Disebutkan dalam catatan kaki bab qunut nazilah hal. 67 kitab Nihayatuz Zain karya Syeikh Nawawi Aljawi Albantani yang merupakan syarah atau penjelasan dari kitab matan Fiqih Qurrotul ‘Ain cetakan Alawiyah Semarang, barang siapa yang menulis ayat salamah tujuh yaitu tujuh ayat Alqur’an yang diawali dengan lafal Salaamun:
سَلاَمٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ
سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ
سَلاَمٌ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
سَلاَمٌ عَلَى مُوْسَى وَهَارُوْنَ
سَلاَمٌ عَلَى إِلْيَاسِيْنَ
سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خَالِدِيْنَ
سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
kemudian tulisan tersebut dilebur atau direndam dengan air, maka barang siapa yang meminum air tersebut akan diselamatkan dari baliyyah atau bala’ yang diturunkan.