Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin qamaril wujuudi fii hadzaal yawmi wa fii kulli yawmi wa fii yaumil maw’uudi sirran wa jahran fid dunyaa wal ukhra wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim

Saturday, August 25, 2018

Kisah Nabi Jirjis AS

Nabi Jirjis AS
Diceritakan dari Ibn ‘ Abbas bahwa Allah menugaskan Jirjis sebagai nabi-Nya dan mengirimkan dia ke raja dari Syria yang dikenal sebagai Kooraazaanaa dan para penyembah berhala. Jirjis berkata kepada raja itu, “wahai raja, terimalah ajaran ku. Hal yang engkau lakukan tak pantas dilakukan, menyembah apapun atau siapapun selain Allah. Dan engkau juga meminta sesuatu kepada selain Tuhan yang satu, Allah Yang Maha Kuasa.”
Raja bertanya, “dari mana kamu berasal?” Dan dia menjawab “aku dari Roma (Byzantine) dan tinggal di Palestine”. Kemudian raja membentak, “kamu ditangkap!!!” Dia (Jirjis) beserta tubuh sucinya dihanguskan dengan sebatang besi panas, itu seakan mengoyak dagingnya, kemudian cuka dituangkan ke tubuhnya itu dan tubuhnya diberi pakaian yang sangat kasar. Kemudian sang raja memerintahkan untuk men-cap tubuhnya dengan halang besi pijar.
Ketika kekuatan hidup dia sudah berkurang dengan semua penyiksaan itu, sebuah palu besi besar disiapkan dan dipukulkan palu itu ke kepala sucinya hingga keluarlah sedikit otak beliau. Dipenjara ini ada sebuah pilar besi yang mana diperlukan 18 orang untuk mengangkatnya. Pilar besi itulah yang digunakan untuk memukul perut sucinya.



Ketika malam menyingsing dan semua orang kembali kerumah mereka. Para tawanan lain memandang kepada tubuh Jirjis yang lemah dan hampir mati dengan rasa haru. Lalu mereka melihat seorang malaikat datang kepada Jirjis dan berkata, “wahai Jirjis! Tuhanmu meminta kamu sabar dan bahagia serta tidak takut karena Dia selalu bersamamu dan sungguh akan mengeluarkanmu dari semua cobaan ini. Mereka boleh saja menyiksamu empat kali, tapi aku (malaikat) akan melenyapkan rasa sakitmu atas izin Allah.”
Keesokan harinya, para penindas itu membawanya keluar penjara untuk dicambuk. Dia dipukul tak terhitung banyaknya pada perut dan punggungnya. Lalu dia dimasukkan lagi ke dalam penjara. Sang raja killer itu lalu memerintahkan para hakimnya untuk mengumpulkan semua ahli sihir dikotanya. Salah satu dari ahli sihir itu yang sangat hebat mencoba menyihir Jirjis, tapi sayang tak ada satupun sihir yang mampu menyentuh Jirjis. Akhirnya, raja memberi makan racun penyihir kepada Jirjis. Ketika nabi ingin memakannya, dia mengucapkan, “Bismillah...”, seketika racun itu serasa makanan lezat bagi Jirjis, subhanallah!
Seorang ahli sihir terkejut dan kemudian berkata, “aku telah memberikan racun ini sebelumnya kepada makhluk hidup apapun, dan dipastikan dia akan buta dan mati seketika. Tubuh mereka akan hancur tak beraturan. Jadi, wahai Jirjis! Kamu memang cahaya dari sang Penerang sebenarnya dan kau menjadi penerang dalam kegelapan dunia yang penuh kejahilan. Aku bersaksi bahwa Tuhanmu adalah satu-satunya Tuhan yang benar dan berhala itu salah. Aku percaya kepada Tuhanmu dan para nabiNya yang benar, aku menyesali dosa-dosa ku yang lalu”. Raja yang mendengar itu marah, dan membunuh ahli sihir yang tobat itu.
Kemudian, karena saking kesalnya, raja memerintahkan memotong tubuh Jirjis dan memasukkannya dalam sumur. Setelah itu sang raja berpesta pora dan minum-minum. Saat itu Allah memerintahkan awan hitam menyelimuti kota itu. Kilat mulai menyambar. Gunung dan bumi mulai bergetar dan orang-orang itu takut akan kematian yang siap menjemput mereka. Allah memerintahkan Mikail untuk pergi ke sumur itu. Kemudian malaikat menyuruh mayat Jirjis bangun, maka bangunlah Jirjis atas izin Allah.
Kemudian Jirjis diperintahkan kembali kepada sang raja untuk SEKALI LAGI memberitakan kebenaran (Allah Maha Penyayang). Kemudian Jirjis mendatangi raja, dan mengajak nya kembali kepada kebenaran. Seketika itu, sang panglima perang raja bertobat diikuti empat ribu orang lain yang memeluk Islam. Apakah raja juga bertobat? Ternyata tidak, sang raja semakin beringas dan memerintahkan tentaranya yang tetap bebal untuk membantai mereka yang tobat itu semua. Kemudian menyiksa Jirjis dengan sekeras-keras siksaan. Tapi Jirjis tidak mati dan tetap hidup. Karena Allah telah memerintahkan Mikail untuk terusmemberi nyawa kepada Jirjis.
Lagi-lagi, nabi Jirjis mendekati raja dan mengajarkan kebenaran kepada raja dalam pertemuan bersama para hakim raja. Seorang rekan raja berkata, “kami punya empat belas mimbar dan satu baki besar terbuat dari kayu berbagai pohon. Beberapa dari pohon yang berbuah dan beberapa lagi yang tidak”. Kemudian dia meminta Jirjis agar mendoakan mimbar dan baki agar menjadi pohon seperti aslinya kembali, agar dia bisa memercayai Jirjis. Kemudian Jirjis berdoa, seketika apa yang diminta rekan raja itu terwujud.
Lagi-lagi raja marah kepada Jirjis dan sama sekali tidak memercayainya. Raja menganggap semua keajaiban Jirjis adalah sihir belaka. Raja memerintahkan untuk merebus tubuh Jirjis. Akhirnya direbus lah Jirjis. Seketika bumi menjadi gelap, Allah mengirimkan Israfil untuk bersuara dengan perkikan dahsyat diantara mereka. Kemudian Israfil berkata, “wahai Jirjis bangunlah atas perintah Tuhanmu!”. Bangunlah Jirjis dan KEMBALI mencoba menyadarkan sang raja beserta anak buahnya.
Seorang wanita mendekat dan berkata, “wahai Jirjis kekasih Allah! Aku punya seekor sapi, susunya bisa diperah. Tapi dia sudah mati dan aku memintamu agar mendoakan dia supaya kembali hidup”. Kemudian Jirjis meminta mayat sapi itu untuk diletakkan didepannya. Jirjis berkata, “wahai sapi! aku memintamu hidup kembali atas izin Allah!”. Sapi itu hidup, wanita itupun memeluk Islam. Sang raja laknatullah itupun berkata, “kalau aku biarkan tukang sihir itu hidup, dia bisa menghancurkan kerajaan ku”.
Lalu raja memerintahkan sekelompok tentara untuk mengusir Jirjis dan memenggal Jirjis. Sesaat sebelum Jirjis di seret, kesabaran Jirjis telah habis sebagai manusia biasa, dan dia berdoa, “ya Allah! jika Engkau telah menakdirkan untuk memusnahkan raja dan tentaranya, maka hancurkanlah ya Allah! dan ampunilah dosa ku, karuniai aku dengan kesabaran. Doa kepada Mu lah yang membuat ku sabar dan toleran kepada mereka”.
Lalu sekelompok tentara ini menyeret Jirjis keluar kota dan menyembelihnya. Maka matilah Jirjis dengan sempurna. Penyembelihan Jirjis berlangsung hanya beberapa menit, kemudian sekelompok tentara ini kembali menuju istana raja, tetapi mereka mendapati bahwa istana beserta raja dan tentara yang lain telah hancur dan binasa.
sumber : http://tezaraulia.blogspot.com/2012/12/nabi-jirjis-as.html
http://rifqi06.blogspot.com/2015/02/nabi-jirjis-as.html

No comments:

Post a Comment