hizb mufassal dari surah qaf sampai khatam.” Jawab mereka. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).

Berdasarkan hadis tersebut, ulama pun merumuskan cara mengkhatamkan Alquran selama tujuh hari dengan rumus Fami bi Syauqin yang artinya mulutku (penuh) rindu. Maksudnya adalah bahwa mulut pembaca Alquran itu sedang rindu membaca dan menartilkan Alquran, sehingga ia mampu mengkhatamkan Alquran setiap satu minggu sekali. Yakni ia bisa memulainya di hari Sabtu dan mengkhatamkannya di hari Jumat.

Adapun rumusnya adalah,
فَمِيْ بِشَوْقٍ (ف-م-ي-ب-ش-و-ق)

Hari pertama, (fa’) mulai dari surah AlFatihah sampai surah AnNisa’. Hari kedua, (mim) mulai dari surah AlMaidah sampai surah AtTaubah. Hari ketiga, (ya’) mulai dari surah Yunus sampai surah AnNahl.

Baca Juga :  Haruskah Pelaksanaan Akad Nikah di Masjid?
Hari keempat, (ba’) mulai dari surah Bani Israil (Al-Isra’) sampai surah Al-Furqan. Hari kelima, (syin) mulai dari surah Asy-Syuara’ sampai surah AsSaffat. Hari keenam, (wawu) mulai dari surah Shad sampai surah Al-Hujurat. Hari ketujuh, (qaf) mulai dari surah Qaf sampai surah AnNas

Bahkan agar lebih mudah dihafal rumus tersebut sekaligus jadwal surahnya, ada yang menggubahnya ke dalam bentuk syair (nazam)

بِكْرُ عُقُوْدِ يُوْنُس سُبْحَانَا // الشُّعَرَا يَقْطِيْنُ قَافٌ بَانَا
بِكْرُ

Bikr hari pertama surah Al-Baqarah

عُقُوْدِ

Uqud hari kedua surah Al-Maidah

يُوْنُس

Yunus hari ketiga surah Yunus

سُبْحَانَا

Subhana hari keempat surah Al-Isra’

الشُّعَرَا

Alsyuara hari kelima surah Asy-Syuara’

يَقْطِيْنُ

Yaqthinu hari keenam surah As Saffat

قَافٌ

Qaf hari ketujuh surah qaf

Demikianlah cara para sahabat dan ulama mengkhatamkan Alquran dalam tujuh hari. Hal ini bisa kita teladani dan kita terapkan sebagai wiridan khataman Alquran selama seminggu. Namun, bagi yang masih sulit untuk melakukannya, hendaknya jangan memaksakan diri sehingga menelantarkan hak dan kewajiban yang lain.

Maka, sebaiknya dilakukan dengan bertahap, jika ia tidak mampu khatam dalam seminggu, maka bisa dilakukan dua minggu, sebulan sekali atau minimal dua bulan sekali. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Sholawat Shahibul Qur'an

salawat Sahibul Quran adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْقُرْآن صلاةً لايُكَيِّفُهَا جَنَان تُثَقِّلُ الْمِيزَانَ وَتُرْضِي الرَّحْمَن  وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالمَين

Allohumma sholli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin shohibil qur-ani sholatan la yukayyifuha jananun tustaqqilul mizana wa turdhir rohmana wa ‘ala alihi wa shohbihi wal hamdulillahi robbil ‘alamina.

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, pemilik Alquran, dengan salawat yang tak mampu diungkapkan oleh hati, memberatkan timbangan kebaikan dan mendatangkan keridhaan Yang Maha Pengasih. Begitu limpahkanlah kepada para keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

terkandung dalam Al-Qur'an.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه صلاة انال بسرها حفظ القرآن والعمل به وارزقني منه علما منيرا وسلم تسليما كثيرا

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII SHALAATAN ANAALU BISIRRIHAA HIFDHAL-QUR'AANI WAL-‘AMALA BIHII WARZUQNII MINHU ‘ILMAN MUNIIRAN WA SALLIM TASLIIMAN KATSIIRAN.

(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya, dengan limpahan rahmat yang saya dapat memperoleh rahasianya dalam menghafal Al-Qur'an dan mengamalkannya. Dan berilah aku rezeki dari Al-Qur'an itu berupa ilmu yang bercahaya, serta limpahkanlah keselamatan yang banyak.)

Fadlilah dan keistimewaan shalawat ini telah disebutkan oleh Al-Allamah As-Syeikh Muhammad Saleh. Membaca shalawat ini satu kali seperti membaca Dala'ilul-Khairat empat puluh kali.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وازواجه وذرياته واهل بيته عدد ما فى علمك صلاة دائمة بدوام ملكك

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAM-MADIN WA ‘ALAA AALIHII WA ASHHAABIHII WA AZWAAJIHII WA DZURRIYYAATIHII WA AHLI BAITIHII ‘ADADA MA FII ‘ILMIKA SHALAATAN DAA'IMATAN BIDAWAAMI MULKIKA.

(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, semua shahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, dan ahli baitnya, sebanyak bilangan sesuatu yang ada dalam pengetahuan-Mu, dengan rahmat yang abadi selama di dalam keabadian kerajaan-Mu.)

Wallahu A’lam

Rasulullah SAW menjawab, "Wahai ayahnya Hasan, belumkah aku pernah mengajarkan kepadamu kalimat-kalimat yang Allah memberikan manfaat dengan kalimat itu kepadamu dan bisa bermanfaat bagi siapa saja yang berlajar kepadamu serta bisa menempelkan apa saja supaya menetap kuat di hatimu?"

Ali kemudian menjawab, "Belum, Ya Rasul. Kuharap engkau berkenan mengajariku."

Kemudian Nabi Muhammad menjelaskan, "Jika malam Jum'at, jika kamu mampu beribadahlah di dalam sepertiga malam yang akhir. Waktu itu adalah saat yang disaksikan oleh Allah SWT secara langsung. Berdoa di waktu itu pula pasti akan dikabulkan. Di saat itu pula, dahulu saudaraku Ya'qub pernah menjanjikan akan mendoakan anak-anaknya di waktu itu dengan redaksi Al-Qur'an سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku (nanti pada waktu sahur ).

Nabi lalu melanjutkan, “Andai saja kamu tidak mampu menjalankan di waktu itu, lakukan di pertengahan malam. Jika masih tidak mampu, laksanakan pada awal malam saja.”

1. Lakukan shalat empat rakaat.
2. Pada rakaat pertama setelah membaca fatihah kemudian membaca Yasin
3. Rakaat kedua, setelah fatihah membaca surat Hamim Ad Dukhan
4. Rakaat ketiga, setelah fatihah membaca surat As Sajdah
5. Rakaat keempat, setelah fatihah membaca surat Tabarak (Al Mulk)
6. Usai tasyahud (tahiyyat):

a. Pujilah Allah (membaca hamdalah), sangjunglah Ia dengan sebaik mungkin
b. Bacalah shalawat untuk aku dan buatlah sebaik mungkin serta untuk semua para Nabi
c. Mintakan ampun untuk semua orang mukmin lelaki maupun perempuan yang telah mendahului kamu dengan mati membawa iman.
d. Setelah itu selesai, berdoalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي وَأَنْ تُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِي فَإِنَّهُ لَا يُعِينُنِي عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ وَلَا يُؤْتِيهِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ 
(سنن الترمذي - (ج 11 / ص 486 المكتبة الشاملة)

Dan benar, menurut riwayat Abdullah ibn Abbas, setelah Sayyidina Ali melewati lima atau tujuh kali  majelis serupa, Ali datang dan beliau mengaku kepada Rasul "Ya Rasulallah, dalam sehari aku tidak bisa menghafal kecuali sekitar empat ayat saja lalu lepas,  namun hari ini, dalam sehari aku bisa menghafal sekitar 40 ayat, saat aku baca, seolah Al-Qur'an tampak di depan mataku. Begitu pula hadits, saat aku mendengar, ketika mau aku ulangi, lepas lagi. Tapi hari ini, saat aku mendengar hadis, saat aku ingin menyampaikannya kembali, tidak ada satu lobang pun yang terlewatkan. Kemudian Rasul menanggapi hal itu dengan kalimat:

مُؤْمِنٌ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ يَا أَبَا الْحَسَنِ

Monday, November 5, 2018

Do'a Membaca Al Qur'an

بسم الله الرحمن الرحيم

گلام قديم لا يمل سماعه
Kalâmun qodîmu lâ yumallu samâ’uhu
AlQuran adalah kalamullah yang qadim yang tidak ada kebosanan untuk didengarkan

تنزه عن قول وفعل ونية
Tanazzaha ‘an qoulin wa fi’lin wa niyyati
Yang disucikan dari ucapan, perbuatan dan kehendak

به أشتفی من کل داء ونوره
Bihi asytafî min kulli dâ-in wa nûruhu
Dengan Al quran itu aku minta kesembuhan dari segala penyakit dan cahaya Alquran

دليل لقلبی عند جهلی وحيرتی
Dalîlun liqolbî ‘inda jahlî wa hairotî
Itu menjadi petunjuk hatiku ketika aku dalam kebodohan dan kebingungan

فيا رب متعنی بسر حروفه
Fayâ robbi matti’nî bisirri hurûfihi
Wahai Tuhanku, anugrahilah aku dengan rahasia dalam huruf Alquran

ونوربه قلبی وسمعی ومقلتی
Wa nawwir bihi qolbî wa sam’î wa muqlatî
Dan berilah cahaya dihatiku, pendengaran dan mataku berkat Alquran

ويارب يافتاح إفتح قلوبنا
Wa yâ robbi yâ fattâh iftah qulûbanâ
Tuhanku yang Maha pembuka, bukakanlah hati kami

وفهم به قلبی علوم الشريعة
Wa fahhim bihi qolbî ‘ulûmasy-syarî’ati
dan fahamkanlah hati ini dengannya ilmu-ilmu syariat

وصل وسلم ياإلهی لمنذر
Wa sholli wa sallim yâ ilâhî limundziri
Berilah sholawat serta salam ya Tuhanku kepada penyeru (Nabi Muhammad saw)

عدد حروف بالقرآن والسورة
‘Adada hurûfin bil qur-âni was-sûroti
sebanyak huruf huruf Alquran dan surat~surat.

ditulis oleh Sayyid Nuruddin Ali bin Muhammad bin Ali bin Abdirrohman bin Iroq al-Kinàni, yang populer dengan panggilan Ibn Iroq Al- Kinàni, yang lahir pada tahun 907 H dan wafat pada tahun 963 H. Sejarawan Al-Zarkali menerangkan bahwa Ibn Iroq Al-Kinani adalah orang àlim di bidang fiqih, tasawuf, hadits dan sebagai kritikus sastra. Dia sangat produktif dalam menulis kitab dan syair-syair. Salah satu karya besarnya adalah Senandung Kalamun Qodimun tersebut.

Al-Kinani itu punya silsilah keilmuan sufi yang bersambung kepada Sayyid Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli, penulis kitab kumpulan sholawat yang berjudul “Dalailul Khoirot”, kitab yang sangat populer di kalangan kiai dan santri NU.

Al-Jazuli dan Al-Kinani itu penganut madzhab Maliki dalam fiqih dan madzhab Asy’ari dalam ilmu kalam. Keduanya juga penganut Thoriqoh Syadziliyah, yaitu thoriqoh yang didirikan oleh Syekh Abul Hasan Syadzili, thoriqoh yang berkembang pesat di Indonesia. As-Syadzili mempunyai murid Syekh Abul Abbas Al-Mursi. Al- Mursi mempunyai murid Ibn Athoillah As-Sakandari penulis kitab Al-Hikam yang kesohor itu. Kesinambungan Al-Kinani dengan para masyayikh itulah yang menyebabkan senandung Kalamun Qodimun menjadi populer di kalangan muslimin ahlussunnah di Indonesia.

Sumber :
https://pcnukendal.id/siapa-penulis-senandung-kalamun-qodimun.