ABU HASAN ASY-SYADZALISyekh Abul Hasan Asy-Syadzili أبو الحسن الشاذلي lahir Ghumarah, Maroko, tahun 1197 M. Wafat di Humaitsara, Mesir, tahun 1258 M.
Beliau merupakan Pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia. Beliau dipercayai oleh para pengikutnya sebagai salah seorang keturunan Nabi Muhammad saw. yang lahir di desa Ghumarah, dekat kota Sabtah, daerah Maghreb (sekarang termasuk wilayah Maroko, Afrika Utara) pada tahun 593 H/1197 M.Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin Abdullah Abdul Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin Hatim, bin Qushay, bin Yusuf, bin Yusya',bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad, bin Muhammad, bin Isa, bin Muhammad, bin Hasan, binAli bin Abi Thalib suami Fatimah binti Rasulullah saw. Syaikh AbulHasan Asy-Syadzali meninggal dunia di Iskadariyah pada tahun 656 H.Pada awal masa kecilnyabeliau sudah dibekali oleh orang tuanya dasar-dasar agama yang kuat, kemudian juga mendapat bekal pendidikan dari guru kerohaniannya yang bernamaAbdul Salam bin Masyisy, seorang ulama’ besar dari Maroko. Setelah dibekali ilmu yang cukup oleh gurunya lalu beliau dikirim oleh gurunya pergi ke Tunisiadan tinggal di Syadzilia.Abul Salam Al Masyisy, memandang ada kelebihan dan keistimewaan yang nampak pada diri Asy-Syadzili, sehingga dikirimlah beliau ke Tunisia untuk mengembangkan ilmu yang telah dimiliki. Namun perintah gurunya ini tidak diketahui alasannya, mengapa mengirim Asy-Syadzili ke Tunisia, tapi sebagai murid yang taat pada gurunya beliau melaksanakan perintah gurunya yang sangat dicintainya.Beliau belajar ilmu thariqah dan hakikat setelah matang dalam ilmu fiqihnya. Bahkan beliau tak pernah terkalahkan setiap berdebat dengan ulama-ulama ahli fiqih pada masa itu. Dalam mempelajari ilmu hakikat, beliau berguru kepada wali quthub yang agung dan masyhur yaitu Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, dan akhirnya beliau yang meneruskan quthbiyahnya dan menjadi Imam Al-Auliya’.Ilmu-ilmu yang dimiliki oleh Syadzili banyak diperoleh ketika beliau tinggal di Tunisia, karena ditempat ini beliau banyak bertemu dengan para ulama’ terkenal dan melakukan diskusi dengan ilama’-ulama’yang ditemui. Kedatangan beliau di Syadzili ini mendapat sambutan yang luar biasa dan setiap hari mereka selalu mengerumuni Asy-Syadzili. Untuk menghindari kerumunan penggemarnya, maka beliau ditemani oleh Syekh Abu Muhammad Abdullah bin Salamah al Habibi untuk mengasingkan diri di daerah pegunungan yang bernama Zagwan. Dan di daerah ini beliau mengkhususkan diri dengan beribadah, membersihkan jiwa, menyatukan kehendak dan kemampuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.Setelah beliau berkhalwatdari Gunung Zagwan tersebut, lalu beliau kembali ke tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan dakwah dan pelajaran. Namun kembalinya asy-Syadzili ketengah-tengah, masyarakat ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para sufi dan para pejabat pemerintah. Namun dari kalangan pejabat ini beliau banyak mendapat tantangan karena adanya fitnah dari ulama’ fiqih, namun beliau selalu terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki. Setelah mendapat tantangan dan fitnah dari ahli fiqih, akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke Mesir dan menetap di Iskandariyah.Selama tinggal di Tunisia,beliau banyak berdiskusi danberdialog dengan tokoh sufi, seperti Syekh Abul Hasan Ali Ibnu Makhluf al Suadzli, Abu Abdullah al Shabuni, Abu Muhammad Abdul Aziz al Paituni, Abu Abdillah al Binai ar Rayyah dan Abu Abdillah al Jarihi.Disamping beliau banyak berdialog dengan para ulama’ beliau juga mendirikan majlis pengajian yang banyak dihadiri oleh para ulama’ diantara para ulama yang hadir dalam majlis pengajiannya adalah Izzudin bin Abdul Salam, Taqiyyudin ibnu Daqiqil’id, Abul Adzim al Munziri, Ibnu Shaleh, Ibnu Hajib, Jamaluddin Usfur, Nabihuddin bin Auf, Muhyiddin bin Suradah, Ibnu Yasin dan lain-lainSanad dan Silsilah Tariqah Syadzaliyah :· As-Syaikh As-Sayyid Abil Hasan Asy-Syadzili ra.· As-Syaikh Abdus Salam b Mashish ra.· As-Syaikh Muhammad bin Harazim ra.· As-Syaikh Muhammad Salih ra.· As-Syaikh Shuaib Abu Madyan ra.· As-Syaikh As-Sayyid Abdul Qadir Al-Jailani ra.· As-Syaikh Abu Said Al-Mubarak ra.· As-Syaikh Abul Hasan Al-Hukkari ra.· As-Syaikh At-Tartusi ra.· As-Syaikh Asy-Shibli ra.· As-Syaikh Sari As-Saqati ra.· As-Syaikh Ma'ruf Al-Kharkhi ra.· As-Syaikh Daud At-Tai ra.· As-Syaikh Habib Al-Ajami ra.· Imam Hasan Al-Basri ra.· Sayyidina Ali bin Abu Talib ra.· Sayyidina Muhammad saw.POKOK-POKOK PIKIRAN ASY-SYADZILI.Ada beberapa pokok pemikiran yang dikembangkan oleh Syaikh Abul Hasan Al-Syadzili, diantaranya adalah. Seseorang yang ingin mendalami ajaran Tasawuf, maka harus terlebih dahulu mendalami dan memahami ajaran Syari’ah.Pelajaran tasawuf Asy-Syadzili yang diajarkan kepada murid-muridnya diambil dari 7 kitab yang penting diantaranya adalah :(a). Kitab Khatam al auliyah karya alHakim al Tarmizi, kitab ini banyak menguraikan tentang masalah kewalian (wilayat) dan kenabian (nubuwwat).(b) Kitab al Mawaqiif Wa al Mukhatabah karya Syekh Muhammad binAbdul Jabbar an Niffari. Menurut pengarangnya kitab ini ditulis berkat pemberian Tuhan tatkala pengarangnya sedang berkhalwat (menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah). Dan kitab ini juga menguraikan tentang kerinduan seorang sufi kepada Tuhannya.( c). Kitab Qutub Qulubkarya abu thalibal Makki. Kitab ini ditulis menurut acuan syara’ dengan uraian-uraian dan pandangan-pandangan sufi hingga syariat dan hakikat sejalan dan bersatu.(d). Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali. Kitab ini ditulis dengan memadukan antara syariah dan tasawuf.(e). Kitab As-Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh. Kitab ini oleh al Syadzili dipergunakan untuk mengambil berkah dan jugamengambil sumber syarah-syarah dengan melihat tasawufdari sudut pandang ahli fiqh.(f). Kitab Ar Risalah a;-Qusyairiyah karya Imam Qusyairi. Kitab ini dipergunakan oleh Al-Syadzili sebagai permulaan dalam pengajaran tasawufnya.(g). Kitab Al Muharrar al Wajiz. Karya Ibnu Athiah. Kitab ini diuraikan oleh Syadzili untuk melengkapi pengetahuan dalam pengajian.KEISTIMEWAAN ASY-SYADZILI.Sebagai seorang sufi ada beberapa kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Al Syadzili, diantaranya adalah :1. Sebagai seorang yang mempunyai jalur keturunan dengan Rasulullah saw, ada beberapa titisan warisan yang ada pada diri Al-Syadzili,diantaranya ke-wali-an. Kewalian Syadzili sudah nampak dan dirasakan oleh gurunya, sehingga beliau dikirim ke berguru Tunisia.2. Beliau pernah bermimpi bertemu Rasulullah saw. dan diperintah untuk pindah ke Mesir membina 40 orang wali yang sedang menunggu kedatangannya. Akhirnya mimpi tersebut dilaksanakan dan beliau pindah dari Tunisia ke Mesir dantinggal di Iskandariyah Mesir.3. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. pernah ber-riadhah selama 80 hari tidak makan,dengan disertai dzikir dan membacashalawat yang tidak pernah berhenti. Pada saat itu beliau merasa tujuannya untuk wushul (sampai) kepada Allah swt. telah tercapai. Kemudian datanglah seorang perempuan yang keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya. Dia menghampiri beliau dan berkata,”Sunguh sangat sial, lapar selama 80 harisaja sudah merasa berhasil, sedangkan aku sudah enam bulan lamanya belum pernah merasakan makanan sedikitpun”.4. Suatu ketika saat berkelana, beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, kapankah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?”.Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja”. Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?”. Kemudian terdengarlah suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidakakan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”.5. Beliau pernah khalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa wushul (sampai) kepada Allah swt. Lalu beliau berkata dalam hatinya, bahwa besok hatinya akan terbuka. Kemudian seorang waliyullah mendatangi beliau dan berkata, “Bagaimana mungkinorang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Aduh hai badan, kenapa kamu beribadah bukan karena Allah (hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali)”. Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat danminta ampun kepada Allah swt. Tidak lama kemudian hati SyekhAbul Hasan Asy-Syadzili r.a. sudah dibuka oleh Allah swt.6. Beliau pernah dimintai penjelasan tentang siapa saja yang menjadi gurunya? Jawabnya:“Guruku adalah Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, akan tetapi sekarang aku sudah menyelami dan minum sepuluh lautan ilmu. Lima dari bumi yaitu dari Rasululah saw, Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a, Ustman bin ‘Affan r.a dan Ali bin Abi Thalib r.a, dan lima dari langit yaitu dari malaikat Jibril, Mika’il, Isrofil, Izro’il dan ruh yang agung”.7. Beliau pernah berkata, “Aku diberi tahu catatan muridku dan muridnya muridku, semua sampai hari kiamat, yang lebarnya sejauh mata memandang, semua itu mereka bebas dari neraka. Jikalau lisanku tak terkendalikan oleh syariat, aku pasti bisa memberi tahu tentang kejadian apa saja yang akan terjadi besok sampai hari kiamat”.8. Syekh Abu Abdillah Asy-Syathibi berkata, “Aku setiapmalam banyak membaca Radhiyalloohu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan dengan ini aku berwasilah meminta kepada Allah swt apa yang menjadi hajatku, maka terkabulkanlah apa saja permintaanku”. Lalu aku bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. dan aku bertanya, “Ya Rasulallah, kalau seusai shalat lalu berwasilah membaca Radiyallooahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan aku meminta apa saja kepada Allah SWT. apa yang menjadi kebutuhanku lalu dikabulkan, seperti hal tersebut apakah diperbolehkan atau tidak?”. Lalu Nabi saw. Menjawab, “Abul Hasan itu anakku lahir batin, anak itu bagian yangtak terpisahkan dari orang tuanya, maka barang siapa bertawashul kepada Abul Hasan, maka berarti dia sama saja bertawashul kepadaku”.9. Pada suatu hari dalam sebuah pengajian Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. menerangkan tentang zuhud, dan di dalam majelis terdapat seorang faqir yang berpakaian seadanya, sedang waktu itu Syekh AbulHasan Asy-Syadzili berpakaian serba bagus. Lalu dalam hati orang faqir tadi berkata, “Bagaimanamungkin Syekh AbulHasan Asy-Syadzili r.a. berbicara tentang zuhud sedang beliau sendiri pakaiannya bagus-bagus. Yang bisa dikatakan lebih zuhud adalah aku karena pakaianku jelek-jelek”. Kemudian Syekh Abul Hasan menoleh kepada orang itu dan berkata, “Pakaianmuyang seperti itu adalah pakaian yangmengundang senang dunia karenadengan pakaian itu kamu merasa dipandang orang sebagai orang zuhud. Kalau pakaianku ini mengundang orang menamakanku orang kaya dan orang tidak menganggap aku sebagai orang zuhud, karena zuhuditu adalah makam dan kedudukan yangtinggi”. Orang fakir tadi lalu berdiri dan berkata, “Demi Allah,memang hatiku berkata aku adalah orang yang zuhud. Aku sekarang minta ampun kepada Allahdan bertaubat”.KATA-KATA MUTIARA SYEKH ABUL HASAN ASY-SYADILI:1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya.2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga : pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlahkepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmudan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya olehorang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt.untuk mengujimu.Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikutijalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan (awan itu berguna dan lama-lama akanhilang dengan sendirinya).3. Ada satu perkara yang barangsiapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnyaAllah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakanuntuk mencari keramat. Yang diberikeramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapidia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaanyang disenangi Allahdan merasa mendapat anugerah (fadhal) dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.Di antara keramatnya para Shidiqin ialah :(1) Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah.(2) Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).(3) Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya. 4. Diantara keramatnya Wali Qutub ialah : (1) Mampu memberi bantuan beruparahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt;(2) Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.(3) Mampu membantu malaikat memikul Arsy. (4). Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnyaAllah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.5. Janganlah menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa denganhabisnya waktu untuk berta’at (tidak bisa menjalankan) sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu,akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu.
KARYA - KARYASYAIKH ABUL HASAN ASY-SYDAZALI
1. Thariqat Syadzaliyah
2. Hizib Nasr (pertolongan)
-) حِـزْبُ النَّـصْـرِ (-إلى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى اللـه عليه وسلم وعلى أله وأصحابه أجمعين الفاتحة ....ثم إلى حضرة الشيخ الإمام الشاذلى آمباه سنوسى آمباه يس آمباه أحمد بشير قدس اللـه سرهم ونور ضريحهم ويعلى درجاتهم وأعاد علينا من بركاتهم لهم الفاتحة .....بسم اللـه الرحمن الرحيمأللَّـهُمَّ بِسِطْوَةِ جَبَرُوْةِ قَهْرِكَ وَبِسُرْعَةِ إغَاثَةِ نَصْرِكَ وَبِغَيْرَتِكَ لانْتِهَاكِ حُرُمَتِكَ وَبِحِمَيَتِكَ لِمَنْ إحِتَمَى بِأيَتِكَ نَسْئَلُكَ يَاأللَّـهُ يَاسَمِيْعُ يَاقَرِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاسَرِيْعُ يَامُنْتـَقِمُ يَاشَدِيْدَ اْلبَطْشِ يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَامَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَهْرُ اْلجَبَابِرَةِ وَلاَيَعْظَمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ اْلمُتِّمِرَدَةِ مِنَ اْلمُلُوْكِ وَالأكَاسِرَةِ أنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كَادَنِى فِى نَحْرِهِ وَمَكَرَ مَنْ مَكَرَبِىعَائِدًا عَلَيْهِ وَحُفْرَةَ مَنْ حَفَرَلِى وَاقِعًا فِيْهَا وَمَنْ نَصَبَ لِى شَبَكَةَ الْخِذَاعِ اجْعَلَهُ يَاسَيِّدِىْ مُسَاقًا إلَيْهَا وَمُصَادًا فِيْهَا وَأسِيْرًا لَدَيْهَا. أللَّـهُمَّ بِحَقِّ كهيعص إكْفِناَ هَمَّ اْلعِدَا وَلّقِّهِمُ الرَّداَ. وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ فِدًا.َوَسَلِّتْ عَلَيْهِمْ عاجِلَ النِّقْمَةِ فِى الْيَوْمِ وَاْلغَدَا. اللـهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ اللـهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللـهُمَّ أقلِلْ عَدَدَهُمْ اللـهُمَّ اجْعَلِ الدَّائِرَةِ عَلَيْهِمْ اللـهُمَّ أوْصِلْ عَذَابَ إِلَيْهِمْ اللـهُمَّ أَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ وَاسْلُبْهًمْ مَدَدَ الإِمْهَالِ وَغُلَّ أيدِيهِمْ وَارْبِطْ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ وَلاَ تُبَّلِّغْهُمُ اْلأَمَالِ. اللـهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقْتَهُ ِلأَعْدَائِكَ إنْتِصَارَ لأنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَأَوْلِيَائِكَ (اللـهُمَّ انْتَصِرْ لَنَا انْتِصَارَكَ ِلأَحْبَابِكَ عَلىَ أعْدَائِكَ 3) اللـهُمَّ لاَنُمَكِّنِ اْلأَعْدَاءَفِيْناَ وَلاَتُسَّلَطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْاِنا (حم حم حم حم حم حم حم حُمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَيُنْصَرُوْنَ 3) حم عسق حِمَايَتُناَ مِمَّا نَخَافُ اللـهُمَّ قِناَّ شَرَّ اْلأسْوَاءِ وَلاَ تَجْعَلْناَ مَحَلَ لِلْبَلْوَى. اللـهُمَّ أعْطِنَا أمل الرَّجاَءِ وَفَوْقَ اْلأَمَلِ يَاهُوَ يَاهُوَ يَاهُوَ يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفضْلِهِ نَسْئِلُكَ الْعَجَلَ اْلعَجَلَإلهِى اْلإِجَابَةَ الإِجَابَةَ يَامَنْ أجَابَ نُوْحًا فِى قَوْمِهِ وَيَامَنْ نَصَرَ إبْرَاهِيْمَ عَلىَ أعْدَائِهِ وَيَامَنْ رَادَ يُوْسُفَ عَلىَ يَعْقُوْبَ يَامَنْ كَشَفَ ضُرَّ أيُّوْبَ يَامَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا يَامَنْ قَبـِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بْنِ مَتَّى نَسْئَلُكَ بِأسْرَارِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تَتَقَّبَّلَ مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وأنْ تُعْطِنَا مَا سَئَلْنَاكَ أنْجِزْلَنَا وَعْدَكَ الَّذِى وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ اْلمُؤْمِنِيْنَ لاإلهَ إلا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ إنْقَطَعَتْ أمَالُنَا وَعِزَّتِكَ إلاَّ مِنْكَ وَخَابَ رَجَاؤُنَ وَحَقِّكَ إلاَّ فِيكَ إنْ أبْطَأَتْ غَارَةُ الأَرْحَامِ وَابْتَعَدَتْ فَأَقْرَبُ الشَّيْئِ مِنَّا غَارَةَ اللَّـه يَاغَارَةَ اللَّـهِ جِدِّى السَّيْرَ مُسْرِعَةً فِى حَالِ عُقْدَتِنَا يَاغَارَةَ اللَّـهِ عَدَةِ اْلعَادُوْنَ وَجَارُوا وَرَجَوْنَا اللَّـهَ مُجِيْرًا. وَكَفَى بِاللَّـهِ وَلِيًّا وَكَفىَ باِللـِّهِ نَصِيْرًا وَحَسْبُنَا اللَـهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلاَوَلاقُوَّةَ إلاَّ بِاللَّـهِ اْلعَلِىِ اْلعَطِيْمِ. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍِ فِى اْلعَالَمِيْنَ إسْتَجِبْ لَنَا أمِيْنَ أمِيْنَ أمِيْنَ فَقُطِعَ دَابِرُ اْلقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ ِللّـهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.)تصيام بسبعة أيام مع تركما فيه الروح. ويقرأ بعد المكتوبات(0
3. Hizib Bahr (lautan)
-( حِـزْبُ البحر )-إلى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى اللـه عليه وسلم وعلى أله وأصحابه أجمعين الفاتحة ....ثم إلى حضرة الشيخ الإمام سنوسى والإمام أبى الشاذلى وإلى الشيخ العارف آمباه سنوسى آمباه يس آمباه أحمد بشير قدس اللـه سرهم ونور ضريحهم ويعلى درجاتهم وأعاد علينا من بركاتهم لهم الفاتحة .....بسم اللـه الرحمن الرحيميَاعَليُ يَاعَظيمُ يَاحَليمُ يَاعَليمُ أنْتَ رَبِّي وَعِلْمُكَ حَسْبِي فَنِعمَ الْرَبُ رَبِي وَنِعمَ الْحَسْبُ حَسْبِي تَنْصُرُمَنْ تَشَاءُ وَأنْتَ الْعَزِيزُالْرَحِيمُ نسأَلَكَ الْعِصمَةَ فِي الحَركَاتِ وَالسَكَنَاتِ وَالكَلِمَاتِ وَالإرَادَاتِ وَالخَطَراتِ مِنْ الْشكُوكِ وَالْظًنونِ وَالأوهَامِ الْسَاترةِ للقُلوبِ عَن مُطَالعةِ الغِيوبِ فقدِ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالاً شَدِيداً وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلا غُرُوراً فَـثَـبِتـنا وانصُرنا وسَخِر لنا هَذاالبَحرَ كَمَا سَخَرتَ البَحَرَ لمُوسى عَليهِ السَلام وَسخَرتَ النَارَ لإبراهيمَ عَليهِ السَلام وَسخَرتَ الجِبَالَ وَالحَديدَ لدَاودَ عَليهِ السَلامَ وسخَرتَ الريحَ وَالشَيِاطينَ والجنَ لِسُليمانَ عَليهِالسلامَ وسَخِرلى كُلَّ بحرٍ هُوَ لكَ في الأرضِ وَالسماءِ وَالمُلكِوالمَلكوتِ وبَحرَ الدُنيا وبحرَ الآخرةِ وسَخِر لي كُلَّ شَيءٍ يَامَنْبِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ. كهيعص 3، انصُرنا فَإنَكَ خَيرُ النَاصِرينَ، وَافتَح لنا فَإنكَ خَيرُ الفَاتحينَ، واغْفِرلِنا فإنكَ خَيرُ الغَافِرينَ، وَارْحَمْنَا فإنكَ خَيرُ الرَّاحِمِينَ وَارزُقَنا فَإنكَ خَيرُ الرَازقِينَ، وَاهدنا وَنَجِنا مِن القَومِالظَالمِينَ، وَهَب لنا رِيحاً طَيبةً كَمَا هِي فِي عِلمِكَ، وَانشُرها عَلَينا مِنْ خَزَائنِ رَحْمَتِكَ وَاحملنا بها حَمْلَ الكَرامةِ مَعَ السَلامةِ وَالعَافيةِ في الدينِ والدُنيا وَالآخرةِ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْء قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ يَسِر لنا أمورنا مَعَ الرَاحةِ لقَلبنا وَبَدننا وَالسَلامةِ وَالعَافيةِ في دِيننا وَدُنيانا وَآخِرَتنا وَكُنْ لِنا صَاحِباً في سَفرنا وَخَليفةً في أهْلنا وَاطمِس عَلى وجُوهَ أعدَائنا وَامسَخَهُم عَلىَ مَكَانَتِهِم فَلاَ يَسْتَطِيعُونَ المُضِيَ وَلاَ المَجِئَ إلنا. وَلَوْ نَشَاء لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ وَلَوْ نَشَاء لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيّاً وَلا يَرْجِعُونَ. يس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ لِتُنذِرَ قَوْماً مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لايُؤْمِنُونَ إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلاَلاً فَهِيَ إِلَى الأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَوَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدّاً وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدّاً فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَيُبْصِرُونَ. )شَاهَتِ الوْجُوه 3( وَعَنَتِ الْوجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْماً. طَس طَسم حَم عسق مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لايَبْغِيَانِ )حَم حَم حَم حَم حَم حَم حَم حُمّ الأمرُ وَجَاءَ النَصرُ فًعَليَّ لاَ يُنصَرونَ 3(. حم تَنزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ غَافِرِالذَّنبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ. بِسْمِ اللهِ بَابنا تَبَارَكَ حِيطَاننا يَس سَقْفنا كهيعص كِفَايَتنا حَم عِسِقٌ حمَايَتـنا فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. سَتْرُ العَرْشِ مَسْبُولٌ عَلَنا وَعَينُ اللهِ نَاظِرةٌ إلنا بِحَوْلِ اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلينا وَاللَّهُ مِنْ وَرَائِهِم مُّحِيطٌ. بَلْ هُو قُرْآنٌ مَّجِيدٌ. فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ فَاللّهُ خَيْر حَافِظاً وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ إِنَّ وَلِيِّيَ اللّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِين )فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لاإِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُو رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ 3( )بِسْمِ اللهِ الذي لاَيَضُرُ مَعَإسمِهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلاَ في السَمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 3(. وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَ بِاللهِ العَلىِ العَظِيمِ وَصَلَّى اللّـهُ عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
4. Hizib Barr (daratan)
5. Hizib Andarun
6. Hizib Khofi
7. Hizib Ikhfa'
8. Hizib Dairoh
9. Hizib Jalalah
10. Hizib Kifayah
11. Hizib Lathif
12. Hizib Nur (cahaya)
13. Hizib Syaikh
14. Hizib Tawasul
15. Hizib Thomsi
Shalawat Nur Dzatiاللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orangyang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Beliau merupakan Pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia. Beliau dipercayai oleh para pengikutnya sebagai salah seorang keturunan Nabi Muhammad saw. yang lahir di desa Ghumarah, dekat kota Sabtah, daerah Maghreb (sekarang termasuk wilayah Maroko, Afrika Utara) pada tahun 593 H/1197 M.Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin Abdullah Abdul Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin Hatim, bin Qushay, bin Yusuf, bin Yusya',bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad, bin Muhammad, bin Isa, bin Muhammad, bin Hasan, binAli bin Abi Thalib suami Fatimah binti Rasulullah saw. Syaikh AbulHasan Asy-Syadzali meninggal dunia di Iskadariyah pada tahun 656 H.Pada awal masa kecilnyabeliau sudah dibekali oleh orang tuanya dasar-dasar agama yang kuat, kemudian juga mendapat bekal pendidikan dari guru kerohaniannya yang bernamaAbdul Salam bin Masyisy, seorang ulama’ besar dari Maroko. Setelah dibekali ilmu yang cukup oleh gurunya lalu beliau dikirim oleh gurunya pergi ke Tunisiadan tinggal di Syadzilia.Abul Salam Al Masyisy, memandang ada kelebihan dan keistimewaan yang nampak pada diri Asy-Syadzili, sehingga dikirimlah beliau ke Tunisia untuk mengembangkan ilmu yang telah dimiliki. Namun perintah gurunya ini tidak diketahui alasannya, mengapa mengirim Asy-Syadzili ke Tunisia, tapi sebagai murid yang taat pada gurunya beliau melaksanakan perintah gurunya yang sangat dicintainya.Beliau belajar ilmu thariqah dan hakikat setelah matang dalam ilmu fiqihnya. Bahkan beliau tak pernah terkalahkan setiap berdebat dengan ulama-ulama ahli fiqih pada masa itu. Dalam mempelajari ilmu hakikat, beliau berguru kepada wali quthub yang agung dan masyhur yaitu Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, dan akhirnya beliau yang meneruskan quthbiyahnya dan menjadi Imam Al-Auliya’.Ilmu-ilmu yang dimiliki oleh Syadzili banyak diperoleh ketika beliau tinggal di Tunisia, karena ditempat ini beliau banyak bertemu dengan para ulama’ terkenal dan melakukan diskusi dengan ilama’-ulama’yang ditemui. Kedatangan beliau di Syadzili ini mendapat sambutan yang luar biasa dan setiap hari mereka selalu mengerumuni Asy-Syadzili. Untuk menghindari kerumunan penggemarnya, maka beliau ditemani oleh Syekh Abu Muhammad Abdullah bin Salamah al Habibi untuk mengasingkan diri di daerah pegunungan yang bernama Zagwan. Dan di daerah ini beliau mengkhususkan diri dengan beribadah, membersihkan jiwa, menyatukan kehendak dan kemampuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.Setelah beliau berkhalwatdari Gunung Zagwan tersebut, lalu beliau kembali ke tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan dakwah dan pelajaran. Namun kembalinya asy-Syadzili ketengah-tengah, masyarakat ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para sufi dan para pejabat pemerintah. Namun dari kalangan pejabat ini beliau banyak mendapat tantangan karena adanya fitnah dari ulama’ fiqih, namun beliau selalu terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki. Setelah mendapat tantangan dan fitnah dari ahli fiqih, akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke Mesir dan menetap di Iskandariyah.Selama tinggal di Tunisia,beliau banyak berdiskusi danberdialog dengan tokoh sufi, seperti Syekh Abul Hasan Ali Ibnu Makhluf al Suadzli, Abu Abdullah al Shabuni, Abu Muhammad Abdul Aziz al Paituni, Abu Abdillah al Binai ar Rayyah dan Abu Abdillah al Jarihi.Disamping beliau banyak berdialog dengan para ulama’ beliau juga mendirikan majlis pengajian yang banyak dihadiri oleh para ulama’ diantara para ulama yang hadir dalam majlis pengajiannya adalah Izzudin bin Abdul Salam, Taqiyyudin ibnu Daqiqil’id, Abul Adzim al Munziri, Ibnu Shaleh, Ibnu Hajib, Jamaluddin Usfur, Nabihuddin bin Auf, Muhyiddin bin Suradah, Ibnu Yasin dan lain-lainSanad dan Silsilah Tariqah Syadzaliyah :· As-Syaikh As-Sayyid Abil Hasan Asy-Syadzili ra.· As-Syaikh Abdus Salam b Mashish ra.· As-Syaikh Muhammad bin Harazim ra.· As-Syaikh Muhammad Salih ra.· As-Syaikh Shuaib Abu Madyan ra.· As-Syaikh As-Sayyid Abdul Qadir Al-Jailani ra.· As-Syaikh Abu Said Al-Mubarak ra.· As-Syaikh Abul Hasan Al-Hukkari ra.· As-Syaikh At-Tartusi ra.· As-Syaikh Asy-Shibli ra.· As-Syaikh Sari As-Saqati ra.· As-Syaikh Ma'ruf Al-Kharkhi ra.· As-Syaikh Daud At-Tai ra.· As-Syaikh Habib Al-Ajami ra.· Imam Hasan Al-Basri ra.· Sayyidina Ali bin Abu Talib ra.· Sayyidina Muhammad saw.POKOK-POKOK PIKIRAN ASY-SYADZILI.Ada beberapa pokok pemikiran yang dikembangkan oleh Syaikh Abul Hasan Al-Syadzili, diantaranya adalah. Seseorang yang ingin mendalami ajaran Tasawuf, maka harus terlebih dahulu mendalami dan memahami ajaran Syari’ah.Pelajaran tasawuf Asy-Syadzili yang diajarkan kepada murid-muridnya diambil dari 7 kitab yang penting diantaranya adalah :(a). Kitab Khatam al auliyah karya alHakim al Tarmizi, kitab ini banyak menguraikan tentang masalah kewalian (wilayat) dan kenabian (nubuwwat).(b) Kitab al Mawaqiif Wa al Mukhatabah karya Syekh Muhammad binAbdul Jabbar an Niffari. Menurut pengarangnya kitab ini ditulis berkat pemberian Tuhan tatkala pengarangnya sedang berkhalwat (menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah). Dan kitab ini juga menguraikan tentang kerinduan seorang sufi kepada Tuhannya.( c). Kitab Qutub Qulubkarya abu thalibal Makki. Kitab ini ditulis menurut acuan syara’ dengan uraian-uraian dan pandangan-pandangan sufi hingga syariat dan hakikat sejalan dan bersatu.(d). Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali. Kitab ini ditulis dengan memadukan antara syariah dan tasawuf.(e). Kitab As-Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh. Kitab ini oleh al Syadzili dipergunakan untuk mengambil berkah dan jugamengambil sumber syarah-syarah dengan melihat tasawufdari sudut pandang ahli fiqh.(f). Kitab Ar Risalah a;-Qusyairiyah karya Imam Qusyairi. Kitab ini dipergunakan oleh Al-Syadzili sebagai permulaan dalam pengajaran tasawufnya.(g). Kitab Al Muharrar al Wajiz. Karya Ibnu Athiah. Kitab ini diuraikan oleh Syadzili untuk melengkapi pengetahuan dalam pengajian.KEISTIMEWAAN ASY-SYADZILI.Sebagai seorang sufi ada beberapa kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Al Syadzili, diantaranya adalah :1. Sebagai seorang yang mempunyai jalur keturunan dengan Rasulullah saw, ada beberapa titisan warisan yang ada pada diri Al-Syadzili,diantaranya ke-wali-an. Kewalian Syadzili sudah nampak dan dirasakan oleh gurunya, sehingga beliau dikirim ke berguru Tunisia.2. Beliau pernah bermimpi bertemu Rasulullah saw. dan diperintah untuk pindah ke Mesir membina 40 orang wali yang sedang menunggu kedatangannya. Akhirnya mimpi tersebut dilaksanakan dan beliau pindah dari Tunisia ke Mesir dantinggal di Iskandariyah Mesir.3. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. pernah ber-riadhah selama 80 hari tidak makan,dengan disertai dzikir dan membacashalawat yang tidak pernah berhenti. Pada saat itu beliau merasa tujuannya untuk wushul (sampai) kepada Allah swt. telah tercapai. Kemudian datanglah seorang perempuan yang keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya. Dia menghampiri beliau dan berkata,”Sunguh sangat sial, lapar selama 80 harisaja sudah merasa berhasil, sedangkan aku sudah enam bulan lamanya belum pernah merasakan makanan sedikitpun”.4. Suatu ketika saat berkelana, beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, kapankah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?”.Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja”. Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?”. Kemudian terdengarlah suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidakakan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”.5. Beliau pernah khalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa wushul (sampai) kepada Allah swt. Lalu beliau berkata dalam hatinya, bahwa besok hatinya akan terbuka. Kemudian seorang waliyullah mendatangi beliau dan berkata, “Bagaimana mungkinorang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Aduh hai badan, kenapa kamu beribadah bukan karena Allah (hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali)”. Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat danminta ampun kepada Allah swt. Tidak lama kemudian hati SyekhAbul Hasan Asy-Syadzili r.a. sudah dibuka oleh Allah swt.6. Beliau pernah dimintai penjelasan tentang siapa saja yang menjadi gurunya? Jawabnya:“Guruku adalah Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, akan tetapi sekarang aku sudah menyelami dan minum sepuluh lautan ilmu. Lima dari bumi yaitu dari Rasululah saw, Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a, Ustman bin ‘Affan r.a dan Ali bin Abi Thalib r.a, dan lima dari langit yaitu dari malaikat Jibril, Mika’il, Isrofil, Izro’il dan ruh yang agung”.7. Beliau pernah berkata, “Aku diberi tahu catatan muridku dan muridnya muridku, semua sampai hari kiamat, yang lebarnya sejauh mata memandang, semua itu mereka bebas dari neraka. Jikalau lisanku tak terkendalikan oleh syariat, aku pasti bisa memberi tahu tentang kejadian apa saja yang akan terjadi besok sampai hari kiamat”.8. Syekh Abu Abdillah Asy-Syathibi berkata, “Aku setiapmalam banyak membaca Radhiyalloohu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan dengan ini aku berwasilah meminta kepada Allah swt apa yang menjadi hajatku, maka terkabulkanlah apa saja permintaanku”. Lalu aku bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. dan aku bertanya, “Ya Rasulallah, kalau seusai shalat lalu berwasilah membaca Radiyallooahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan aku meminta apa saja kepada Allah SWT. apa yang menjadi kebutuhanku lalu dikabulkan, seperti hal tersebut apakah diperbolehkan atau tidak?”. Lalu Nabi saw. Menjawab, “Abul Hasan itu anakku lahir batin, anak itu bagian yangtak terpisahkan dari orang tuanya, maka barang siapa bertawashul kepada Abul Hasan, maka berarti dia sama saja bertawashul kepadaku”.9. Pada suatu hari dalam sebuah pengajian Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. menerangkan tentang zuhud, dan di dalam majelis terdapat seorang faqir yang berpakaian seadanya, sedang waktu itu Syekh AbulHasan Asy-Syadzili berpakaian serba bagus. Lalu dalam hati orang faqir tadi berkata, “Bagaimanamungkin Syekh AbulHasan Asy-Syadzili r.a. berbicara tentang zuhud sedang beliau sendiri pakaiannya bagus-bagus. Yang bisa dikatakan lebih zuhud adalah aku karena pakaianku jelek-jelek”. Kemudian Syekh Abul Hasan menoleh kepada orang itu dan berkata, “Pakaianmuyang seperti itu adalah pakaian yangmengundang senang dunia karenadengan pakaian itu kamu merasa dipandang orang sebagai orang zuhud. Kalau pakaianku ini mengundang orang menamakanku orang kaya dan orang tidak menganggap aku sebagai orang zuhud, karena zuhuditu adalah makam dan kedudukan yangtinggi”. Orang fakir tadi lalu berdiri dan berkata, “Demi Allah,memang hatiku berkata aku adalah orang yang zuhud. Aku sekarang minta ampun kepada Allahdan bertaubat”.KATA-KATA MUTIARA SYEKH ABUL HASAN ASY-SYADILI:1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya.2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga : pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlahkepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmudan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya olehorang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt.untuk mengujimu.Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikutijalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan (awan itu berguna dan lama-lama akanhilang dengan sendirinya).3. Ada satu perkara yang barangsiapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnyaAllah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakanuntuk mencari keramat. Yang diberikeramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapidia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaanyang disenangi Allahdan merasa mendapat anugerah (fadhal) dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.Di antara keramatnya para Shidiqin ialah :(1) Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah.(2) Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).(3) Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya. 4. Diantara keramatnya Wali Qutub ialah : (1) Mampu memberi bantuan beruparahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt;(2) Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.(3) Mampu membantu malaikat memikul Arsy. (4). Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnyaAllah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.5. Janganlah menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa denganhabisnya waktu untuk berta’at (tidak bisa menjalankan) sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu,akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu.
KARYA - KARYASYAIKH ABUL HASAN ASY-SYDAZALI
1. Thariqat Syadzaliyah
2. Hizib Nasr (pertolongan)
-) حِـزْبُ النَّـصْـرِ (-إلى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى اللـه عليه وسلم وعلى أله وأصحابه أجمعين الفاتحة ....ثم إلى حضرة الشيخ الإمام الشاذلى آمباه سنوسى آمباه يس آمباه أحمد بشير قدس اللـه سرهم ونور ضريحهم ويعلى درجاتهم وأعاد علينا من بركاتهم لهم الفاتحة .....بسم اللـه الرحمن الرحيمأللَّـهُمَّ بِسِطْوَةِ جَبَرُوْةِ قَهْرِكَ وَبِسُرْعَةِ إغَاثَةِ نَصْرِكَ وَبِغَيْرَتِكَ لانْتِهَاكِ حُرُمَتِكَ وَبِحِمَيَتِكَ لِمَنْ إحِتَمَى بِأيَتِكَ نَسْئَلُكَ يَاأللَّـهُ يَاسَمِيْعُ يَاقَرِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاسَرِيْعُ يَامُنْتـَقِمُ يَاشَدِيْدَ اْلبَطْشِ يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَامَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَهْرُ اْلجَبَابِرَةِ وَلاَيَعْظَمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ اْلمُتِّمِرَدَةِ مِنَ اْلمُلُوْكِ وَالأكَاسِرَةِ أنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كَادَنِى فِى نَحْرِهِ وَمَكَرَ مَنْ مَكَرَبِىعَائِدًا عَلَيْهِ وَحُفْرَةَ مَنْ حَفَرَلِى وَاقِعًا فِيْهَا وَمَنْ نَصَبَ لِى شَبَكَةَ الْخِذَاعِ اجْعَلَهُ يَاسَيِّدِىْ مُسَاقًا إلَيْهَا وَمُصَادًا فِيْهَا وَأسِيْرًا لَدَيْهَا. أللَّـهُمَّ بِحَقِّ كهيعص إكْفِناَ هَمَّ اْلعِدَا وَلّقِّهِمُ الرَّداَ. وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ فِدًا.َوَسَلِّتْ عَلَيْهِمْ عاجِلَ النِّقْمَةِ فِى الْيَوْمِ وَاْلغَدَا. اللـهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ اللـهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللـهُمَّ أقلِلْ عَدَدَهُمْ اللـهُمَّ اجْعَلِ الدَّائِرَةِ عَلَيْهِمْ اللـهُمَّ أوْصِلْ عَذَابَ إِلَيْهِمْ اللـهُمَّ أَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ وَاسْلُبْهًمْ مَدَدَ الإِمْهَالِ وَغُلَّ أيدِيهِمْ وَارْبِطْ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ وَلاَ تُبَّلِّغْهُمُ اْلأَمَالِ. اللـهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقْتَهُ ِلأَعْدَائِكَ إنْتِصَارَ لأنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَأَوْلِيَائِكَ (اللـهُمَّ انْتَصِرْ لَنَا انْتِصَارَكَ ِلأَحْبَابِكَ عَلىَ أعْدَائِكَ 3) اللـهُمَّ لاَنُمَكِّنِ اْلأَعْدَاءَفِيْناَ وَلاَتُسَّلَطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْاِنا (حم حم حم حم حم حم حم حُمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَيُنْصَرُوْنَ 3) حم عسق حِمَايَتُناَ مِمَّا نَخَافُ اللـهُمَّ قِناَّ شَرَّ اْلأسْوَاءِ وَلاَ تَجْعَلْناَ مَحَلَ لِلْبَلْوَى. اللـهُمَّ أعْطِنَا أمل الرَّجاَءِ وَفَوْقَ اْلأَمَلِ يَاهُوَ يَاهُوَ يَاهُوَ يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفضْلِهِ نَسْئِلُكَ الْعَجَلَ اْلعَجَلَإلهِى اْلإِجَابَةَ الإِجَابَةَ يَامَنْ أجَابَ نُوْحًا فِى قَوْمِهِ وَيَامَنْ نَصَرَ إبْرَاهِيْمَ عَلىَ أعْدَائِهِ وَيَامَنْ رَادَ يُوْسُفَ عَلىَ يَعْقُوْبَ يَامَنْ كَشَفَ ضُرَّ أيُّوْبَ يَامَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا يَامَنْ قَبـِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بْنِ مَتَّى نَسْئَلُكَ بِأسْرَارِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تَتَقَّبَّلَ مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وأنْ تُعْطِنَا مَا سَئَلْنَاكَ أنْجِزْلَنَا وَعْدَكَ الَّذِى وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ اْلمُؤْمِنِيْنَ لاإلهَ إلا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ إنْقَطَعَتْ أمَالُنَا وَعِزَّتِكَ إلاَّ مِنْكَ وَخَابَ رَجَاؤُنَ وَحَقِّكَ إلاَّ فِيكَ إنْ أبْطَأَتْ غَارَةُ الأَرْحَامِ وَابْتَعَدَتْ فَأَقْرَبُ الشَّيْئِ مِنَّا غَارَةَ اللَّـه يَاغَارَةَ اللَّـهِ جِدِّى السَّيْرَ مُسْرِعَةً فِى حَالِ عُقْدَتِنَا يَاغَارَةَ اللَّـهِ عَدَةِ اْلعَادُوْنَ وَجَارُوا وَرَجَوْنَا اللَّـهَ مُجِيْرًا. وَكَفَى بِاللَّـهِ وَلِيًّا وَكَفىَ باِللـِّهِ نَصِيْرًا وَحَسْبُنَا اللَـهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلاَوَلاقُوَّةَ إلاَّ بِاللَّـهِ اْلعَلِىِ اْلعَطِيْمِ. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍِ فِى اْلعَالَمِيْنَ إسْتَجِبْ لَنَا أمِيْنَ أمِيْنَ أمِيْنَ فَقُطِعَ دَابِرُ اْلقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ ِللّـهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.)تصيام بسبعة أيام مع تركما فيه الروح. ويقرأ بعد المكتوبات(0
3. Hizib Bahr (lautan)
-( حِـزْبُ البحر )-إلى حضرة النبى المصطفى سيدنا ومولانا محمد صلى اللـه عليه وسلم وعلى أله وأصحابه أجمعين الفاتحة ....ثم إلى حضرة الشيخ الإمام سنوسى والإمام أبى الشاذلى وإلى الشيخ العارف آمباه سنوسى آمباه يس آمباه أحمد بشير قدس اللـه سرهم ونور ضريحهم ويعلى درجاتهم وأعاد علينا من بركاتهم لهم الفاتحة .....بسم اللـه الرحمن الرحيميَاعَليُ يَاعَظيمُ يَاحَليمُ يَاعَليمُ أنْتَ رَبِّي وَعِلْمُكَ حَسْبِي فَنِعمَ الْرَبُ رَبِي وَنِعمَ الْحَسْبُ حَسْبِي تَنْصُرُمَنْ تَشَاءُ وَأنْتَ الْعَزِيزُالْرَحِيمُ نسأَلَكَ الْعِصمَةَ فِي الحَركَاتِ وَالسَكَنَاتِ وَالكَلِمَاتِ وَالإرَادَاتِ وَالخَطَراتِ مِنْ الْشكُوكِ وَالْظًنونِ وَالأوهَامِ الْسَاترةِ للقُلوبِ عَن مُطَالعةِ الغِيوبِ فقدِ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالاً شَدِيداً وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلا غُرُوراً فَـثَـبِتـنا وانصُرنا وسَخِر لنا هَذاالبَحرَ كَمَا سَخَرتَ البَحَرَ لمُوسى عَليهِ السَلام وَسخَرتَ النَارَ لإبراهيمَ عَليهِ السَلام وَسخَرتَ الجِبَالَ وَالحَديدَ لدَاودَ عَليهِ السَلامَ وسخَرتَ الريحَ وَالشَيِاطينَ والجنَ لِسُليمانَ عَليهِالسلامَ وسَخِرلى كُلَّ بحرٍ هُوَ لكَ في الأرضِ وَالسماءِ وَالمُلكِوالمَلكوتِ وبَحرَ الدُنيا وبحرَ الآخرةِ وسَخِر لي كُلَّ شَيءٍ يَامَنْبِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ. كهيعص 3، انصُرنا فَإنَكَ خَيرُ النَاصِرينَ، وَافتَح لنا فَإنكَ خَيرُ الفَاتحينَ، واغْفِرلِنا فإنكَ خَيرُ الغَافِرينَ، وَارْحَمْنَا فإنكَ خَيرُ الرَّاحِمِينَ وَارزُقَنا فَإنكَ خَيرُ الرَازقِينَ، وَاهدنا وَنَجِنا مِن القَومِالظَالمِينَ، وَهَب لنا رِيحاً طَيبةً كَمَا هِي فِي عِلمِكَ، وَانشُرها عَلَينا مِنْ خَزَائنِ رَحْمَتِكَ وَاحملنا بها حَمْلَ الكَرامةِ مَعَ السَلامةِ وَالعَافيةِ في الدينِ والدُنيا وَالآخرةِ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْء قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ يَسِر لنا أمورنا مَعَ الرَاحةِ لقَلبنا وَبَدننا وَالسَلامةِ وَالعَافيةِ في دِيننا وَدُنيانا وَآخِرَتنا وَكُنْ لِنا صَاحِباً في سَفرنا وَخَليفةً في أهْلنا وَاطمِس عَلى وجُوهَ أعدَائنا وَامسَخَهُم عَلىَ مَكَانَتِهِم فَلاَ يَسْتَطِيعُونَ المُضِيَ وَلاَ المَجِئَ إلنا. وَلَوْ نَشَاء لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ وَلَوْ نَشَاء لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيّاً وَلا يَرْجِعُونَ. يس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ لِتُنذِرَ قَوْماً مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لايُؤْمِنُونَ إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلاَلاً فَهِيَ إِلَى الأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَوَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدّاً وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدّاً فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَيُبْصِرُونَ. )شَاهَتِ الوْجُوه 3( وَعَنَتِ الْوجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْماً. طَس طَسم حَم عسق مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لايَبْغِيَانِ )حَم حَم حَم حَم حَم حَم حَم حُمّ الأمرُ وَجَاءَ النَصرُ فًعَليَّ لاَ يُنصَرونَ 3(. حم تَنزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ غَافِرِالذَّنبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ. بِسْمِ اللهِ بَابنا تَبَارَكَ حِيطَاننا يَس سَقْفنا كهيعص كِفَايَتنا حَم عِسِقٌ حمَايَتـنا فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. سَتْرُ العَرْشِ مَسْبُولٌ عَلَنا وَعَينُ اللهِ نَاظِرةٌ إلنا بِحَوْلِ اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلينا وَاللَّهُ مِنْ وَرَائِهِم مُّحِيطٌ. بَلْ هُو قُرْآنٌ مَّجِيدٌ. فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ فَاللّهُ خَيْر حَافِظاً وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ إِنَّ وَلِيِّيَ اللّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِين )فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لاإِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُو رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ 3( )بِسْمِ اللهِ الذي لاَيَضُرُ مَعَإسمِهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلاَ في السَمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 3(. وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إلاَ بِاللهِ العَلىِ العَظِيمِ وَصَلَّى اللّـهُ عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
4. Hizib Barr (daratan)
5. Hizib Andarun
6. Hizib Khofi
7. Hizib Ikhfa'
8. Hizib Dairoh
9. Hizib Jalalah
10. Hizib Kifayah
11. Hizib Lathif
12. Hizib Nur (cahaya)
13. Hizib Syaikh
14. Hizib Tawasul
15. Hizib Thomsi
Shalawat Nur Dzatiاللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orangyang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.w.a. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat.Beliau berkata : ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya : ‘ mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku (Muhammad), tetapi (meskipun begitu) Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
No comments:
Post a Comment